SINARJAMBI.COM – Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jambi Sudirman tampil sebagai inspektur upacara (Irup) peringatan Hari Agraria dan Tata Ruang (Hantaru) 2023 dan HUT Undang-undang pokok agraria ke-63 di kantor wilayah Badan Pertanahan Nasional (BPN) Provinsi Jambi, Senin (25/9/2023) pagi.
Tampak hadir kepala kanwil BPN provinsi Jambi Agustin Iterson Samosir, kapolda Jambi Irjen Pol Rusdi Hartono, Danrem 042/Garuda Putih Brigjen TNI Supriono, Kepala BIN daerah Jambi Brigjen Pol Irawan Davidsyah, para Kakantah BPN Kabupaten/kota dan undangan lainnya.
Menteri ATR/Kepala BPN RI Hadi Tjahjanto dalam sambutannya yang dibacakan Sudirman mengajak para kepala daerah untuk membantu masyarakat dengan membebaskan BPHTB pada pendaftaran tanah pertama.
“Hingga saat ini sudah terdapat 118 kabupaten/kota yang membebaskan BPHTB. Terhadap kabupaten/kota yang belum membebaskan, Saya mendorong pemerintah daerah setempat agar dapat segera dilakukan pembebasan BPHTB.”
“Sehingga masyarakat mendapatkan kemudahan untuk mendaftarkan tanahnya dalam melakukan akselerasi pendaftaran tanah,” harap Hadi Tjahjanto.
Kementerian ATR/BPN, kata Hadi Tjahjanto juga mendorong pendaftaran tanah bagi masyarakat hukum adat yang ditempuh melalui skema pendaftaran tanah secara komunal. Seperti yang diterapkan di provinsi Sumatera Barat dan provinsi Papua.
Skema pendaftaran secara komunal, tambah Hadi Tjahjanto akan menjadi model dalam pensertipikatan tanah. Kementerian ATR/BPN juga mendorong pendaftaran tanah terhadap tanah dan rumah-rumah ibadah. Seperti gereja, masjid dan lain-lain yang dilakukan tanpa terkecuali, tanpa diskriminasi.
Sehingga umat-umat beragama dapat beribadah dengan tenang sebagaimana yang dijamin dalam konstitusi. Kementerian ATR/BPN juga terus memberikan dukungan terhadap pembangunan Ibukota Nusantara, dimana telah menyelesaikan 9 materi teknis.
Kepada kabupaten dan kota, Hadi Tjahjanto meminta komitmen dalam mempercepat detail RDTR. Setiap kabupaten/kota harus memiliki RDTR yang mencakup aspek tata kota, pariwisata, perindustrian dan mitigasi bencana.
“Hal ini penting terwujudnya kota-kota yang baik agar tidak ada masalah, baik di daerah rawan bencana ataupun di tempat yang tidak sesuai dengan peruntukan ruangnya,” jelas Hadi Tjahjanto.
Ditambahkan Hadi Tjahjanto, dengan ketersediaan RDTR mempermudah para pelaku usaha untuk melakukan investasi. Dengan adanya RDTR, akan memberikan kemudahan pengajuan kesesuaian pemanfaatan ruang.
“Bapak Presiden berkali-kali mengatakan bahwa investasi adalah kunci. Oleh karena itu saya meminta agar kepala daerah segera merealisasikan penyusunan RDTR setiap daerahnya masing-masing. Mengingat tata ruang merupakan panglima yang harus dipatuhi oleh semua pihak untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan,” tegas Hadi Tjahjanto.
Dirinya juga menyinggung pentingnya sinergi semua pihak dalam menyelesaikan sengketa dan konflik lahan. Baik antara Kementerian dengan pemerintah daerah, penegak hukum dan badan peradilan adalah kunci.
Berkat sinergi dan kolaborasi yang baik, beberapa kasus konflik agraria seperti konflik Suku Anak Dalam di Kabupaten Musi Rawas Utara, konflik SAD 113 kabupaten Batanghari dan permasalahan tanah Wonorejo di Blora dapat terselesaikan dengan baik. Selain itu terhadap beberapa kasus yang melibatkan oknum di bekas kebun binatang di Kota Makassar.
Keseriusan kementerian ATR/BPN dalam memberantas mafia tanah juga dilakukan. Salah satunya mempercepat program digitalisasi data pertanahan dan melakukan sertipikasi tanah secara elektronik.
Dalam reforma agraria, jelas Hadi Tjahjanto, partisipasi masyarakat memegang peranan penting dalam mengambil keputusan dan duduk bersama serta menampung setiap aspirasi masyarakat. Hal ini bertujuan agar setiap kebijakan yang dihasilkan, dapat tepat guna dan memberi manfaat konkrit bagi masyarakat.
“Salah satu bentuk implementasi terwujudkan partisipasi masyarakat ialah melalui gugus tugas reforma agraria. Saya minta Kita perlu meningkatkan SDM yang memiliki kompetensi, profesional serta memiliki karakter yang baik. Saya ucapkan selamat hari agraria dan tata ruang dan hari lahir Undang-undang pokok Agraria ke-63.”
“Tidak bosan Saya mengingatkan kembali agar seluruh jajaran Kementerian ATR mempunyai gaya hidup sederhana. Dimulai dari diri sendiri dan keluarga. Semoga dengan momentum Hari Agraria dan Tata Ruang kali ini, kita dapat mewujudkan pelayanan terbaik bagi kepentingan bangsa dan negara tercinta,” pungkas Hadi Tjahjanto.
Acara ditutup dengan pemotongan nasi tumpeng oleh Agustin Iterson Samosir yang diterima Sekda Sudirman. (Rolan)
Discussion about this post