SINARJAMBI.COM – Pemakaian kendaraan listrik sepertinya gencar dilakukan pemerintah. Ini ditunjukkan dengan penyediaan dukungan infrastruktur yakni pengisian ulang baterai kendaraan.
Di Jambi, kini tersedia satu unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Warga yang punya kendaraan ke listrik, bisa mendatangi kantor PLN di jalan Urip Sumoharjo, Kota Jambi.
Pemakaiannya diresmikan Gubernur Jambi Al Haris, Selasa (10/1/2023) pagi. Tampak hadir GM PLN UID S2JB Amris Adnan, Walikota Jambi Sy Fasha dan Manager PLN Jambi, Ari.
“Peresmian stasiun pengisian kendaraan listrik umum ini, negara ingin mengurangi subsidi BBM dari pada solar dan bensin, karena itu memang kondisi negara (dalam memberikan subsidi) sudah luar biasa. Karena subsidi solar bensin kan itu negara sudah Rp500 Triliun.”
“Hari ini mudah-mudahan di Jambi satu baru yang ada dan ini kalau sudah ada sarananya mungkin orang bisa membeli kendaraan listrik, kalau nggak ada susah juga. Mudah-mudahan ini berguna bagi masyarakat,” ujar Al Haris dalam sambutannya jelang peresmian.
Sebelumnya, Amris Adnan meminta dukungan pemerintah daerah di Jambi menyiapkan regulasi pemakaian kendaraan listrik. Terutama di lingkup pemerintah daerah dan instansi lainnya.
PLN, tambah Amris Adnan terus mengkampanyekan kendaraan listrik. Dirinya menyinggung ketersediaan BBM berbahan fosil yang terus berkurang dan harga menanjak naik.
“Saat ini telah tercatat lebih dari 400 unit SPKLU di Indonesia yang tersebar di 122 tempat. Ini pertama di Jambi dan ini menjadi langkah awal yang nantinya akan dibangun di berbagai lokasi lainnya yang berada di provinsi Jambi seiring dengan semakin banyaknya masyarakat yang menggunakan kendaraan listrik.”
“Pembangunan SPKLU ini merupakan salah satu dukungan PLN dalam mendorong penggunaan kendaraan listrik oleh masyarakat dan terus sosialisasi kepada masyarakat soal pentingnya peralihan ke kendaraan listrik,” jelasnya.
Jika dihitung dari sisi penghematan, kendaraan listrik kata Amris Adnan jauh hemat dari kendaraan berbahan bakar fosil. Pihaknya sudah mengkaji itu.
Diumpamakannya, jika pemakaian kendaraan konvensional dalam satu bulan menghabiskan Rp 1 juta, maka pengeluaran kendaraan listrik hanya Rp 200 ribu saja. Kelebihan lainnya, kendaraan listrik tidak mengeluarkan asap yang mengotori udara.
“Kendaraan listrik tidak ada polusi suara dan juga tidak ada polusi udara. Nah jadi berarti semakin banyak masyarakat yang menggunakan kendaraan listrik, udara di Jambi ini akan semakin bersih.”
“Oleh sebab itu kami sangat berharap dukungan dari pak Gubernur, Bapak Walikota untuk mendorong masyarakatnya beralih ke kendaraan listrik. Kami juga berharap pak Gubernur bisa menerbitkan regulasi yang mengatur untuk peralihan ke kendaraan listrik. Baik itu di kantor pemerintahan ataupun juga di masyarakat umum,” pinta Amris Adnan. (Rolan)
Discussion about this post