SINARJAMBI.COM – PT Pertamina (Persero) melalui anak perusahaan Pertamina Hulu Mahakam (PHM) berkomitmen untuk menyediakan kebutuhan energi terbarukan di Indonesia dengan berbasis sumber daya lokal. Salah satunya dengan program inovasi Pertamina yaitu WASTECO (Waste Energy For Community) yang telah berhasil memanfaatkan gas metana sebesar 172.800 m3 ton per tahun dan dapat menghemat penggunaan BBM untuk bahan bakar genset TPAS (Tempat Pembuangan Akhir Sampah) sebesar 28.080 m3 per tahun.
Program WASTECO bermula dari produksi sampah yang terus meningkat per tahun hingga mencapai 350 ton per hari. Namun, masyarakat setempat masih beranggapan bahwa sampah identik dengan masalah dan benda yang tidak berguna. Hal ini yang mendorong Pertamina hadir untuk mengedukasi dan mendampingi masyarakat di Kota Balikpapan untuk mengelola sampah menjadi gas metana yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.
Senior Vice President Corporate Communications & Investor Relations Pertamina, Agus Suprijanto mengatakan, Pertamina berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah dan akademisi serta pihak terkait agar bisa mendampingi masyarakat untuk mewujudkan pengelolaan sampah menjadi gas metana.
Dalam prosesnya, Pertamina mendampingi warga dalam perbaikan instalasi gas metana dan penyambungan ke rumah warga untuk bahan bakar memasak. Pertamina juga menambahkan sumur gas metana di 2 zona dan melakukan pengadaan alat ukur gas metana. Selain itu, Pertamina juga melakukan pembangunan minigas powerplan untuk listrik TPAS.
“Mengolah sampah menjadi gas metana, tidak hanya menyediakan energi secara mandiri tetapi sekaligus menjaga lingkungan tetap bersih dan sehat,” ujar Agus.
Saat ini masyarakat sekitar sudah dapat merasakan pemanfaatan dari program WASTECO. Di antaranya adalah penghematan biaya pengeluaran untuk memasak sebesar Rp 57,6 juta per tahun di 80 sambungan gas ke rumah warga yang tersambung dengan sambungan gas metana dan penghematan biaya solar/PLN sebesar Rp 62,8 juta per tahun.
Selain itu, melalui program ini terbentuk 1 kelompok pengelola gas metana di masyarakat secara profesional dan mandiri. Pertamina juga mencatat peningkatan pendapatan masyarakat setelah program ini dilaksanakan.
Agus menambahkan, di tahun 2021 ini, program WASTECO akan dilanjutkan dengan penambahan sambungan gas ke rumah warga, pembangunan Cafe Gas dan perbaikan taman edukasi gas metana. Pertamina juga akan melakukan pelatihan tim tanggap darurat TPAS dan pelatihan UKM.
Program ini dalam rangka mendukung pemerintah mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) poin 7 yaitu menyediakan energi bersih dan terjangkau, poin 11 yaitu mengurangi dampak lingkungan perkotaaan dengan memberikan perhatian khusus pada kualitas udara, termasuk penanganan sampah kota, serta poin 12 yaitu mengurangi produksi limbah melalui pencegahan, pengurangan, daur ulang dan penggunaan kembali.
“Pengembangan energi terbarukan merupakan komitmen Pertamina mendukung Pemerintah untuk meningkatkan bauran energi dan mempersiapkan transisi energi di masa depan sebagai bagian dari implementasi ESG (Environment, Social dan Governance) yang mendukung upaya pengembangan bisnis energi yang berkelanjutan,” pungkas Agus. (*)
Discussion about this post