SINARJAMBI.COM – Penjabat (Pj) Bupati Merangin Jangcik Mohza didampingi Ketua Tim Pecepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Merangin Fajarman, membuka rakor review kinerja TPPS Merangin dalam upaya percepatan penurunan stunting 2024.
Pada rakor yang dihadiri Dandim 0420/Sarko Letkol Inf Suyono dan para Assisten Serda Merangin di Aula Depati Payung Bappeda Merangin itu, Pj bupati mengatakan review kinerja tahunan merupakan penilaian Pemerintah kabupaten/kota terhadap pelaksanaan program pencegahan dan penurunan Stunting satu tahun terakhir.
‘’Review kinerja mengukur capaian semua kegiatan selama satu tahun terakhir terhadap pelaksanaan program percepatan penurunan stunting mulai dari aksi 01 sampai aksi 07. Kinerja dinyatakan dalam indikator hasil tiap aksi integrasi,’’ ujar Pj Bupati.
Hasil review kinerja lanjut Pj bupati, menjadi masukan dalam pelaksanaan analisis situasi (aksi 01) untuk penyusunan rencana kegiatan (aksi 02) tahun berikutnya dan menjadi bahan dalam penilaian kinerja yang dilakukan provinsi.
Lebih lanjut dikatakan Jangcik Mohza pada rakor yang juga dihadiri kepala OPD di jajaran Pemkab Merangin itu, sejak 2020-2024, pravalensi Stunting di Merangin terus menunjukkan tren naik turun di setiap kecamatan dalam Kabupaten Merangin.
Berdasarkan data survei status gizi balita Indonesia, prevalensi Stunting Merangin pada 2019 sebesar 15,38%, turun di 2021 sebesar 19,7% dan di 2022 angka Stunting turun menjadi 14,5%.
Pada 2023 angka Stunting Kabupaten Merangin mengalami kenaikan 0,4% menjadi 14,9% menurut data survey kesehatan Indonesia. Hal ini di sebabkan semakin luasnya cakupan layanan dan perubahan indikator penilaian dari SSGI ke SKI.
Indikator penurunan angka Stunting bersumber dari Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPGBM). Per Agustus 2020 terdapat 1.114 kasus Stunting, kemudian turun menjadi 573 kasus per Agustus 2021 dan 451 kasus di tahun 2022.
‘’Akan tetapi pada 2023 jumlah kasus balita Stunting naik menjadi 537 kasus dan naik lagi menjadi 636 kasus pada 2024. Hal ini perlu menjadi perhatian Pemerintah dan leading sektor lainnya untuk percepatan pencegahan Stunting,’’ pinta Pj Bupati.
Lebih lanjut dikatakan Jangcik Mohza, target penurunan Stunting yang ditetapkan untuk Kabupaten Merangin pada 2024 sebesar 14%. Oleh karena itu, diperlukan komitmen seluruh pemangku kepentingan agar target dapat tercapai.
Pemkab Merangin terang Pj bupati, telah melakukan delapan aksi konvergensi percepatan penurunan Stunting setiap tahunnya dan pada Desember 2024 sedang berlangsung kegiatan aksi 8 yaitu review kinerja tahunan pada hari ini.
Pj bupati terhadap kinerja pelaksanaan program kegiatan dan realisasi program kegiatan intervensi penurunan Stunting selama 2024, pada delapan aksi itu nantinya menjadi umpan balik bagi perencanaan dan pelaksanaan program kegiatan intervensi Stunting Pemkab Merangin untuk proses penyusunan rencana kegiatan 2025.
Tampil sebagai Narasumber pada rakor Review Kinerja TPPS 2024 itu, Ketua TPPS Kabupaten Merangin Fajarman, Ade Irwansyah dari Bappeda Provinsi Jambi dan Nanda Agustian Simatupang dari Kantor Perwakilan BKKBN Provinsi Jambi.
Terpisah, Plt Kepala Bappeda Merangin Zainal Abidin selaku ketua pelaksana rakor mengatakan, tujuan digelarnya Rakor Review Kinerja TPPS 2024 untuk mendapatkan informasi tentang capaian kinerja program dan kegiatan pencegahan dan penurunan Stunting satu tahun berjalan.
‘’Dari rakor ini nanti diketahui informasi tentang kemajuan pelaksanaan kegiatan pencegahan dan penurunan Stunting yang telah direncanakan dan mengidentifikasi pembelajaran dan merumuskan masukan perbaikan,’’ terang Zainal Abidin.
Hal itu lanjut Kadis Tanaman Pangan dan Holtikultura Merangin ini, sebagai umpan balik untuk perencanaan dan penganggaran program/kegiatan prioritas, penetapan lokasi fokus, serta desain dan upaya perbaikan penyampaian layanan pada tahun berikutnya. (Yendri)
Discussion about this post