SINARJAMBI.COM – Gubernur Jambi Al Haris menyampaikan komitmen Pemerintah provinsi Jambi untuk menuju ekonomi hijau. Bentuk komitmen tersebut, kata Al Haris, pemerintah provinsi Jambi telah menyiapkan beberapa regulasi untuk mendukung pengurangan emisi gas rumah kaca. Sekaligus membaca peluang perdagangan karbon.
“Kita memiliki alam yang di dalamnya ada karbon yang luar biasa dan itu hari ini mahal harganya. Meskipun kita sekarang tidak menyangkal udara seperti apa, tapi dengan teknologi itu bisa diminimalisir.”
“Oleh karena itu, kita syukur itu semua. Kita Jambi termasuk provinsi yang pertama yang menjadi pilot project,” ujarnya di seminar nasional pengurangan emisi gas rumah kaca dan peluang perdagangan karbon di Indonesia di Swiss-Belhotel Jambi, Senin (18/9/2023) pagi.
Seminar nasional yang dibuka Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar ini adalah yang terakhir. Sebelumnya telah diadakan di Surabaya, Balikpapan, Makassar dan Medan. Hadir Deputi Komisioner Pengawas Emiten, Transaksi Efek dan Pemeriksaan Khusus OJK DJustini Septiana.
Untuk menuju ke perdagangan karbon itu, Al Haris menegaskan Pemprov Jambi telah mempersiapkan regulasi. Diantaranya dalam RPJMD provinsi Jambi tahun 2021-2026, yang diintegrasikan dengan pembangunan rendah karbon yang merupakan salah satu strategi transisi menuju pembangunan berkelanjutan.
Pemprov Jambi juga telah menyusun master plan atau rencana induk jalan pertumbuhan ekonomi hijau provinsi Jambi tahun 2021-2045 serta didukung degan peraturan daerah nomor 4 tahun 2023 tentang rencana pertumbuhan ekonomi hijau provinsi Jambi.
“Agar nanti ke depan pondasi ini kita bangun dan Insya Allah kami siap dengan OJK, dengan teman-teman lain nanti berkolaborasi untuk bagaimana kita bisa menjual karbon kita ini dan ini punya nilai tawar luar biasa,” ujar Al Haris mantap.
Turut hadir Kepala OJK Jambi Yudha Nugraha Kurata, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) provinsi Jambi Hermanto serta undangan lainnya. (Lan)
Discussion about this post