SINARJAMBI.COM – Keberadaan industri hulu migas di Indonesia telah memberikan dampak besar bagi pembangunan. Tak sedikit dana yang masuk ke kas negara dari aktivitas hulu migas gas tersebut.
Faktanya, pemberian insentif hulu migas kepada beberapa wilayah kerja yang sudah dilakukan sejak tahun 2020 memberikan dampak positif bagi penerimaan negara hingga Rp 41 triliun.
“Terbukti hingga Agustus 2021, pemberian insentif hulu migas dapat mendorong investor untuk segera melakukan proses pengembangan lapangan minyak dan gas serta pemutakhiran cadangan melalui persetujuan rencana pengembangan (POD), optimasi pengembangan lapangan (OPL) dan optimasi pengembangan lapangan-lapangan (OPLL).”
“Sehingga memberikan tambahan cadangan minyak dan gas sebesar 465,5 MMBOE dan penambahan penerimaan negara minimal US$ 2,9 miliar atau sekitar Rp 41 triliun,” tulis SKK Migas dikutip di akun resmi IG Humas SKK Migas, Selasa (21/9/2021).
Ditambahkan SKK Migas, insentif ini juga memberikan dampak positif dengan mendongkrak realisasi investasi pemboran dan fasilitas produksi sebesar US$ 3,5 miliar atau sekitar Rp 50 triliun.
Melalui insentif, SKK Migas dapat meningkatkan daya saing investasi dan iklim investasi hulu migas di Indonesia menjadi lebih menarik.
“SKK Migas bersama kementerian keuangan dan Kementerian ESDM terus-menerus mengkaji insentif insentif lain yang bisa diberikan untuk mendorong kinerja industri hulu migas yang lebih baik di masa yang akan datang,” pungkas SKK Migas. (*/Lan)
Discussion about this post