SINARJAMBI.COM – Banyak momen dramatis tersiar selama upaya evakuasi korban terjatuhnya helikopter yang ditumpangi rombongan Kapolda Jambi Irjen Pol Rusdi Hartono di perbukitan desa Tamiai, Kabupaten Kerinci.
Mulai dari aksi tim SAR gabungan via darat berjalan kaki seharian menembus hutan, sampai tim SAR gabungan via udara.
Namun, kesemuanya itu ternyata tak lepas dari strategi. Khususnya saat melakukan evakuasi korban dari hutan lebat lewat udara. Cuaca menjadi faktor penentu.
Diceritakan Wakapolda Jambi Brigjen Pol Yudawan, sesaat sebelum evakuasi berhasil dilakukan, kabut tebal masih menyelimuti titik evakuasi.
“Kalau secara teknis tidak ada sama sekali (kendala). Kami dari TNI-Polri, Basarnas, dari TNI AU semua kita siap bisa melaksanakan (evakuasi). Tetapi kendalanya memang hanya satu, masalah kabut.”
“Karena di sana memang daerah cekungan. Di ketinggian cuma ada cekungan, sehingga kabut itu tidak mudah untuk keluar dari lokasi. Itu saja kendalanya,” jelasnya sesaat mendarat di bandara Sultan Thaha Saifuddin Jambi dari Merangin, Rabu (22/2/2023) pagi.
Tak menentunya cuaca, kata Yudawan memaksa helikopter belasan kali mencoba masuk ke titik penjemputan korban.
Waktu yang ditunggu itupun akhirnya datang juga. Sekitar pukul 2 siang, kabut tebal di perbukitan kawasan desa Tamiai, Kerinci berangsur hilang. Kesempatan ini langsung dimanfaatkan tim evakuasi.
“Sehingga kita melakukan kegiatan itu berkali-kali. Ada kesempatan sedikit kita masuk. Pada saat itu kita hanya memiliki waktu cuma dua tiga menit, tapi kita bisa menyampaikan bahan makanan, logistik dan sebagainya ke bawah.”
“Tapi selepas jam dua siang kemarin sampai jam 18, Alhamdulillah (cuaca) terang dan itu adalah golden time yang bisa kita manfaatkan,” ujarnya dengan mimik wajah penuh kelegaan.
Saat ini, seluruh korban telah diterbangkan ke Jambi untuk mendapatkan perawatan intensif di RS Bhayangkara Polda Jambi. (Rolan)
Discussion about this post