Seminggu setelah berkantor di Gubernuran, Al Haris sebagai Gubernur kemudian membuktikan komitmen. Mempersiapkan aparat Sipil untuk mengawal program-program Pembangunan didalam mempercepat pencapaian visi-misi Jambi mantap.
Setelah apel perdana di Kantor Gubernur, mendengarkan paparan dari tiap issu besar, melihat keadaan dilapangan, membangun koordinasi dengan berbagai multipihak (stake holders) akhirnya Al haris kemudian mengukuhkan pejabat eselon IV, eselon III dan eselon II.
Pengukuhan pejabat eselon IV, eselon III dan eselon II meruntuhkan isu-isu bersilewan. Sekaligus membuktikan Al Haris sebagai Gubernur dan Abdullah Sani sebagai Wakil Gubernur begitu otonom didalam menentukan komposisi pejabatnya.
Sebagai pejabat publik, Al Haris mampu menghindarkan diri dari tarik menarik berbagai kepentingan. Entah dari tim sukses, tarik menarik kepentingan primordial, Titipan pejabat tertentu hingga kepentingan keluarga.
Beberapa pernyataan seperti “kompetensi, kinerja” adalah tagline didalam menentukan komposisi yang apik.
Bak “koki”, Al haris memberdayakan segala kelebihan SDM yang dimiliki untuk meramu menjadi panganan yang enak, sedap, gurih dan tentu saja menjadi ingatan dari rasa di lidah.
Dengan demikian maka Al Haris telah menempatkan pejabat yang berkompeten sesuai dengan spesifikasi ilmunya. Sekaligus dapat menjalankan mandat-mandat yang telah diberikannya.
Namun upaya monitoring sekaligus evaluasi terus dilakukan. Sembari melihat kinerja yang telah dilakukan.
Sebagai birokrat dan Pekerja, Al Haris berkejaran dengan waktu. Dengan waktu yang pendek baik tersita dengan persidangan MK, pelaksanaan PSU sebagai perintah Putusan MK sekaligus menunggu jadwal pelantikan yang sempat molor beberapa waktu.
Namun dengan dukungan tim yang kuat, aparat yang bekerja dengan totalitas, capaian visi-misi Jambi mantap dapat dikebut. Sekaligus menunaikan tugas-tugas yang diembannya.
Penulis : Musri Nauli
Advokat : Tinggal di Jambi
Discussion about this post