SINARJAMBI.COM – Penurunan angka Stunting di kota Jambi masih menjadi atensi serius Pj Wali Kota Jambi Sri Purwaningsih. Pasalnya, secara nasional bahwa penurunan angka Stunting merupakan program nasional yang termaktub dalam RPJMN.
“Untuk RJPMD kota Jambi, rencana pembangunan jangka menengah kota Jambi mentargetkan untuk tahun 2024 ini angka kita 12 persen turunnya. Alhamdulillah meskipun belum sampai di angka 12 persen, kita sudah mendekati.”
“Kemarin keluar rilis dari Menteri Kesehatan angka kita di 13,05 persen, turun dari 14 persen tahun 2022. Ini adalah wujud dari kerja keras kita semuanya dalam percepatan penurunan stunting kota Jambi,” ujarnya saat membuka diseminasi audit kasus stunting kota Jambi tahap I, di aula Bappeda kota Jambi, Senin (29/4/2024) pagi.
Diharapkan Sri, angka Stunting kota Jambi akan terus menurun. Ia pun optimis akan target itu. Mengingat, daerah lain di Indonesia ada penurunan angka stunting yang sangat signifikan.
“Saya pikir itu bukan sesuatu hal yang sulit. Karena apa, ada banyak daerah yang lain itu turunnya sangat-sangat signifikan dari yang 16 (persen) turun jadi 4, jadi 5. Nah ini kenapa kota Jambi tidak bisa. Saya yakin kita bisa, karena target kita hanya 10 (persen) kita turunkan,” tegasnya.
Tentunya, kata Sri, itu semua bisa diwujudkan dengan kolaborasi dan kerja keras semua pihak. Ia yakin karena tim yang terlibat dalam upaya penurunan angka stunting telah sangat berpengalaman dan menguasai wilayahnya masing-masing.
Untuk itu, Sri menyampaikan pentingnya intervensi penurunan kasus angka stunting yakni lewat intervensi langsung atau spesifik maupun secara tidak langsung atau sensitif.
“Untuk menjalankan intervensi tersebut, untuk suksesnya penurunan stunting maka pemerintah menekankan untuk kita melakukan konvergensi penurunan stunting. Langkah-langkah itu harus dilakukan secara holistik integratif dari pusat sampai dengan daerah.”
“Untuk kota Jambi ini dari kepala dinas sampai ke RT-nya semua harus bergerak bersama-sama memastikan bahwa semua kita menjalankan intervensi yang tadi saya sampaikan, baik spesifik maupun yang sensitif.”
“Saya yakin semua yang hadir ini tahu tentang stunting, tahu bagaimana menurunkan stunting. Ilmunya seperti apa sudah tahu, tapi ini saya me-refresh saja dan nanti pada ujungnya rekan-rekan lah yang akan melakukannya,” jelas Sri Purwaningsih.
Sunaryo selaku Kabid Pemberdayaan dan Peningkatan Keluarga Sejahtera dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) kota Jambi mengatakan acara diikuti 160 orang.
“Tujuan acara ini adalah dalam rangka evaluasi hasil intervensi, yang telah dilaksanakan oleh tim lapangan atas rekomendasi audit kasus stunting bersama tim pakar beberapa waktu lalu yang dilaksanakan pada tanggal 28 Maret tahun 2024,” ujar Sunaryo dalam laporannya.
Tampak hadir Kepala Dinas Kesehatan kota Jambi dr Ida Yuliati dan Kepala DPPKB Kota Jambi Irawati Sukandar. (Lan)
Discussion about this post