SINARJAMBI.COM – Permasalahan pertumbuhan anak yang terganggu atau sering disebut stunting diminta Walikota Jambi Sy Fasha dijadikan musuh bersama yang harus dientaskan. Pasalnya, sang ibu terkadang tidak menyadari bahwa anaknya memiliki gangguan pertumbuhan.
Ditegaskan Fasha, sesuatu permasalahan yang ada jika dikerjakan secara bersama-sama, maka akan bisa diselesaikan. Dirinya pun mencontohkan kasus pandemi Covid-19 yang melanda di Indonesia. Dimana, seluruh pemangku kepentingan dan segenap lapisan masyarakat dilibatkan menanggulangi pandemi tersebut.
“Saya berpikir bahwasanya dalam menyelesaikan ini harus ada musuh yang harus dihadapi. Kalau tidak ada musuh yang dihadapi maka tidak akan ada persatuan kekompakan. Dulu waktu Indonesia akan merebut kemerdekaan musuh kita sudah jelas, jadi semua sumber daya yang ada bersatu untuk bagaimana membebaskan bangsa ini mengusir penjajah. Setelah itu tidak ada musuh lagi, sehingga kadang-kadang kita sudah santai dan lain sebagainya,” jelas Fasha.
“Kemudian kita dikejutkan lagi oleh wabah covid dimulai tahun 2020. Semua negara belum selesai, kita sudah selesai. Kemudian kita bisa meminimalisir semua korban dan lain sebagainya. Itu karena kita kompak. Kalau kita melihat bahwa kadang kala Stunting ini adalah hal-hal yang biasa. Kita tidak sadar mungkin ada yang pertumbuhannya agak terlambat waktunya, seperti apa daya pikirnya lemah. Kita tidak sadar,” ujarnya.
Banyak faktor yang mempengaruhi seorang ibu itu dinyatakan sehat. Fasha juga menekankan pentingnya gizi yang dikonsumsi oleh ibu-ibu yang tengah mengandung. Tak kalah penting, jika anak telah lahir harus terus diperhatikan asupan gizinya.
“Permasalahan-permasalahan ini, stunting ini Kita dijadikan musuh bersama. Stunting ini bukan hanya persoalan bagaimana dia berada di dalam kandungan ibunya yang mengandung itu mungkin kurang gizinya, makan makanan yang kurang bergizi atau mungkin pada saat anak lahir juga kurang asupan dan lain sebagainya. Banyak hal yang mempengaruhi faktor si Ibu sehat.”
“Untuk itu kita jadikanlah stunting ini untuk menjadi musuh bersama. Kita jadikan seperti ini untuk bersama sehingga akan lebih mudah, lebih gampang kita menghadapi pertempuran,” harap Fasha.
Fasha mengucapkan terima kasih kepada yang sudah menjadi pejuang-pejuang Stunting. Dirinya berharap stunting ke depan nanti bukan musuh bersama lagi. Ini agar tidak menjadi ancaman bagi anak dan cucu semuanya.
“Mudah-mudahan semua calon-calon ibu akan sudah pintar bagaimana mengatasi masalah stunting ini, nanti yang penting adalah mengenai edukasi semua calon-calon Ibu,” pungkas Fasha.
Deputi Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN Pusat Dr Bonivasius Prasetya Ichtiarto senada dengan Walikota Jambi bahwa stunting ini adalah perang bersama.
Dirinya pun menganalogikan bahwa stunting ini bukan sekedar program pemerintah semata, tetapi sebagai program bangsa. Dimana, selama bangsa ini masih ada maka selama itulah harus secara bersama mengentaskan stunting.
“Kita butuh betul-betul kolaborasi semua stakeholder terkait, swasta, akademisi, tokoh masyarakat dan lainnya. Bahwa stunting ini bukan program pemerintah tapi program bangsa kita,” ujar Bonivasius.
Sementara, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jambi, Yuslidar mengatakan Harganas tahun 2023 tingkat provinsi Jambi mengusung tema ‘menuju keluarga bebas stunting untuk Jambi mantap dan Indonesia maju’.
Tema ini diusung, kata Yuslidar sebagai suatu ajakan bagi seluruh unsur masyarakat untuk peduli dan bergotong-royong membantu keluarga beresiko stunting agar terbebas dari stunting.
“Dalam penanganan stunting, keluarga komponen utama yang sangat berperan dalam pencegahan maupun penanggulangannya. Hal ini disebabkan karena masalah gizi sangat erat kaitannya dengan ruang lingkup keluarga, yaitu praktek pengasuhan yang kurang baik. Termasuk kurangnya pengetahuan ibu mengenai kesehatan dan gizi sebelum dan pada masa kehamilan, serta setelah itu melahirkan.”
“Dan kurangnya akses keluarga untuk mengkonsumsi makanan bergizi. Kami mengajak seluruh komponen baik dari jajaran pemerintah, perguruan tinggi, swasta, insan media dan seluruh masyarakat untuk selalu bahu membahu, bergotong-royong dalam mengatasi permasalahan stunting yang ada di depan kita.”
“Kita harus percaya dan yakin bahwa kita bisa mengatasi permasalahan stunting secara bersama-sama,” tegas Yuslidar.
Gubernur Jambi Al Haris juga menekankan pentingnya Keluarga yang sehat dan bahagia.
“Keluarga komponen terkecil dalam masyarakat, berbangsa dan bernegara. Kalau keluarga itu sudah bahagia, terpenuhi semua pangan, tidak ada anak yang menganggur, anaknya sekolah semuanya Insya Allah ada bahagia di situ,” ujar Al Haris. (Rolan)
Discussion about this post