Belakangan, tayangan sinetron di layar kaca jadi sorotan. Bukan karena jalan ceritanya. Tapi terkait penerapan protokol kesehatan covid-19.
Ya, di tayangan televisi saat ini hanya sinetron yang belum memakai masker bagi pemainnya. Sementara, di program televisi lainnya, pengisi acara memakai masker. Mulai pembaca berita, talk show sampai live komedi.
Tak terbayang memang jika artis yang terlibat di sinetron memakai masker saat adu akting. Selain tak menampakan paras cantik dan ganteng, juga akan ‘mengganggu’ para artis saat berekspresi.
Betul memang, sebelum proses produksi sebuah sinetron bisa menerapkan protokol kesehatan. Mulai uji PCR sampai memakai masker.
Yang diperdebatkan yakni bukankah tayangan layar kaca mencerminkan kehidupan sehari-hari? Ditakutkan, masyarakat menilai salah. Seolah-olah tanpa masker dibolehkan.
Belum lagi, figur sang artis banyak digandrungi para penonton. Bahkan, Banyak yang mencontoh penampilan artis tertentu.
Jangan sampai, keseriusan dan pontang pantingnya pemerintah menanggulangi pandemi covid-19 dianggap remeh oleh sebagian kalangan.
Kritikan keras justru datang dari kalangan pekerja seni sendiri. Deddy Corbuzier salah satunya. Ahli sulap mentalis ini komplain saat membawa acara talk show selama 1 jam diwajibkan memakai masker.
Pria plontos berbadan kekar itu mempermasalahkan standar ganda Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). Dimana, KPI seperti melonggarkan aturan memakai masker itu bagi tayangan sinetron.
Tanpa maksud untuk menghambat rezeki sang artis dan menghambat sektor bisnisnya, ada baiknya KPI merumuskan formula yang adil bagi semua.
Penulis : Rolan
Pemimpin Redaksi sinarjambi.com
Discussion about this post