SINARJAMBI.COM – Program Kampung Bahagia terus digeber Wali Kota Jambi Dr. dr. Maulana, MKM, khususnya kesadaran warga dalam mengelola sampah di lingkungannya masing-masing.
Dikatakan Maulana, dibutuhkan kerjasama dan kekompakan masyarakat yang dikomandoi ketua RT, Lurah sampai Camat. Untuk itulah, Pemkot Jambi memberikan bantuan gerobak motor pengangkut sampah bagi RT.
Untuk mewujudkan itu, Maulana menyerahkan 6 gerobak motor bagi 6 RT di kelurahan Talang Bakung, kecamatan Paal Merah, Kota Jambi. Serta 2 gerobak motor ke pengelola TPS 3R yakni Sulur Berkah dan Duyung Habibah.
Maulana menegaskan program harus dimulai dari bawah ke atas (down up), sehingga akan berkelanjutan. Bukan dari atas ke bawah (top down) yang tak berkelanjutan. Pasalnya, top down biasanya mengandalkan anggaran disertai dengan tindakan kepada warga yang melanggar aturan. Ini diyakini Maulana tidak akan efektif.
“Program itu sukses kalau itu dilaksanakan secara bersama-sama, gotong royong, kebersamaan, kekeluargaan. Kota Jambi ini adalah kota yang heterogen masyarakatnya, berbagai macam karakter suku bangsa, bahasa, pekerjaan.”
“Tapi ketika leader-nya, pemimpin yang mampu menggerakkan, itu menjadi potensi untuk bergerak bersama-sama. Nah, Saya selaku pemimpin kepala daerah selalu menginginkan program itu selalu down up dari bawah, tidak hanya top down,” tegas Maulana dalam sambutannya di RT 20, lorong Kijang Mas, Talang Bakung, Kota Jambi, Sabtu (13/9/2025) pagi.
Data yang disampaikan Maulana, setiap rumah tangga di Kota Jambi rata-rata minimal menghasilkan hampir 1 kg. Ini dibutuhkan pengelolaan sampah yang berkelanjutan yakni lewat kesadaran warga.
Dirinya tak ingin perilaku membuang sampah sembarangan masih dilakukan sebagian warga. Harus ada rasa tanggung jawab akan sampah yang dihasilkannya.
“Tanpa berpikir bahwa ini sampah saya, saya harus bertanggung jawab terhadap sampah. Ini mengotori kota, karena ini bisa menimbulkan penyakit bagi warga. Karena pengalaman saya dan pengalaman di banyak daerah, ketika itu menggunakan top down, siapa yang buang di sanksi. Itu sebentar. Ketika ada yang jaga, takut tapi begitu nggak ada yang jaga balik lagi,” jelas Maulana.
“Kita menyiapkan Pol PP, nyiapkan CCTV segala macam sampai ke proses pengadilan di denda 20 juta, tapi kapoknya sesaata. Ternyata itu tidak sustain, tidak berkelanjutan. Jadi gimana yang berkelanjutan, maka kita bangun program yang disebut dengan Kampung Bahagia.”
“Kampung Bahagia itu sebuah konsep besar, bahwa kampung kita, tempat tinggal kita, rumah kita adalah tanggung jawab kita bersama. Kalau masing-masing seisi rumah sudah punya konsep yang sama, 630.000 warga kota Jambi punya konsep yang sama, sampah yang saya hasilkan secara pribadi menjadi tanggung jawab kita, rasanya di sistem pengelolaan sampah tertutup nanti tidak ada lagi TPS.”
“Nah ini yang akan kita bangun, kesadaran dimulai dari masyarakat. Kalau semua masyarakat sudah sistemnya tertutup, nggak ada lagi orang buang sampah karena nanti sampah di rumah akan diambil oleh petugas. Tapi tentu ada kontribusi dari rumah, diatur oleh siapa, oleh tokoh masyarakat di situ ketua RT dan ketua pokja-nya,” urai Maulana panjang lebar.
Terlebih, nantinya pengelolaan sampah akan bekerja sama dengan TPS 3R. Sampah akan diolah dan dikelola dengan baik sehingga menghasilkan uang yakni menjadi kompos dan pupuk.
Secara bertahap Pemkot Jambi juga akan menggelontorkan bantuan Rp 100 juta per RT. Maulana meminta agar dana dikelola melalui musyawarah, serta memprioritaskan pengelolaan sampah di lingkungan masing-masing.
Ditemui usai acara, Maulana mengatakan bantuan gerobak motor ini dari Kementerian Lingkungan Hidup melalui anggota DPR RI dapil Jambi, Syarif Fasha.
“Prinsipnya Kampung Bahagia adalah bagaimana mengelola masing-masing RT dengan berbasis gotong royong, kerjasama. Termasuk di dalamnya adalah pembangunan infrastruktur, pembangunan keagamaan, kepemudaan, kewanitaan dan juga masalah sampah ini menjadi program prioritas.”
“Kalau kita bangun dari bawah dengan pemberdayaan, maka program itu akan sustain, akan berlangsung lama. Sehingga kota ini menjadi kota yang bersih. Insya Allah,” pungkas Maulana.
Acara tampak dihadiri Kadis LH Ardi, M Toyib selaku Camat Paal Merah, Kabag Ekonomi dan SDA Hendra Saputra, para Lurah penerima bantuan, Mulyono selaku ketua forum Kota Jambi Sehat, Wandi selaku ketua forum RT Kecamatan Paal Merah serta undangan dan warga sekitar Talang Bakung. (Rolan)
Discussion about this post