SINARJAMBI.COM – Motivasi untuk bekerja lebih baik disampaikan Gubernur Jambi Al Haris kepada seluruh Kepala Desa (Kades). Bagi Al Haris, meski hanya memegang jabatan yang terkecil di struktur pemerintahan di Indonesia, seorang Kades harus memiliki kemauan dan serius dalam bekerja memajukan daerahnya masing-masing.
Bahkan, Al Haris menyampaikan tidak ada salahnya para Kades untuk berpikir jauh ke depan untuk mencapai keinginan terbesarnya. Selain itu, Al Haris juga mengingatkan bahwa dibutuhkan pemimpin yang kuat di suatu pemerintahan.
“Di pemerintahan ini kita butuh orang-orang yang kuat. Jadi pada pemerintah desa, walaupun jabatan kita kecil tetapi kita berpikir harus besar. Kenapa, sewaktu-waktu kita bermimpi kadang-kadang mimpi itu akan menjadi kenyataan. Contoh Pak Hairan menjadi wakil Bupati Tanjung Jabung Barat.”
“Jadi kita boleh bermimpi berangan-angan, yang penting jalani hidup dengan sungguh-sungguh, dengan benar. Minta ridho Allah, Insya Allah, Allah akan memberikan yang terbaik untuk kita. Itu intinya,” pesan Al Haris di halalbihalal Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) provinsi Jambi di EV Garden, Sabtu (18/5/2024) pagi.
Dihadapan para Kades yang hadir, Al Haris juga menegaskan komitmen Pemprov Jambi mendukung pembangunan desa. Namun, tentunya disesuaikan dengan kemampuan anggaran Pemprov Jambi yang terbatas.
“Sepanjang APDESI itu serius mengurus desanya masing-masing, saya akan ikuti kemauan APDESI Provinsi Jambi. Kita juga memahami kondisi-kondisi anggaran kita 2024 memang dalam kondisi yang prihatin. Kabupaten kota itu wajib menganggarkan untuk pemilu pada masing-masing, kalau di provinsi itu menyiapkan anggaran untuk pemilihan gubernur 250 miliar.”
“Kabupaten Kota harus menganggarkan dana untuk pemilihan Bupati walikota yang dana cukup besar, sehingga teman-teman kita itu mohon maaf membangun agak sedikit tersendat. Program-program daerah terganggu sedikit, tapi peristiwa itu 5 tahunan. Oleh karena itu kita ingin sekali memperbanyak dana BKBK, tapi juga kita melihat kondisi keuangan kita,” jelas Al Haris.
Tak hanya Kades, Al Haris juga tetap memperhatikan para Camat sebagai pemimpin di masing-masing wilayahnya. Ia memastikan merangkul semua struktur pemerintahan. Itu dilakukan untuk memastikan bahwa masyarakat merasakan pembangunan melalui anggaran yang ada.
Terkait dana BKBK, Al Haris menyadari betapa besarnya manfaat yang dirasakan masyarakat. Untuk itu, kepada para Kades agar dapat mengatur anggarannya agar pemerintahan desanya bisa berjalan dengan maksimal untuk warganya.
“Harapan kami Pak kades sekalian mari kita kompak bersama-sama. Yang penting harus berpikiran positif, modal memimpin itu adalah hati. Dan itu saya minta kepada semuanya kalau ingin sukses memimpin, hati bersihkan, hati kuncinya. Sekecil apapun pemimpin, Allah akan minta pertanggungjawabannya kelak.”
“Saya manusia biasa pasti ada salah dan khilaf, karena pemimpin gudangnya salah dan gudangnya khilaf. Jadi momen yang baik ini saya sampaikan jangan mohon maaf sebesar-besarnya apabila Kami dengan Pak Wagub belum sepenuhnya bisa melayani apa-apa yang diminta oleh Pak kades, oleh masyarakat kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Semoga Allah mengampuni dosa-dosa kita untuk kebaikan kita dunia dan akhirat,” tutup Al Haris.
Ditemui usai acara, Al Haris menegaskan pentingnya pembangunan yang berkesinambungan dan merangkul semua pihak. Pasalnya, sistem pemerintahan di Indonesia telah lengkap mulai dari Presiden, Gubenur sampai ke Kades.
“Intinya adalah ketika pemerintahan provinsi Jambi itu adalah pemerintahan yang didalamnya mengandung unsur Pemerintah Desa, kecamatan, kabupaten dan kota, provinsi. Nah inilah satu sistem yang kita bangun bersama-sama untuk mewujudkan Jambi yang maju.”
“Nah oleh karena itu perlu ada koordinasi antara pemerintah Desa dan provinsi, pada akhirnya adalah memperoleh kemajuan-kemajuan. Dari mulai majunya Desa akan berdampak dengan majunya Kecamatan. Kalau kecamatannya dengan Desa sudah maju, akan berdampak pada kemajuan sistemnya baik.”
“Maka itu akan menjadi kemajuan sebuah provinsi. Artinya kita ini adalah suatu kebutuhan yang tidak boleh diputuskan, yang istilahnya simbiosis mutualisme. Jadi kita ini satu, maka saya dengan pak Wagub hadir di acara ini dengan kepala desa. Meskipun dia di bawah Bupati, tapi rakyat kami mereka yang mengurusnya, karena Gubernur rakyatnya ada pada Desa,” pungkas Al Haris didampingi Wakil Gubernur Jambi Abdullah Sani.
Sebelumnya, Ketua DPD APDESI Provinsi Jambi Samsul Fuad menjelaskan alasan halalbihalal baru dilaksanakan meski lebaran Idul Fitri 1445 H sudah lama berlalu. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Gubernur Jambi yang telah memfasilitasi untuk mengikuti Rakernas APDESI tanggal 22 Mei 2024 di Bandung, Jawa Barat.
“Walau lebaran sudah jauh tapi tidak ada salahnya untuk saling memaafkan. Mungkin kalau kepala desa yang disini banyak kesalahan pada Gubernur dan Wakil Gubernur, saya mewakili mohon maaf yang sebesar-besarnya.”
“Saya juga mengajak seluruh kepala desa Provinsi Jambi mendukung program Pak Gubernur Jambi untuk mewujudkan Jambi Mantap 2024,” pungkas Syamsul Fuad. (Rolan)
Discussion about this post