SINARJAMBI.COM – Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali memastikan pemerintah akan tetap memberikan anggaran kepada para atlet dan pelatih dari berbagai cabang olahraga yang melakukan latihan di pusat pelatihan nasional (pelatnas) meskipun SEA Games 2021 yang rencananya berlangsung pada 21 November sampai 2 Desember 2021 resmi ditunda pada tahun 2022.
Hal ini disampaikan Menpora Amali saat konferensi pers secara virtual usai melakukan Rapat Koordinasi (Rakor) dengan Komite Olimpiade Indonesia atau NOC Indonesia terkai penundaan SEA Games 2021, Senin (12/7) siang.
“Tadi dalam pembahasan kami memang benar bahwa di dalam perencanaan penganggaran yang ada di Kementerian Pemuda dan Olahraga bahwa bantuan pemerintah itu diberikan dalam rangka peningkatan prestasi olahraga nasional. Jadi oleh karena itu memungkinkan untuk latihan tetap ada,” ujar Menpora Amali.
Sebab, lanjut Menpora Amali, dalam beberapa tahun kedepan Indonesia akan menghadapi banyak sekali event olahraga baik yang single event atauapun multi event, diantaranya Asian Games 2022 dan SEA Games 2022. Menurutnya, cabang-cabang olahraga yang ikut dalam dua event olahraga ini tidak terlalu banyak perbedaan dan bahkan mayoritas atletnya sama.
“Sejalan dengan itu, maka latihan ini akan tetap dilakukan. Tapi tentu kita akan melihat, akan membicarakan dengan induk cabang olahraga yang juga akan kita komunikasikan kepada NOC Indonesia,” pungkasnya.
Menpora Amali memaklumi alasan penundaan SEA Games 2021 tersebut karena kasus COVID-19 yang terus melonjak di beberapa Negara, termasuk Vietnam dan Indonesia.
“Kita memaklumi dan menerima penundaan itu dan seraya menyampaikan pada NOC Indonesia untuk tetap standby mempersiapkan diri untuk suatu waktu kalau toh juga SEA Games itu jadi dan segera informasikan kepada kami kepastian waktunya,” ungkapnya.
Terkait anggaran, Menpora Amali mengungkapkan bahwa dalam perencanaan bantuan pemerintah untuk peningkatan prestasi olahraga tidak hanya tertuju pada satu event atau multi event tertentu. Sehingga walaupun SEA Games 2021 ditunda, namun latihan dan anggaran untuk cabor di Pelatnas tetap berjalan.
“Anggarann itu diberikan secara umum dan itu bisa dugunakan untuk event apa saja. Nah itu digunakan untuk kegiatan mana dan kemana itu tentu di dalam perencanaan administrasi tidak ada masalah. Dan di dalam penganggaran kita juga harus mempersiapkan diri untuk Asian Games dan Asian Para Games (2022),” jelasnya.
“Di awal saya sudah sampaikan sebagian besar atau cabor-cabor itu akan ikut juga di Asian Games. Nah, kita jalan saja secara paralel tetapi tidak akan terjadi double pengangguran karena kita nggak mau itu, kita jaga betul itu,” sambungnya dengan tegas.
Terlebih, saat ini Indonesia sudah punya Desain Besar Olahraga Nasional dengan sasaran utamanya adalah prestasi di olimpiade. Disisi lain, seusai Olimpiade Tokyo 2020 yang digelar 23 Juli – 8 Agustus nanti, pada tahun 2022 Indonesia harus mengikuti kulifikasi untuk Olimpiade Paris 2024.
“Jadi olimpiade itu menjadi sasaran utama kita dan ini adalah kali yang pertama. Nah sehingga untuk Asian Games, SEA Games dan kejuaraan-kejuaraan yang di bawahnya itu adalah kita jadikan sebagai sasaran antara dan sekaligus untuk menguji kekuatan kita untuk masuk ke olimpiade,” bebernya.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama Ketua Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) Raja Sapta Oktohari menyampaikan terimkasih kepada Menpora yang sudah merespon dari NOC Indonesia pada tanggal 9 Juli 2021 terkait penundaan SEA Games akibat penyebaran kasus COVID-19.
Selain itu, Raja Sapta Oktohari juga menyampaikan apresiasi dan terimkasih kepada Menpora yang sudah menegaskan bahwa berbagai cabor tetap akan melakukan pelatnas meskipun SEA Games ditunda.
“Sehingga kami bersyukur para anggota kami di Komite Olimpiade Indonesia yang tahun depan cukup sibuk dengan banyak sekali kegiatan diantaranya adalah Islamic Solidarity Games, Asian Indoor Martial Art Games, dan tentunya Asian Games dan Asian Para Games yang selalu ditunggu-tunggu dan merupakan referensi ketika anak-anak (atlet) kita baru saja menjadi tuan rumah di tahun 2018 lalu,” ucapnya.
Oktohari mengapresiasi gaya penganagggaran Menpora Amali yang berbeda dari sebelumnya, karena penganggaran berdasarkan event olahraga yang diikuti.
“Saya terus terang surprise di rapat tadi karena kekhawatiran kami dan tema KOI adalah anggaran yang memang difokuskan kepada SEA Games. Ternyata Pak Menpora ini memang dengan jajarannya yang sejak awal sudah menetapkan olimpiade sebagai sasaran utama. Itu sudah merefleksikan gaya penganggaran, sehingga SEA Games sendiri ditempatkan sebagai bukan spesifik untuk SEA Games tetapi bantuan peningkatan prestasi yang yang bisa dipakai untuk apa saja mengingat event-eventnya banyak,” katanya.(ded)
Discussion about this post