SINARJAMBI.COM – Keberadaan Korps Alumni HMI (KAHMI) idealnya mampu menyatukan segala potensi anggota, bukan malah memadamkannya dengan ego sektoral kepentingan kelompok tapi mengatasnamakan alumni HMI.
Pernyataan kritis ini disampaikan Suhandi, S.Kom, M. Kom sebagai salah satu alumni HMI di Jambi mengenai harapannya tentang eksistensi KAHMI Jambi ke depan.
Menurutnya KAHMI Jambi sudah lari dari semangat kekeluargaan dan mengarah pada feodal, segelintir elit yang sebenarnya tidak punya kemampuan apa-apa tapi merasa tahu segalanya.
“Waktu muswil orang-orang ini sibuk menjajakan dukungan KAHMI kemana-mana, tapi pada saat menjadi pengurus tak melakukan apa-apa.”
“Contoh ada alumni kita yang ‘diserang’ orang di KPU Provinsi, KAHMI diam seribu bahasa. Dalam benak mereka KAHMI hanya soal rekomendasi dan curriculum vitae, bukan sarana perjuangan,” ungkapnya tanpa tedeng aling-aling dalam rilis yang diterima sinarjambi.com, Selasa (21/9/2021).
Sehingga dalam Muswil KAHMI kali ini, Suhandi berharap ada pergeseran paradigma yang keliru tentang KAHMI dari semangat feodal kelompok menjadi bicara kepentingan KAHMI.
“Jika tidak, jangan harap KAHMI bisa maju. Melempem antara hidup dan mati diantara kemajuan zaman,” tegas Suhandi. (*)
Discussion about this post