SINARJAMBI.COM – Untuk menyelesaikan kasus konflik Suku Anak Dalam (SAD) dengan warga di Sarolangun, Wakapolda Jambi Brigjen Pol Yudawan menyampaikan akan mengedepankan pembinaan terhadap warga SAD.
Polda Jambi, kata Yudawan, telah berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten Sarolangun dan pihak terkait lainnya untuk proses selanjutnya.
“Saya sudah menengok korbannya memang terdapat luka di tangan, paha dan di kaki kalau tidak salah. Dua (korban) dirawat di Merangin, satu karena keluarganya banyak di Jambi, jadi di bawa ke (kota) Jambi.”
“Kemudian untuk perkembangan penanganannya saat ini kita sudah dalami dan rapatkan dengan seluruh stakeholder yang ada di Sarolangun.”
“Bersama-sama bukan hanya sekedar menangani perkara ini saja, tetapi juga lebih berlanjut kepada bagaimana pembinaan terhadap Suku Anak Dalam dan juga terhadap masyarakat,” ujarnya di Mapolda Jambi, Selasa (2/11/2021).
Bukti koorporatifnya SAD dalam meredam konflik, kata Yudawan, beberapa kelompok SAD telah menyerahkan senjata kecepek kepada aparat setempat.
“Disamping itu juga sesuai arahan Bapak Kapolda bahwa pelaksanaan operasi kecepek itu tidak berhenti. Kemarin kita saksikan bersama dalam rangka 1 Juli (hari Bhayangkara) kita sudah musnahkan ratusan kecepek di sini,” jelas Yudawan.
Yudawan juga menyampaikan proses hukum kepada warga SAD pelaku kekerasan akan tetap diupayakan. Meski terkendala pelaku melarikan diri ke dalam hutan.
“Kalau produk hukum begini kondisinya, mereka melarikan diri dalam hutan. Kita tetap cari, cuma kan ada kendala geografis. Posisinya sudah diketahui, kira-kira butuh 8 sampai 9 jam kesana.”
“prinsipnya adalah jangan berbuat demikian melanggar hukum. Dan kita sudah didukung oleh teman-teman dari Walhi, Warsi dan beberapa temanggung yang lain,” pungkas jenderal bintang satu ini. (Rolan)
Discussion about this post