SINARJAMBI.COM – Rangkaian Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) di Semarang, Jawa Tengah, telah usai. Dimulai hari Rabu (10/11) dan diakhiri Jumat kemarin (12/11).
Peserta dan peninjau Rakernas dari 30 provinsi meninggalkan Kota Semarang dengan aneka sukacita dan tekad yang semakin bulat untuk terus membesarkan organisasi perusahaan media massa berbasis digital ini.
Setelah deklarasi pendirian JMSI di arena Hari Pers Nasional (HPN) 2020 di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, bulan Februari tahun lalu, baru di Semarang inilah Pengurus Pusat dan Pengurus Daerah dapat berkumpul dan bertukar pikiran secara langsung.
Deklarasi di Banjarmasin hanya dihadiri deklarator dari 21 provinsi, sementara dalam Rakernas I dihadiri oleh unsur pimpinan Pengurus Daerah dari 30 provinsi. Beberapa di antaranya membawa serta peninjau. Jumlah peserta dan peninjau yang hadir di Hotel Metro Park View, Semarang, tidak kurang dari 130 orang.
Rangkaian kegiatan Rakernas JMSI diawali kegiatan city tour mengunjungi berbagai objek wisata Kota Semarang dan jamuan makan malam bersama Walikota Semarang Hendrar Prihadi (Rabu, 10/11) di Balai Kota Semarang.
Kejutan untuk Firli Bahuri
Rakernas digelar di hari Kamis (11/11) dan dibuka oleh Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri yang menyampaikan paparan mengenai pendidikan, pencegahan, dan pemberantasan korupsi di tanah air.
Firli Bahuri di hadapan peserta Rakernas menyampaikan keyakinan betapa nilai-nilai yang baik bila terus disemai di tengah masyarakat tanpa kenal lelah akan menumbuhkan karakter yang baik pula. Pada gilirannya, karakter itu akan berkembang menjadi budaya, dan budaya akan menjelma menjadi peradaban.
“Ingat hal ini, value, character, culture, and civilization,” ujarnya sambil menambahkan peran serta media digital dalam mencegah dan memerangi korupsi sangat dibutuhkan.
Dia juga mengajak peserta Rakernas untuk sedari dini memikirkan kontribusi apa yang ingin dilakukan JMSI dan akan seperti apa JMSI di masa depan.
Sebelum menyampaikan paparannya, Firli Bahuri mendapat kejutan dari peserta Rakernas I JMSI yang menyanyikan lagu “Selamat Ulang Tahun” untuk dirinya yang berulang tahun di tanggal 8 November.
Airmata Firli tampak berkaca-kaca terharu menerima kejutan sederhana itu.
Dialog Agraria dan Mafia Tanah
Selain itu, peserta Rakernas I juga mengikuti dialog nasional yang menghadirkan Dirjen Penataan Agraria, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, Dr. Andi Tenrisau.
Andi Tenrisau yang mewakili Menteri ATR Sofyan Djalil menyampaikan kebijakan pertanahan nasional dan problematika agraria di lapangan, antara lain mafia tanah yang kerap mewarnai pemberitaan media massa.
“Mafia tanah adalah dua orang atau lebih atau kelompok orang dan/atau badan hukum yang melakukan permufakatan untuk berbuat kejahatan yang dapat menimbulkan kasus pertanahan sehingga merugikan pihak lain,” ujarnya.
Tokoh lain yang memberikan pemaparan di arena Rakernas I JMSI adalah Ketua Dewan Pembina JMSI Gita Wirjawan. Pemilik kanal Youtube “EndGame” itu menyoroti kaitan antara diseminasi informasi yang menggunakan algoritma dengan kualitas demokrasi yang rendah dan lemahnya kompetensi sumber daya manusia.
Sebelum dialog nasional dilakukan JMSI menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Universitas Pembangunan Nasional Veteran (UPN) Jogjakarta dan Universitas Negeri Semarang (UNNES) dalam rangka Uji Kopetensi Wartawan (UKW).
Pengesahan ART JMSI
Sidang Pleno Rakernas I JMSI yang dipimpin Ketua Bidang Organisasi dan Keanggotaan Jimmy Senduk mengesahkan Anggaran Rumah Tangga (ART) JMSI untuk melengkapi Anggaran Dasar (AD) yang telah disahkan terlebih dahulu dalam Munas I di bulan Juni tahun lalu.
Sidang pleno Rakernas juga membentuk Kelompok Kerja (Pokja) ART bertugas untuk menyempurnakan dan melakukan sinkronisasi redaksional naskah ART dan bekerja selama dua minggu.
Pokja ART tersebut beranggotan dua unsur Pengurus Pusat dan tiga Ketua Pengda JMSI, yakni Wakil Ketua Umum Rahimandani, Ketua Bidang OK Jimmy Senduk, Ketua JMSI Kalimantan Timur Mohammad Sukri, Ketua JMSI Aceh Hendro Saky, dan Ketua JMSI Jakarta Darmawan Sepriyosa.
Sidang pleno Rakernas yang digelas Kamis malam (11/11) juga mengamanatkan setiap Pengda menyerahkan pandangan umum dan laporan perkembangan organisasi dan media massa di provinsi masing-masing dalam waktu satu minggu.
LKJ dan JMSI Award
Hal lain yang diputuskan dalam Rakernas I JMSI adalah adopsi program JMSI Award. Program yang di bawah Bidang Diklat dan Literasi ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas jurnaslistik dan kualitas manajerial perusahaan media massa anggota JMSI.
Secara umum ada dua kegiatan di dalam JMSI Award. Kegiatan pertama adalah Lomba Karya Jurnalistik (LKJ) dan lomba tampilan website terbaik. Sementara kegiatan kedua yang merupakan puncak acara berupa malam apresiden yang diisi dengan pemberian penghargaan kepada tokoh-tokoh yang dinilai memberikan andil besar dalam kehidupan masyarakat.
Untuk tahun ini, JMSI Bengkulu menjadi tuan rumah dari JMSI Award yang akan diselenggarakan pada bulan Desember mendatang.
Sementara untuk JMSI Award tahun depan, JMSI Aceh telah menyatakan kesiapan menjadi ruan rumah.
Verifikasi JMSI di Dewan Pers
Ketika memberikan pengantar Rakernas, Ketua Umum JMSI Teguh Santosa kembali melaporkan perkembangan proses verifikasi faktual JMSI yang tengah dilakukan Dewan Pers.
Teguh melaporkan bahwa Dewan Pers telah melakukan verifikasi faktual terhadap 12 Pengda JMSI. Saat ini Dewan Pers, sebut Teguh lagi, sedang mentabulasi hasil verifikasi faktual tersebut.
Teguh juga menyampaikan hasil rapat konsultasi yang dilakukan JMSI dengan Dewan Pers pada 25 Oktober lalu. Rapat konsultasi yang diinisiasi oleh Ketua Dewan Pembina JMSI Gita Wirjawan itu dihadiri Ketua Dewan Pers Muhammad NUH, serta dua anggota Dewan Pers Ahmad Djauhar dan Agung Dharmajaya, juga tim sekretariat Dewan Pers.
Adapun Teguh Santosa dalam rapat konsultasi itu didampingi Sekjen Mahmud Marhaba, Bendahara Umum Dede Zaki Mubarak, Ketua Bidang Diklat dan Literasi Ramon Damora, Ketua Bidang Hukum dan Advokasi Novermal, serta Ketua Bidang Kerjasama Antar Lembaga Jayanto Arus Adi.
Di dalam rapat itu, Ketua Dewan Pers Muhammad NUH menyatakan Dewan Pers sudah siap menerima kehadiran JMSI sebagai konstituen Dewan Pers. Ia memerintahkan Komisi Penelitian, Pendataan dan Ratifikasi Pers yang diketuai oleh Ahmad Djauhar agar mempercepat proses tabulasi hasil verifikasi faktual sehingga JMSI bisa segera masuk dalam “KK atau Kartu Keluarga” Dewan Pers.
Karena itu, di dalam sambutannya di depan peserta Rakernas I JMSI, Teguh mengatakan, JMSI sedang menunggu detik-detik ketuban pecah.
Ketua Komisi Hukum dan Perundang-undangan Dewan Pers, Agung Dharmajaya, mengamini apa yang disampaikan Teguh dan menambahkan harapannya agar JMSI dapat segera menjadi konstituen Dewan Pers.
“Insya Allah itu bisa terwujud sebelum HPN (Hari Pers Nasional) 2022,” ujarnya.
Pelantikan JMSI Jawa Tengah
Di hari terakhir perhelatan di Semarang, Ketua Umum JMSI Teguh Santosa melantik Pengurus Daerah JMSI Jawa Tengah yang dipimpin Stefy Thenu.
Usai pelantikan, Stefy Thenu mengatakan, pihaknya akan segera melakukan konsolidasi ke lima eks karesidenan yakni Kedu, Banyumas, Semarang, Solo dan Pati.
Saat ini kepengurusan JMSI sudah terbentuk di wilayah Semarang Raya. Sedang wilayah lainnya sedang dalam masa konsolidasi.
Selain konsolidasi, dalam waktu dekat JMSI Jawa Tengah juga akan mengadakan ajang penghargaan pada tahun 2022. Ajang penghargaan ini dilakukan dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional sekaligus ajang konsolidasi membentuk jaringan JMSI di wilayah-wilayah yang ada di Jawa Tengah.
Penghargaan untuk Jateng dan Semarang
Kegiatan terakhir yang dilakukan di arena Rakenas I JMSI adalah pemberian penghargaan untuk Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol. Ahmad Luthfi atas inovasi progam kemanusiaan “Aku Seulurmu” dan program peduli lingkungan “Mageri Segoro.”
Selain Irjen Ahmad Luthfi, penghargaan juga diberikan kepada Kapolrestabes Semarang Kombes Pol. Irwan Anwar atas inovasi menciptakan program dan aplikasi berbasis media digital “LIBAS” atau Polisi Hebat Semarang.
Adapun Walikota Hendrar Prihadi mendapatkan penghargaan atas kinerja membangun Smart City yang melibatkan seluruh elemen masyarakat. (*)
Discussion about this post