SINARJAMBI.COM – Polresta Jambi gerak cepat untuk percepatan vaksinasi anak umur 6 -12 tahun dengan mengadakan rapat bersama dinas pendidikan serta instansi terkait, Rabu (23/2/2022).
Rapat dihadiri Kadis Pendidikan Kota Jambi H. Mulyadi, Kakemenag Kota Jambi H. Abdullah Saman, Ketua MUI Kota Jambi Dr. H.Kasful Anwar, Kapolresta Jambi di wakilkan oleh Kabag SDM Polresta Jambi Kompol Sopirin, Kadinkes Kota Jambi diwakilkan oleh Kabid P2 dr Rini, Kasat Binmas Polresta Jambi Kompol Mardona Lamtio, Kasat Intelkam Polresta Jambi diwakillan oleh Ps. Kanit Sosbud
Iptu. M. Simbolon, Sekretaris Damkar Muchatab, para Kapolsek, serta perwakilan Kepala SD dan Madrasah se-kota Jambi.
Dikatakan Kapolresta Jambi Kombes Pol. Eko Wahyudi, S.I.K.,M.H. melalui Kabag SDM Kompol Sopiri, S.H bahwa Polresta Jambi kemarin sudah membuka gerai vaksinasi anak usia 6 – 12 tahun.
“Alhamdulilah telah mencapai target pagi 76 persen dan pada pagi hari ini telah mencapai 78,79 persen dan bapak Kapolda Jambi memberikan perintah untuk vaksinasi anak harus mencapai target bulan Maret harus 100 persen.”
“Dan kami meminta untuk kepala sekolah perhari 315 anak yang harus divaksin. Dan untuk kegiatan vaksinasi Polresta Jambi siap mendukung dan nembantu untuk vaksinasi massal,” ujarnya.
Sopiri juga menyampaikan kendala capaian vaksinasi, dimana orangtua murid tidak memberikan izin anaknya untuk divaksin.
Polresta Jambi, tambah Sopiri, siap mensosialisasikan kepada orangtua dan harus dibantu dengan guru untuk penyampaian jika vaksin itu halal dan tidak berbahaya.
Walaupun adanya sakit bawaan, mungkin dari Dinkes bisa menjelaskan selama pelaksanaan vaksin berjalan tidak ada yang kiping.
“Dan permasalahan NIK bisa koordinasi dengan dukcapil, kalau berdomisili d luar bisa vaksin di kota Jambi,” ujar Sopiri.
Kadis Pendidikan Kota Jambi, Mulyadi menyampaikan untuk laporan kepala sekolah harus riil dan sama semua yang dilaporkan kepada Dinkes.
“Diknas dan Polri serta Kami akan membentuk tim per kecamatan, biar mudah untuk melakukan vaksinasi dan juga Kami akan membuat surat edaran tentang vaksinasi terhadap anak dan mengetahui Walikota, Kapolresta, Kemenag, MUI. Dan Kepala Sekolah harus sering-sering koordinasi dengan Polsek, Kemenag dan Disdik,” ujar Mulyadi.
Sementara, Abdullah Saman mengatakan pihaknya sangat mendukung pelaksaanaan vaksinasi ini. “56 persen yang sudah divaksin dari data Kemenag kemudian ada karyawan dan guru yang terpapar 63 orang dan perintah Pak Walikota belajar melalui daring sekarang,” jelasnya.
Dr Rini menjelaskan pencapaian vaksinasi anak ada prosedurnya yakni diskrining dahulu. Dan kalau anak tersebut tidak lolos diskrining maka tidak bisa divaksin.
“Insyaallah untuk vaksin jenis Sinovac anak ini bagus dan Kita sangat berhati-hati terhadap vaksin anak ini. Walaupun ada hoak tentang vaksin kalau memang vaksin ini menyebabkan auto imun tidak benar. Kita perlu memberikan edukasi kepada orangtua untuk melakukan vaksin anaknya,” jelasnya.
H.Kasful Anwar menyayangkan banyaknya berita bohong tentang Covid-19 yakni vaksin yang tidak halal.
“Namun produk vaksin Sinovac, Astrazaneca, booster dalam 3 fatwa ini MUI dalam dalil dan hadis semuanya dinyatakan halal. Dan MUI memberikan merekomendasikan kepada pemerintah untuk memberikan vaksin kepada masyarakat.”
“Untuk masyarakat jangan ragu untuk vaksin karena halal. Kemudian MUI juga melihat dan fakta-fakta di lapangan dan meneliti dengan bpom setelah di cek tidak ada apa-apa dan clear,” ujarnya. (*/Lan)
Discussion about this post