HUBUNGI KAMI
  • BERITA
  • BISNIS
  • KRIMINAL
  • POLITIK
  • JAMBI KITA
    • BATANGHARI
    • BUNGO
    • KERINCI
    • KOTA JAMBI
    • MERANGIN
    • MUAROJAMBI
    • SAROLANGUN
    • SUNGAIPENUH
    • TANJAB BARAT
    • TANJAB TIMUR
    • TEBO
  • OLAHRAGA
  • OPINI
  • RAGAM
Cahaya Baru Masyarakat Jambi
No Result
View All Result
PARTNER
  • BERITA
  • BISNIS
  • KRIMINAL
  • POLITIK
  • JAMBI KITA
    • BATANGHARI
    • BUNGO
    • KERINCI
    • KOTA JAMBI
    • MERANGIN
    • MUAROJAMBI
    • SAROLANGUN
    • SUNGAIPENUH
    • TANJAB BARAT
    • TANJAB TIMUR
    • TEBO
  • OLAHRAGA
  • OPINI
  • RAGAM
Cahaya Baru Masyarakat Jambi
  • BERITA
  • BISNIS
  • KRIMINAL
  • POLITIK
  • JAMBI KITA
  • OLAHRAGA
  • OPINI
  • RAGAM

Perkiraan Dampak Kebijakan Tarif Baru Trump Terhadap Sektor Pariwisata

Kamis, 10 April 2025
in OPINI
A A
ShareTweetSendCode

Presiden AS Donald Trump beberapa waktu yang lalu menerapkan secara luas tarif baru yang akan menghantam berbagai produk dari berbagai negara. Di antara tarif yg diterapkan antara lain 10% baseline untuk partner dagang, 25% untuk mobil-mobil impor, dan tarif resiprokal (reciprocal tarif) adalah kebijakan perdagangan dimana suatu negara menetapkan bea bea masuk terhadap produk suatu negara lain yg setara dengan dengan tarif yang diterapkan oleh negara tersebut terhadap produk negara yang pertama), untuk paling sedikit 50 negara atau mencapai hampir 50%.

Kebijakan seperti ini biasanya dihadapi dengan kebijakan subsidi untuk barang barang ekspor atau bea masuk anti dumping, negosiasi dan lainnya.

Bagaimana Perkiraan Dampak Kebijakan Tarif ini Terhadap Sektor Pariwisata?

Kebijakan Tarif Baru Trump (Trump New Tariff) tentu secara tidak langsung berpengaruh terhadap sektor pariwisata karena dengan semakin tingginya harga-harga dan naiknya ongkos ongkos dapat menyebabkan turunnya “propensity to travel” dan menurunnya “consumers confidence” serta kegagalan rencana perjalanan (disrupting travel) termasuk perubahan prilaku pelaku perjalanan serta sentimen ekonomi, walaupun kebijakan tarif tersebut tidak langsung dikenakan pada tarif pesawat, kamar hotel maupun perjalanan wisata (tours).
Efek berantai (the knock-on effects) dari kebijakan tarif Trump tersebut sangat signifikan mendorong harga-harga menjadi tinggi.

SekilasBerita

Sayangi Diri Sendiri, Sayangi Bangsa

MJUGGp, TNKS dan Candi Muaro Jambi sebagai Pilar Utama Destinasi Pariwisata Berkelanjutan

Pentingnya Pendidikan dan Latihan di Sektor Pariwisata

Menembus Batas Kemiskinan Lewat Pendidikan

Hal ini berpengaruh pada melemahnya kecenderungan melakukan perjalanan (propensity to travel) dan menyebabkan menurunnya tingkat penghunian kamar (TPK), ad infinitum. Tingginya harga-harga tersebut menyebabkan destinasi kita menjadi mahal apalagi wisatawan domestik kita yang sangat peka degan harga atau kecenderungan wisatawan untuk mempertimbangkan faktor harga dalam memilih destinasi (price sensitive) sangatlah tinggi.

Perkiraan Dampak Terhadap Hotel

Tentu di samping menurunnya tingkat penghunian kamar (TPK), hotelier akan menghadapi pembengkakan biaya di dua area, yang pertama adalah biaya konstruksi baru dan biaya untuk fixture dan equipment. Tarif yang dikenakan pada bahan bangunan seperti baja akan mendorong tingginya biaya konstruksi, Skift Research mencatat dalam US Hotel Supply Outlook: Akan Terjadi Perlambatan Konstruksi Baru Pada Tahun 2025.

Strategi Dalam Hadapi Krisis

Dalam situasi krisis seperti ini pihak hotel mapun industri pariwisata lainnya hendaklah memahami bahwa biasanya akan terjadi pergeseran dalam pergerakan wisatawan seperti pada masa Covid yang lalu yaitu pergeseran perjalanan dari long-haul ke short-haul atau dari domestik ke lokal sebagai secondary marketnya.

Karena itu, hendaklah tetap memberikan harga yg sesuai dengan kualitas, ciptakan kreatifitas dan inovasi produk, menambah nilai produk misalnya menyiapkan trolley untuk anak balita di lobi hotel, sedapat mungkin menggunakan produk lokal, dan terus menjaga hubungan yang baik dengan para tamu serta sosialisasikan kenaikan harga jauh hari sebelumnya. Selanjutnya, seluruh SDM harus beretika promosi dan berprilaku sustainable untuk meningkatkan daya saingnya.

Akhirnya, industri pariwisata harus senantiasa optimis seperti yang dikatakan Chris Hemmeyer, managing director of Thayer Ventures a major US-based Travel and Hospitality Fund: “Short term is uncertain but Long term is not”

Penulis: Thamrin B. Bachri – Alumnus Dept Hospitality & Tourism University of Wisconsin, USA.
Tenaga Akhli Gubernur Jambi bidang pariwisata.

Previous Post

Berikan Arahan ke Siswa SMA-SMK Jelang UAS, Wagub Sani: Jangan Sampai Judol Rusak Tatanan Pendidikan dan Generasi Penerus Jambi

Next Post

Tak Berkembang, Pendapatan RSD Habis Buat Bayar Gaji

Next Post

Tak Berkembang, Pendapatan RSD Habis Buat Bayar Gaji

Kapolda Jambi Pimpin Sertijab Beberapa PJU

Wabup Pimpin Rakor Penertiban RTH Dalam Kota Bangko

Polda Jambi Bongkar Dugaan Korupsi DAK Fisik SMK Senilai Rp 122 M

Emosi Vs Logika: Cara Tetap Tenang Saat IHSG Bergejolak

Discussion about this post

Pencarian

No Result
View All Result

Indeks

Agustus 2025
M S S R K J S
 12
3456789
10111213141516
17181920212223
24252627282930
31  
« Jul    

KOLOM IKLAN

Cahaya Baru Masyarakat Jambi

© 2023 Sinar Jambi - Jalan Lingkar Selatan II, RT 28, Blok B-8, Kelurahan Lingkar Selatan, Kecamatan Paal Merah, Kota Jambi. Developed by Ara.

  • BERANDA
  • KODE ETIK
  • PEDOMAN
  • REDAKSI
  • PERLINDUNGAN
  • DISCLAIMER

Media Sosial

No Result
View All Result
  • BERITA
  • BISNIS
  • KRIMINAL
  • POLITIK
  • JAMBI KITA
    • BATANGHARI
    • BUNGO
    • KERINCI
    • KOTA JAMBI
    • MERANGIN
    • MUAROJAMBI
    • SAROLANGUN
    • SUNGAIPENUH
    • TANJAB BARAT
    • TANJAB TIMUR
    • TEBO
  • OLAHRAGA
  • OPINI
  • RAGAM