SINARJAMBI.COM – Sebagai bagian dari implementasi Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), Pertamina EP Jambi terus berkomitmen mendukung pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di sekitar wilayah operasionalnya. Pada tahun 2024, Pertamina EP Jambi tidak hanya membentuk kelompok UMKM, tetapi juga memberikan pelatihan yang dirancang untuk membantu pelaku UMKM “naik kelas” serta mengadopsi strategi pemasaran modern berbasis digital.
Di penghujung tahun, sebanyak 45 anggota UMKM binaan mengikuti pelatihan bertema “Penguatan Kapasitas Kelompok melalui Pelatihan Komunikasi Pemasaran dan Optimalisasi Keunggulan Produk”. Kegiatan ini berlangsung pada 11 Desember 2024 yang dipandu oleh dua narasumber berpengalaman yaitu Susanto Arifin, S.Kom., MCE, ahli kewirausahaan dan pemasaran digital, dan Dr. Hj. Indria Mayesti, S.E., M.E., praktisi komunikasi pemasaran produk.
Dalam sambutannya, Budi Ariyanto, Head of Comrel & CID Pertamina Hulu Rokan Zona 1, menekankan pentingnya UMKM dalam perekonomian Indonesia. “UMKM menyumbang sekitar 61% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional, menjadikannya sebagai motor penggerak utama ekonomi. Oleh karena itu, kami berkomitmen mendukung pengembangan UMKM, khususnya di sekitar daerah operasi,” ujar Budi.
Budi juga menyoroti tantangan yang dihadapi UMKM, terutama dalam beradaptasi dengan tren pemasaran digital. “Pemasaran produk kini harus memanfaatkan teknologi digital untuk lebih berkembang, tidak lagi sekadar mengandalkan metode konvensional,” imbuhnya.
Pelatihan ini melibatkan para pelaku UMKM mitra binaan dari PEP Jambi Field, di antaranya yaitu Kelompok Hidroponik Barokah, Kuliner Kenali Asam Atas (KUALITAS), Minuman Herbal (Minerbal), dan Lopak Alai City (L.A City). Sesi pelatihan dimulai dengan diskusi interaktif yang dipimpin oleh Susanto Arifin, mengidentifikasi tantangan dan pencapaian tiap kelompok UMKM.
Salah satu kisah sukses datang dari Kelompok Hidroponik Barokah, yang berhasil meningkatkan omzet hingga Rp10 juta per bulan melalui inovasi kemasan. “Kami membersihkan sayur sebelum dikemas. Pelanggan merasa puas dan sering melakukan pemesanan ulang,” ungkap Netty, salah satu anggota kelompok. Susanto menjelaskan bahwa pengalaman ini dapat menjadi strategi pemasaran dengan menonjolkan loyalitas pelanggan dan testimoni sebagai keunggulan produk.
Afrianto, Officer Comrel & CID PHR Zona 1, menjelaskan bahwa Kelompok Marketing dibentuk untuk meningkatkan visibilitas produk UMKM binaan. “Kami melibatkan anak-anak muda Jambi dalam fotografi produk, pengelolaan media sosial, dan pembukaan kanal penjualan daring,” jelasnya.
Sepanjang tahun 2024 Pertamina EP Jambi juga telah menggelar berbagai program serupa, diantaranya:
- Pembentukan Kelompok Marketing (Mei 2024): Kelompok ini membantu UMKM memasarkan produk melalui branding dan digital marketing, seperti fotografi produk, pengelolaan media sosial, dan pembukaan kanal penjualan daring.
- Coaching Clinic Perhitungan Harga (Agustus 2024): Fokus pada pelatihan menentukan harga pokok produksi, biaya promosi, dan laba, agar UMKM dapat mencapai keberlanjutan finansial.
- Baking Class untuk Kelompok KUALITAS (September 2024): Pelatihan membuat donat dan pastry bekerja sama dengan bakery ternama di Jambi, membuka peluang usaha baru seperti penyediaan snack box.
“Kami ingin para pelaku UMKM mampu memasarkan produk melalui branding dan digital marketing serta dapat menghitung harga yang tepat sesuai target pasar, sehingga usaha dapat berkelanjutan dan lebih menguntungkan,” tambah Afrianto.
Upaya Pertamina EP Jambi dalam memberdayakan UMKM sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya: Poin 1: Mengakhiri kemiskinan, Poin 8: Pekerjaan yang layak dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif, Poin 12: Konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab.
Selain itu, inisiatif ini mendukung prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG), di mana Pertamina EP Jambi terus fokus pada keberlanjutan lingkungan, pemberdayaan sosial, dan tata kelola yang baik dalam operasionalnya. Melalui program ini, Pertamina EP Jambi berupaya menjadikan UMKM binaannya sebagai pelopor inovasi di daerah masing-masing, sekaligus memberikan dampak nyata bagi perekonomian lokal. (*)
Discussion about this post