SINARJAMBI.COM – Keberhasilan pemerintah Indonesia memetakan dan mendaftarkan kurang lebih 112 juta bidang tanah telah menarik perhatian dunia. Tepatnya, 50 persen keberhasilan ini terjadi dalam masa sembilan tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Sehubungan dengan itu, Bank Dunia mengundang Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk berbagi kisah sukses Indonesia kepada negara-negara lain dalam World Bank Land Conference di Washington DC, Amerika Serikat pada Senin 13 Mei 2024 waktu setempat.
Dalam suratnya kepada Menteri AHY, Bank Dunia memahami administrasi pertanahan memainkan peran penting dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi inklusif dan pembangunan berkelanjutan. Hal ini juga menjadi barang publik yang mendasar dan penting untuk menghapus kemiskinan, serta mempromosikan kesejahteraan bersama di seluruh dunia. Di mana langkah tersebut dilakukan sambil tetap memastikan keberlanjutan bumi yang kita huni ini.
Atas seizin Presiden Joko Widodo, Menteri AHY menyanggupi untuk memenuhi undangan Bank Dunia tersebut.
Sebelum akhirnya ke Washington DC, Menteri AHY menggunakan waktu akhir pekannya untuk terbang dini hari ke Gorontalo guna terjun langsung meninjau Desa Modisi, Kecamatan Pinolosian Timur, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan. Desa ini merupakan lokasi calon relokasi warga pengungsi yang terdampak erupsi Gunung Ruang.
Para pemilik lahan seluas 10 hektare yang tanahnya akan dipakai untuk lokasi relokasi permukiman, sudah bersedia menyerahkan tanahnya dengan ganti untung. Di samping itu, lahan perkebunan seluas 30 hektare juga sedang dipersiapkan oleh pemerintah.
Kemudian, setelah tiba di Jakarta dari Gorontalo, Menteri AHY langsung bersiap-siap melakukan penerbangan panjang ke Amerika Serikat.
Selain mempersiapkan diri untuk menjadi pembicara dalam World Bank Land Conference ini, Menteri AHY juga menggunakan waktunya untuk bertemu dengan mahasiswa-mahasiswi Indonesia serta para Diplomat Senior Indonesia yang bertugas di Amerika Serikat maupun yang bertugas di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). (YS/JM)
Discussion about this post