SINARJAMBI.COM – Masa pensiun seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) tentu menjadi tantangan tersendiri bagaimana mempersiapkan diri agar tetap produktif dan mapan secara ekonomi. Namun, tidak semua ASN yang mampu mempersiapkannya. Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi tak ingin itu terjadi. Untuk itu para ASN yang akan pensiun diberikan pembekalan, baik berupa pengelolaan emosi maupun cara menjadi wirausaha.
Seorang ASN, kata Pj Wali Kota Jambi Sri Purwaningsih, sebenarnya telah menyadari suatu saat akan masuk masa pensiun. Itu disampaikannya saat membuka pembekalan yang diadakan BKPSDMD Kota Jambi kepada 40 ASN Pemkot Jambi yang akan masuk pensiun. Acara berlangsung di aula BKPSDMD kota Jambi, Rabu (17/4/2024) pagi.
Tampak hadir Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM yakni Moncar Widaryanto, Kepala BKPSDMD Kota Jambi Liana Andriani, Ade Putra selaku perwakilan BTPN cabang Jambi dan Fadlil Mubarok dari perwakilan PT Taspen cabang Jambi.
“Untuk bagaimana menghadapi pensiun sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) sejatinya dalam diri kita sendiri, ketika kita berniat mau mengikuti tes masuk sebagai pegawai negeri sipil sudah bersiap-siap bahwa kelak nanti kita akan memasuki masa pensiun.”
“Alhamdulillah Bapak Ibu berkumpul pada kesempatan kali ini sudah memutuskan dari niat awal bergabung sebagai PNS dan sudah berkarya panjang ya sesuai dengan masa waktu kerjanya. Jadi sudah panjang Bapak Ibu mengabdi untuk negeri ini dan pasti banyak hal yang sudah dilakukan.”
“Saya sebagai Pj Walikota Jambi atas nama pemerintahan Kota Jambi menyampaikan terima kasih banyak atas peran sertanya, atas kepesertaannya dalam menjalankan pembangunan kota Jambi di tugas fungsi masing-masing Bapak Ibu yang hari ini bersiap-siap memasuki masa pensiun,” ujar Sri Purwaningsih.
Bahkan untuk sekedar mengingatkan ASN yang bakal pensiun, ada aturan tidak boleh lagi ikut lelang jabatan di akhir masa jabatan. Sri Purwaningsih menyadari dirinya juga bakal mengalami hal serupa. Ia pun sedikit bercerita pada saat safari Ramadhan Pemkot Jambi lalu, melihat beberapa ibu-ibu lanjut usia yang membawa termos air panas yang berisi air jahe. Dalam benaknya, itu menjadi pengingat bahwa kelak juga akan pensiun.
“Personal saya pun secara aturan administrasi kepegawaian masih 6 tahun pensiun, mudah-mudahan umur panjang sampai saat kontrak selesai. Tapi kemarin ketika saya ikuti safari Ramadan, Saya lihat ada termos ini seorang Ibu mengeluarkan air jahe. Saya saat masuk masa tua saya nanti juga akan seperti itu,’ ujar Sri.
Ditemui usai acara, Sri menjelaskan alasan pembekalan diberikan 2 tahun jelang pensiun. Sebelumnya, pembekalan diberikan 5 tahun jelang purna. Itu dilakukan agar ilmu yang didapat tetap terjaga, serta uang pensiun masih tersedia.
“Jadi pembekalan ini dilakukan untuk mempersiapkan para PNS yang akan menghadapi pensiun dua tahun lagi, itu benar-benar siap menghadapi masa pensiun. Di lima tahunan yang lalu pada akhirnya apa, ilmu pembekalan yang diberikan itu belum sempat dia terapkan, uang taspen-nya sudah selesai habis dan akhirnya gagal.”
“Oleh karena itu sekarang per waktu 2 tahun ini dilakukan untuk lebih mempersiapkan para ASN yang akan menghadapi masa pensiun itu. Supaya benar-benar siap diberi ilmunya, dipahamkan tentang pengelolaan uang tabungan pensiunnya. Dan Insyaallah nanti pada saatnya mereka pensiun itu, sudah benar-benar siap untuk menerapkan rencana-rencana kerjanya.”
“Karena dalam 2 tahun sudah ada waktu untuk mereka mengimplementasikan betul-betul yang sudah diberikan ini, sehingga pada saat pensiun nanti mereka sudah tidak bingung untuk menggunakan taspennya,” jelas Sri panjang lebar.
Sebelumnya Kepala BKPSDMD Kota Jambi Liana Andriani menjelaskan bahwa tujuan acara untuk meningkatkan kapasitas SDM Aparatur dan memberikan pemahaman yang relatif benar tentang pemaknaan masa pensiun, serta berbagai konsekuensi yang akan dihadapi. Khususnya bagi ASN pemerintah kota Jambi yang akan memasuki masa pensiun.
“Salah satunya dengan membekali pengetahuan tentang kewirausahaan bagi ASN yang memasuki usia pensiun tersebut. Kegiatannya diharapkan juga menjadi persiapan dan pembekalan memahami perubahan dan mencegah post power syndrome, mampu mengelola emosi dan memotivasi berpikir positif, mampu memahami peluang bisnis dan mampu mengambil kesempatan yang ada pada setiap saat, pada saat memasuki usia pensiun,” jelas Liana Andriani.
Pembekalan direncanakan berlangsung selama dua hari. Dimana, hari pertama berupa materi. Hari kedua, para peserta akan dibawa mengunjungi tempat usaha untuk melihat langsung cara kerja menjalankan suatu usaha untuk menjadi wirausaha yang mapan.
Namun, mengingat beberapa pelaku usaha di kota Jambi masih banyak yang tutup pasca Idul Fitri 1445 H, maka kunjungan ke lokasi usaha akan dilakukan tanggal 22 April 2024.
“Pemberian materi akan dilakukan di lokasi wirausaha. Materi akan diberikan pada pembekalan adalah hak-hak Taspen yang akan langsung diterima pada saat pensiun dari PT Taspen. Selanjutnya akan ada motivator dari BKPSDMD, yang ketiga dari BTPN. Terakhir ini yang paling penting yakni tata cara dan proses pengajuan usulan pensiun batas usia pensiun (BUP) dari BKPSDMD,” ujar Liana Andriani. (Lan)
Discussion about this post