SINARJAMBI.COM – Sebanyak 2 ton bawang merah dari kabupaten Brebes, Jawa Tengah telah tiba di kota Jambi. Pj Wali Kota Jambi Sri Purwaningsih mengecek bawang tersebut di Koperasi Pegawai Negeri (KPN)-Koperasi Pegawai Kota Jambi (KPKJ) kota Baru, Minggu (5/5/2024) pagi. Bawang merah yang didatangkan ini merupakan hasil kerjasama Pemkot Jambi dengan Pemkab Brebes.
Pembelian bawang merah di Kabupaten Brebes merupakan implementasi dari Kerjasama Antar Daerah (KAD) yang telah diinisiasi oleh Pemkot Jambi dengan Kabupaten Brebes sejak tahun lalu. Pembelian bawang merah tersebut, dipimpin langsung oleh Asisten Sekda Kota Jambi Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Amirullah dan Kadisperindag Kota Jambi, Amran di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Jumat (3/5/2024).
Datangnya bawang merah ini sebagai aksi nyata Pemkot Jambi untuk membantu warga di tengah tingginya harga salah satu komoditas pokok ini. Sekaligus, dalam rangka mengendalikan inflasi di kota Jambi.
Ditemui usai mengecek bawah merah, Sri Purwaningsih menjelaskan pihaknya selalu mengamati pergerakan harga-harga bahan pokok di pasar-pasar tradisional di kota Jambi. Untuk cabe, dalam beberapa pekan belakangan harganya fluktuatif sesuai harga pasar.
“Nah untuk bawang merah itu dalam satu bulan, mungkin setelah lebaran itu sampai dengan hari ini secara nasional juga sama harganya stagnant. Untuk kota Jambi ini di harga 45, 50 (ribu). Bahkan hari ini di harga 60 (ribu).”
“Menyikapi pencatatan pasar di kota Jambi di dua pasar, maka saya minta untuk TPI (tim pengendalian inflasi) di kota Jambi yang diketuai oleh Pak Sekda ini, kita lakukan tindakan nyata untuk melakukan intervensi ke pasar dalam kaitannya dengan masalah bawang,” ujarnya didampingi Sekda Kota Jambi A Ridwan dan Arman selaku Kadisperindag.
Ditambahkannya, untuk kebutuhan konsumsi bawang merah di kota Jambi yakni sebanyak 1 sampai 1,5 ton per hari. Sehingga, kedatangan 2 ton bawang merah ini setidaknya mampu membantu warga dan menjaga inflasi kota Jambi.
Pembelian komoditas ini juga didukung penuh oleh kantor perwakilan Bank Indonesia provinsi Jambi yang membantu pembiayaan distribusi dan pengangkutan dari penghasil hingga ke Kota Jambi.
“Tahun ini Pemkot Jambi beserta jajaran kemarin itu mewujudkan kerjasama dengan champions bawang merah itu ada di Brebes. Kami sudah kerja sama dengan Bupati Brebes dan kemarin belanja bawang merah dari Brebes 2 ton. Kita bawa ke kota Jambi, karena memang kebutuhan pasar untuk kota Jambi ini berkisar antara 1 sampai 1,5 ton.”
“Jadi kita bawa 2 ton dan sampai di kota Jambi ini saya minta dibantu dengan BTT kami ada Belanja Tak Terduga membantu menurunkan harga yang sudah dibelanjakan oleh TPID dari kota Jambi ini. Dan di kota Jambi ini kita jual dengan harga 40 ribu. Dengan tujuan apa, untuk membantu meringankan beban masyarakat terkait dengan pembelanjaannya, kebutuhannya untuk memenuhi masalah bawang merah ini,” urai Sri panjang lebar.
Sri juga bicara terkait beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) milik pemerintah. Dimana, harga beras SPHP juga merangkak naik. Saat ini diangka Rp 65 ribu. Sama dengan harga bawang yang bakal diintervensi, beras SPHP juga akan disubsidi Pemkot Jambi.
“Selain itu, harga beras SPHP ini juga ada merangkak naik. Nah ini juga kita turunkan untuk membantu masyarakat, mengurangi harga jual beras ini yang harusnya 65 (ribu), kita jual jadi 62.500, jadi mengurangi beban masyarakat. Kita berharap daya beli masyarakat tetap terjaga dan ketersediaan stok barangnya juga,” jelas Sri.
Pemerintah, kata Sri, selaku memelototi perkembangan harga bawang merah serta komoditas pokok lainnya. Perkembangan apapun harga di pasaran, selalu dicermati lewat rapat kordinasi terkait pengendalian inflasi secara nasional oleh Kemendagri. Bahkan pada rapat Minggu lalu, harga bawang juga dicermati secara khusus.
Sri pun menyampaikan bakal ada kebijakan baru dari pemerintah pusat khususnya oleh kementerian Pertanian terkait komoditas pokok tersebut.
“Kemungkinan akan ada kebijakan dari Kementerian Pertanian, tapi kita tunggu ya besok akan ada lagi rapat koordinasi penanggulangan pengendalian inflasi secara nasional. Mudah-mudahan sudah ada kebijakan terkait dengan pengendalian harga bawang ini.”
“Ini masalah nasional tapi saya tidak mendiamkan ini untuk kota Jambi, karena sudah berminggu-minggu harganya stagnant terus. Nah maka perlu kami harus melakukan langkah nyata untuk mengintervensi, supaya masyarakat terbantu daya belinya. Menurunkan harganya melalui dana BTP (Bantuan Tunai Pangan) dari kota Jambi.”
“Ada kebijakan pemerintah yang dari Bapanas (Badan Pangan Nasional) kan sudah ditentukan itu harga terendah dan tertingginya. Dan memang dirasakan ada kenaikan, oleh karena itu ya melalui BTP juga pemerintah kota Jambi mengintervensi harga (beras SPHP) 2.500 supaya terjangkau oleh masyarakat,” pungkas Sri Purwaningsih.
Diketahui, pemkot Jambi juga telah mengimplementasikan kerjasama daerah lainnya, dengan melaksanakan pembelian cabai merah di Kabupaten Sleman dan Purworejo untuk pengendalian harga dan pasokan di Kota Jambi, yang saat itu mengalami kondisi kenaikan harga cabai merah secara signifikan. Upaya tersebut membuahkan hasil positif, terbukti trend harga cabai merah di Kota Jambi hingga saat ini cenderung stabil terkendali.
Diberitakan sebelumnya, Pj Wali Kota Jambi Sri Purwaningsih telah menyiapkan beberapa rencana strategis dan juga sekaligus telah mengimplementasikan upaya kongkrit pengendalian inflasi Kota Jambi, baik jangka pendek, menengah dan jangka panjang selama tahun 2024.
Pemkot Jambi gencar melaksanakan berbagai kegiatan yang bertujuan untuk stabilisasi harga dan terjaminnya ketersediaan pasokan di tengah masyarakat. Upaya yang telah dilakukan antara lain, Gerakan Pangan Murah (GPM), Operasi Pasar Murah, subsidi atas komoditas Volatile Food, Sidak pasar dan gudang, gerakan menanam dan kerjasama daerah dengan daerah penghasil. (Rolan)
Discussion about this post