Dunia optimis menuju Herd Immunity (kekebalan kelompok) dari wabah Covid 19. Hari ini sebagian besar negara termasuk Indonesia lagi berpacu melaksanakan vaksinasi Covid 19 ke masyarakat secara massif.
Indonesia sendiri menjadi salah satu negara yang paling cepat menggulirkan vaksinasi anti-virus corona (Coronavirus Disease-2019 atau Covid-19). Di Asean kita hanya kalah dari Singapura soal vaksinasi massal untuk warganya. Start yang lebih awal ini membuat Indonesia relatif lebih maju dalam vaksinasi.
Kehadiran vaksin, tentu memberi harapan bahwa aktivitas dan mobilitas masyarakat bisa relatif lebih normal. Namun perlu juga di ingat vaksin bukan satu-satunya solusi, masyarakat harus tetap menjalankan protokol kesehatan.
Tercapainya herd immunity ditentukan oleh kualitas dan efektifitas vaksin yang digunakan serta cakupan dari pelaksanaan vaksinasi itu.
Selain itu masyarakat harus tetap melakukan disiplin kesehatan dengan 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan). (Vaksin) ini bukan substitusi, tetapi komplementer agar kegiatan ekonomi, sosial, pendidikan bisa berjalan relatif lebih normal.
Kekebalan kelompok atau kekebalan kawanan (herd immunity) adalah suatu bentuk perlindungan tidak langsung dari penyakit menular yang terjadi ketika sebagian besar populasi menjadi kebal terhadap infeksi, baik melalui infeksi sebelumnya atau vaksinasi, sehingga individu yang tidak kebal ikut terlindungi.
Sebenarnya World Health Organization (WHO) belum mengeluarkan standar proporsi untuk tingkat herd immunity wabah Covid-19, namun secara umum ambang batas herd immunity yang diperlukan untuk COVID-19 adalah 50–67 persen. Hal ini berarti bahwa minimal 50–67 persen dari populasi perlu memiliki kekebalan terhadap COVID-19.
Menurut catatan Our World in Data, total vaksin yang sudah disuntikkan per 19 Februari 2021 mencapai 200.329.782 dosis. Rata-rata tujuh harian vaksinasi berada di 4.755.183 dosis per hari.
Terlalu prematur rasanya jika mengambil kesimpulan bahwa vaksinasi mulai menunjukkan hasil. Toh, realisasi penyuntikan vaksin Covid-19 masih jauh dari target yang dipatok untuk mewujudkan kekebalan komunal (herd immunity).
Lalu bagaimana di Indonesia ? Meski termasuk yang pertama dalam vaksinasi, perkembangan jumlah yang divaksin di tiap negara berbeda-beda. Indonesia misalnya, sampai 8 Maret 2021, dari target 181.554.465 juta, baru 3. 098. 025 juta orang yang di vaksin. Masih sangat jauh dari target !
Tren vaksinasi Covid-19 di dalam negeri cenderung berfluktuasi. Bahkan dalam beberapa hari terakhir jumlah dosis vaksin yang disuntikkan per harinya mengalami penurunan.
Mempertahankan konsistensi dalam vaksinasi adalah hal yang sangat susah. Apalagi saat ini pemerintah juga harus fokus menangani bencana banjir akibat hujan deras yang melanda berbagai wilayah Tanah Air.
Walau bagaimanapun Vaksinasi Covid-19 secara masal harus terus digeber. Pasalnya jika lajunya stagnan di level sekarang, ramalan Indonesia butuh waktu lebih dari 10 tahun untuk mewujudkan herd immunity bisa terjadi.
Agar vaksinasi bisa dipercepat perlu ketersediaan vaksin yang memadai, termasuk jalur distribusi vaksin ke daerah – daerah Indonesia yang beribu pulau. Masalahnya sebenarnya pada dua hal ini, jika manajemen lapangan ini terselesaikan, percepatan vaksinasi akan terwujud.
Demi mempercepat ini keterlibatan sektor swasta melalui program vaksinasi gotong royong merupakan alternatif yang mengakselerasi upaya pemerintah dalam mencapai herd immunity.
Pemerintah sendiri menargetkan program vaksinasi rampung dalam waktu 1 tahun sehingga herd immunity atau imunitas populasi di tanah air bisa terbentuk pada 2022 agar tidak mengalami ketertinggalan dari negara lain dalam upaya pemulihan.
Merujuk pendapat epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman menyatakan, bahwa idealnya dalam sehari, Indonesia memvaksin 1 persen penduduk. Tentunya bukan 1 persen seluruh jumlah penduduk Indonesia, namun 1 persen target penduduk yang akan divaksin, yakni yang berusia 18-59 tahun. Seperti yang dilakukan oleh Israel, Bahrain, UK (United Kingdom) vaccination rate-nya satu persen dari jumlah penduduk yang ditargetkan.
Vaccination rate 1 persen penduduk per hari, merupakan tantangan yang sangat berat untuk Indonesia, bahkan negara seperti Australia sekalipun.
Tentu saja ini menjadi sebuah Cateris Paribus, teori yang berlaku jika asumsinya terpenuhi, artinya, herd immunity akan terwujud jika kita mampu mengvaksin satu juta orang perhari.
Jika ini kita lakukan tentu kita bisa berharap hidup normal 2022 bisa terwujud, artinya Herd Immunity tercapai, semoga. !
Penulis : Dr. Noviardi Ferzi, SE, MM (Dosen STIE Jambi)
Discussion about this post