HUBUNGI KAMI
  • BERITA
  • BISNIS
  • KRIMINAL
  • POLITIK
  • JAMBI KITA
    • BATANGHARI
    • BUNGO
    • KERINCI
    • KOTA JAMBI
    • MERANGIN
    • MUAROJAMBI
    • SAROLANGUN
    • SUNGAIPENUH
    • TANJAB BARAT
    • TANJAB TIMUR
    • TEBO
  • OLAHRAGA
  • OPINI
  • RAGAM
Cahaya Baru Masyarakat Jambi
No Result
View All Result
PARTNER
  • BERITA
  • BISNIS
  • KRIMINAL
  • POLITIK
  • JAMBI KITA
    • BATANGHARI
    • BUNGO
    • KERINCI
    • KOTA JAMBI
    • MERANGIN
    • MUAROJAMBI
    • SAROLANGUN
    • SUNGAIPENUH
    • TANJAB BARAT
    • TANJAB TIMUR
    • TEBO
  • OLAHRAGA
  • OPINI
  • RAGAM
Cahaya Baru Masyarakat Jambi
  • BERITA
  • BISNIS
  • KRIMINAL
  • POLITIK
  • JAMBI KITA
  • OLAHRAGA
  • OPINI
  • RAGAM

Tantangan Inflasi Jambi: Antara Harga, Harapan dan Kecepatan Bertindak

Opini

Selasa, 21 Oktober 2025
in OPINI
A A
ShareTweetSendCode

Inflasi kembali jadi percakapan hangat, dari warung kopi hingga ruang rapat pemerintahan. Di tengah stabilitas nasional yang relatif terkendali, Provinsi Jambi justru mencatat inflasi cukup tinggi, sekitar 3,7 persen year-on-year per September 2025. Data Badan Pusat Statistik (BPS, 2025) menempatkan Jambi dalam sepuluh besar provinsi dengan inflasi tertinggi di Indonesia. Bahkan ekspose terbaru menteri keuangan, Jambi telah menempati peringkat ke 6 di tanah air.

Kondisi ini bukan hal baru, tapi kali ini terasa berbeda. Ketika sebagian besar provinsi mulai menstabilkan harga, Jambi justru harus bergulat dengan kenaikan harga pangan, bahan bakar, dan biaya logistik. Karakter inflasi Jambi bersifat volatile, mudah bergejolak saat pasokan terganggu atau permintaan meningkat. Struktur ekonomi yang bergantung pada sektor pertanian membuat daerah ini sangat sensitif terhadap cuaca ekstrem dan gangguan distribusi.

Seperti dijelaskan Sukirno (2020, hlm. 114), daerah dengan struktur ekonomi agraris dan jarak distribusi panjang akan menghadapi tekanan biaya tinggi yang mudah menular ke harga konsumsi. Artinya, inflasi di Jambi bukan hanya persoalan angka, melainkan soal ketahanan logistik dan daya beli masyarakat.

Inflasi Tak Sekadar Uang

SekilasBerita

Batik Jambi: Mampukah Menjadi Kompetitor Estetik Dunia di Era Digital?

Pelaminan Pengantin dan Baju Adat Melayu Jambi

INKLUSI ZAKAT: Prioritas Program Zakat Turunkan 4.000 Kemiskinan Ekstrem di Provinsi Jambi

BLK, Riwayatmu Kini: Penyangga Vokasi SDM Provinsi Jambi

Dalam teori ekonomi modern, inflasi tidak lagi dianggap sekadar akibat “terlalu banyak uang mengejar barang yang sedikit”. Blanchard (2022, hlm. 142) melihat inflasi sebagai ketidakseimbangan antara permintaan dan penawaran agregat. Sementara Romer (2019, hlm. 156) menekankan pentingnya ekspektasi rasional—masyarakat bereaksi bukan hanya terhadap kebijakan hari ini, tapi juga terhadap kepercayaan atas kebijakan pemerintah di masa depan.

Dalam konteks Jambi, ekspektasi masyarakat terhadap kenaikan harga sering kali mendahului kenyataan. Menjelang hari besar keagamaan, harga melonjak bukan hanya karena pasokan berkurang, tetapi karena semua pihak “bersiap” menghadapi kenaikan itu. Maka, inflasi di daerah sering kali bersumber dari perilaku sosial dan psikologi kolektif, bukan sekadar neraca keuangan (Mankiw, 2021, hlm. 88).

Mengapa Jambi Rentan?

Terdapat tiga faktor utama yang membuat Jambi lebih rentan terhadap inflasi. Pertama, harga pangan yang bergejolak, terutama pada komoditas beras, cabai, dan bawang. Kedua, biaya transportasi dan logistik yang tinggi akibat infrastruktur antarwilayah terbatas. Ketiga, penyerapan belanja daerah yang lambat.

Hal terakhir ini menjadi perhatian serius Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi Daerah pada 20 Oktober 2025. Ia menegaskan bahwa dana pemerintah daerah tidak boleh ditahan di kas daerah terlalu lama, karena akan menghambat perputaran ekonomi dan memperlemah daya beli masyarakat.

“Dana APBD jangan dibiarkan mengendap. Segera gunakan untuk kegiatan produktif, siapkan laporan akuntabilitas dengan baik, karena setiap rupiah harus berdampak bagi masyarakat,” ujar Purbaya (Kemenkeu.go.id, 2025; DetikNews, 2025).

Menurutnya, percepatan realisasi belanja daerah akan memperkuat sisi permintaan agregat, memperlancar distribusi, dan menekan tekanan inflasi dari sisi pasokan. Pemerintah pusat mendorong agar pelaporan akuntabilitas disiapkan secara transparan agar daerah tidak ragu membelanjakan anggaran yang sudah tersedia (Kompas.com, 2025).

Selain itu, perubahan iklim juga menambah ketidakpastian harga. Gagal panen di satu kabupaten dapat memicu kenaikan harga di seluruh provinsi. Ini menegaskan perlunya ketahanan pangan regional melalui cadangan pangan daerah dan sistem distribusi terintegrasi (Krugman & Wells, 2022, hlm. 99).

Langkah Cepat dan Strategis

Pemerintah Provinsi Jambi bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) telah melakukan operasi pasar, subsidi ongkos angkut, serta koordinasi antarinstansi. Namun, strategi jangka pendek ini perlu diperkuat dengan transformasi struktural:

1. Mempercepat belanja daerah produktif, termasuk sektor infrastruktur distribusi dan pangan.

2. Mendorong hilirisasi komoditas lokal seperti karet dan sawit agar nilai tambah ekonomi terjadi di dalam provinsi.

3. Meningkatkan literasi keuangan masyarakat dan UMKM, sehingga pelaku ekonomi kecil lebih tangguh menghadapi fluktuasi harga.

Seperti ditegaskan Stiglitz (2020, hlm. 175), kebijakan fiskal terarah (targeted fiscal policy) akan efektif jika didukung akuntabilitas publik yang tinggi dan partisipasi masyarakat dalam memahami tujuan kebijakan.

Penutup: Disiplin dan Kepercayaan Publik

Inflasi bukan takdir ekonomi, tetapi hasil dari disiplin kebijakan dan kepercayaan publik (Mankiw, 2021, hlm. 92). Tantangan Jambi hari ini adalah bagaimana mengubah tekanan inflasi menjadi momentum memperkuat fondasi ekonomi daerah.

Dengan percepatan belanja publik, pelaporan yang akuntabel, dan penguatan stok pangan lokal, Jambi memiliki peluang besar keluar dari kategori inflasi tinggi. Karena pada akhirnya, inflasi bukan hanya soal harga yang naik, tapi tentang kecepatan dan ketepatan pemerintah bertindak.

Penulis : Mukhtar Latif
(Guru besar UIN STS Jambi – Pemerhati Kebijakan Publik)

Previous Post

Kapolda Jambi : Fungsi Pengawasan adalah Bagian Penting

Next Post

Peringati HUT Ke-26, Gubernur Al Haris Dorong Akselerasi Pembangunan di Tanjabtim

Next Post
Peringati HUT Ke-26, Gubernur Al Haris Dorong Akselerasi Pembangunan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur. (Foto : ist)

Peringati HUT Ke-26, Gubernur Al Haris Dorong Akselerasi Pembangunan di Tanjabtim

Pro Jambi Tangguh Hadir di Tanjab Timur, 51 Keluarga Nikmati Rumah Baru dari Gubernur Al Haris. (Foto : ist)

Pro Jambi Tangguh Hadir di Tanjab Timur, 51 Keluarga Nikmati Rumah Baru dari Gubernur Al Haris

Foto : ist

Dorong Transparansi, OJK dan IAI Sepakati Perlakuan Akuntansi Aset Kripto Sesuai SAK Indonesia

Beri pelayanan Ekstra, Service Kunjung Yamaha (SKY) jadi alternatif perawatan motor Konsumen. (Foto : ist)

Beri Pelayanan Ekstra, Service Kunjung Yamaha Jadi Alternatif Perawatan Motor Konsumen

Foto : ist

Polri Tetapkan Dua Tersangka Korupsi PT SPR BUMD Riau, Kerugian Capai Rp 33 Miliar

Discussion about this post

Pencarian

No Result
View All Result

Indeks

Oktober 2025
MSSRKJS
 1234
567891011
12131415161718
19202122232425
262728293031 
« Sep    

KOLOM IKLAN

Cahaya Baru Masyarakat Jambi

© 2023 Sinar Jambi - Jalan Lingkar Selatan II, RT 28, Blok B-8, Kelurahan Lingkar Selatan, Kecamatan Paal Merah, Kota Jambi. Developed by Ara.

  • BERANDA
  • KODE ETIK
  • PEDOMAN
  • REDAKSI
  • PERLINDUNGAN
  • DISCLAIMER

Media Sosial

No Result
View All Result
  • BERITA
  • BISNIS
  • KRIMINAL
  • POLITIK
  • JAMBI KITA
    • BATANGHARI
    • BUNGO
    • KERINCI
    • KOTA JAMBI
    • MERANGIN
    • MUAROJAMBI
    • SAROLANGUN
    • SUNGAIPENUH
    • TANJAB BARAT
    • TANJAB TIMUR
    • TEBO
  • OLAHRAGA
  • OPINI
  • RAGAM