SINARJAMBI.COM – Candi Muarojambi telah mendunia. Keberadaan gunung Kerinci menjadi incaran pendaki nasional sampai internasional. Belakangan, kawasan Geopark Merangin dikebut untuk mendapatkan pengakuan UNESCO. Ketiga tujuan wisata di atas hanya sebagian dari banyaknya destinasi unggulan Provinsi Jambi.
Majunya industri pariwisata tak terbantahkan salah satu penyumbang penggerak roda perekonomian suatu daerah. Mulai dari hotel, transportasi sampai kuliner. Pandemi Covid-19 sempat membuat dunia wisata kolaps. Namun, Pemerintah Provinsi Jambi tak tinggal diam. Semua potensi digerakkan membangun dunia pariwisata.
Ini sesuai dengan visi dan misi Jambi MANTAP Gubernur Jambi Al Haris dan Wakil Gubernur Jambi Abdullah Sani. Poin kedua visi disebutkan ‘Memantapkan Perekonomian Masyarakat dan Daerah’. Sasarannya dituangkan dalam misi yakni memantapkan pengelolaan komoditas unggulan non pertambangan, meningkatkan peran sektor parawisata serta industri kecil dan menengah pendukung parawisata.
Destinasi wisata diharapkan sebagai pemicu percepatan pemulihan perekonomian pasca diterjang gelombang pandemi Covid-19. Event nasional tahunan festival danau Kerinci kembali berlangsung meriah. Olahraga ekstrim arung jeram di kawasan Geopark Merangin terus diserbu wisatawan. Bagaimana dengan komplek candi Muarojambi. Tak usah ditanya. Dikenal sebagai pusat wisata religi, pemuka agama dan umat Buddha berdatangan dari penjuru nusantara sampai mancanegara.
Bahkan, Presiden Joko Widodo memerintahkan untuk merestorasi Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Candi Muaro Jambi. “Kami harapkan akan makin menunjukkan betapa sangat besarnya kawasan cagar budaya Muaro Jambi ini,” kata Jokowi dalam keterangan resmi saat melakukan kunjungan ke Candi Kedaton, Kamis (7/4/2022) lalu.
Ditegaskan Wakil Gubernur Jambi Abdullah Sani, Pemprov Jambi komitmen memajukan dunia pariwisata yang akan memajukan perekonomian masyarakat. Pembangunan kawasan Candi Muarajambi, tambah Abdullah Sani disambut baik oleh kementerian terkait. Pasalnya, masih banyak potensi yang bisa digali. Baik peninggalan benda sejarah maupun sejarah budaya.
“Seterusnya kaitan dengan daripada program pemerintah Provinsi Jambi, tentunya ada kaitannya dengan misi yang dasar yaitu meningkatkan kualitas sumber daya manusia, memang digali, dikemukakan kemudian dipelajari, kemudian dipahami. Insya Allah tidak hanya kita kita generasi yang tua ini, Insya Allah diwariskan juga kepada anak-anak kita generasi yang akan datang.”
“Terkait dengan perekonomian masyarakat daerah tentu amat sangat (terkait). Kita tahu pariwisata itu akan munculkan sebuah destinasi pariwisata, tentu kaitan erat dengan persoalan ekonomi masyarakat. Nanti ada ekonomi kreatif di sana dan kita mohon doanya,” pungkas Abdullah Sani saat melepas media gathering Diskominfo Provinsi Jambi di hotel Golden Harvest, kota Jambi, Senin (5/12/2022) pagi.
Data dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Jambi, total pelancong nusantara satu tahun sebelum pandemi yakni tahun 2019 sebanyak 2.037.573 orang. Menurun tajam di tahun pandemi 2022 yakni 957.231 orang. Perlahan, kunjungan wisatawan nusantara kembali meningkat di tahun 2021 sebanyak 1.372.991 orang. Sementara, wisatawan asing di tahun 2019 sebanyak 9.506, orang, tahun 2020 sebanyak 1.903 orang dan kembali meningkat di tahun 2021 sebanyak 2.135 orang.
Kabid Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi, Erwin Effendi mengatakan sektor transportasi darat, laut dan sungai juga meningkat. Arus penumpang kedatangan di bandara Sultan Thaha hampir normal seperti sebelum pandemi. Tingkat hunian di hotel berbintang pun meningkat. Hal ini, kata Erwin mendongkrak sektor ekonomi kreatif, IKM, UMKM dan rumah makan mengalami peningkatan cukup tinggi.
“Alhamdulilah setelah pasca pandemi sektor pariwisata mulai menggeliat kembali, dimana kita lihat kunjungan pergerakan wisatawan terus meningkat seperti kunjungan ke distinasi wisata Candi Muaro Jambi meningkat secara signifikan. Apa lagi sejak banyak pejabat dari pusat antara lain Presiden Bapak Joko Widodo, Menkomarvest, Menparekraf dan lain-lain. Serta wisatawan dari luar provinsi dan dalam provinsi.”
“Data yang kami terima dari dinas pariwisata kabupaten Muarojambi tahun 2021 sebanyak 85.800 pengunjung, tahun 2022 bulan Juni jumlah pengunjung 86.100. Kabupaten Kerinci juga mengalami kenaikan yang siginifikan, kabupaten Merangin juga. Hampir di setiap kabupaten dan kota merangkak naik,” jelas Erwin lewat pesan WhatsApp saat dikonfirmasi sinarjambi.com, Senin (5/12/2022) pagi.
Membaiknya kunjungan wisata berbanding lurus dengan peningkatan perekonomian warga Jambi. Terutama pelaku usaha di kawasan destinasi wisata. Khusus di candi Muarojambi, warga sekitar begitu merasakan manfaat pembangunan kawasan candi. Junaida (56) contohnya. Sepuluh tahun menyewakan sepeda kayuh cukup membantu ekonomi keluarga. Bahkan, baru sebulan lalu pulang menunaikan ibadah umroh.
“Ekonomi Alhamdulillah terbantu, kemarin baru balek umroh jugo, bulan lalu. Sejak anak sudah berumah tangga galo, disitulah baru dapat duit kesempatan nabung,” ujarnya ditemui di kawasan candi Muarojambi, Senin (5/6/2022) pagi.
Senada dengan Surtini (40). Ia yang sejak duduk di bangku 4 sekolah dasar telah menjajakan sewa tikar bagi pengunjung, sangat merasakan manfaat keberadaan candi Muarojambi. Di akhir pekan, kata Surtini, dirinya dulu bisa mengantongi Rp 500 ribu. Namun, sekarang rata-rata Rp 300 ribu.
“Memang dak seramai dulu, tapi Alhamdulillah lumayan untuk kami sehari-hari. Kami bersyukur lah ada candi ini di tempat tinggal Kami,” ujarnya singkat ditemui di kawasan candi Muarojambi, Senin (5/12/2022) siang.
Saat ini, kawasan candi Muarojambi tengah dilakukan pembangunan untuk menambah daya dukung infrastruktur kawasan destinasi unggulan Provinsi Jambi ini. Diharapkan, dengan dukungan pemerintah pusat dan terpenting masyarakat Jambi maka dunia pariwisata Jambi akan semakin maju dan dikenal. (Rolan)
Discussion about this post