SINARJAMBI.COM – Wali Kota Jambi Sy Fasha memaparkan fungsi teritorial 3 pilar di hadapan penilai lomba Binter Kodim tingkat nasional di Makodim 0415/Jambi, Senin (20/9/2021). Tampak hadir Danrem 042/Gapu Brigjen TNI Zulkifli.
Di hadapan tim penilai dari Pusat Teritorial Angkatan Darat (Pusterad), Fasha menjelaskan sinergitas teritorial di kota Jambi yang berjalan baik antara Babinsa, Bhabinkamtibmas dan Lurah atau yang dikenal 3 pilar.
“Kami bersama forkompinda menghadiri penilaian oleh tim Binter angkatan darat salah satunya adalah kodim 0415/Jambi mewakili Kodam II Sriwijaya dan ini suatu kehormatan bagi kita semua.”
“Kita juga sempat memaparkan fungsi teritorial yang memang ujung tombaknya ada di level Babinsa tingkat yang paling bawah. Tripilar, tiga pilar yakni Babinsa dan Babinkamtibmas dan Lurah sudah berjalan baik sebelum masa-masa pandemi, maupun setelah pendemi ini tetap berjalan.”
“Dan semua tugas-tugas pemerintah juga di back-up oleh TNI-Polri dan Alhamdulillah tidak ada permasalahan yang terlalu sulit dengan adanya sinergitas ini,” ujar Fasha didampingi Dandim 0425/Jambi Kol Info Hadiyanto usai acara.
Ditambahkan Hadiyanto, Kodim 0415/Jambi salah satu dari 10 Kodim yang ikut lomba. Dan paparan Wali Kota Jambi, kata Hadiyanto merupakan satu-satunya yang dilakukan Kodim sebagai peserta lomba.
“Pemaparan dari bapak Walikota itu merupakan sebuah hal yang luar biasa, karena dari delapan Kodim yang dinilai tidak ada satupun yang pemaparan dari walikota.”
“Jadi hanya satu-satunya kita yang pemaparannya walikota dan ini sangat diapresiasi oleh tim penilai. Mudah-mudahan ini merupakan nilai tambah, nilai plus kodim kita bisa dapat juara,” harap Hadiyanto.
Senada dengan Wali Kota, Hadiyanto menegaskan jika teritorial itu sinergitasnya antara TNI-Polri dengan pemerintah daerah.
Bahkan, dengan tampilnya Wali Kota memaparkan di hadapan tim penilai membuktikan secara nyata jika sinergitas itu telah terjalin.
“Dan ditambah lagi dengan bapak Danrem (Garuda Putih Brigjen TNI Zulkifli) memaparkan tentang keberhasilan penanggulangan secara permanen kebakaran hutan. Walaupun hasilnya masih belum ketahuan, karena butuh waktu sekitar 5 sampai 10 tahun.”
“Tapi itu merupakan langkah konkrit, bukti nyata bahwa lahan itu bisa digunakan dimanfaatkan untuk mengurangi kebakaran. Ini bukti bahwa sinergitasnya sudah ada. Koordinasinya gampang, kerjasamanya gampang dan terealisasi nyata,” tegas Hadiyanto. (Rolan)
Discussion about this post