SINARJAMBI.COM – Anggota dewan komisioner OJK Frederica Widyasari Dewi menyampaikan pentingnya peningkatan inklusi keuangan bagi masyarakat Indonesia.
Pasalnya, dalam beberapa survei diketahui bahwa adanya peningkatan persentase inklusi keuangan berbanding lurus dengan kesejahteraan masyarakat.
“Kenapa tingkat literasi dan inklusi ini penting, karena ada survei juga satu persen kenaikan inklusi keuangan itu menaikkan indeks keuangan manusia 0,16 persen. Jadi ini sangat nyata sekali dampaknya terhadap masyarakat kita, bagaimana ini meningkatkan kesejahteraan masyarakat.”
“Karena tadi saya sampaikan, kemampuan untuk tentang keuangan yaitu merupakan skill yang diperlukan seumur hidup oleh semua orang. Jadi ini menjadi tugas kita bersama, rekan-rekan media juga untuk berkolaborasi, bersinergi untuk memberikan literasi kepada masyarakat kita,” harap Frederica Widyasari Dewi dalam konferensi pers terkait Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) via zoom yang diikuti sinarjambi.com, Selasa (22/11/2022) sore.
Jangan sampai, kata Frederica Widyasari Dewi, maraknya aksi tipu-tipu berkedok investasi keuangan terus memakan korban. Dirinya turut mengajak insan pers gencar menyampaikan informasi pentingnya pemahaman terkait keuangan.
Terlebih, belakangan penipuan dilakukan anak-anak muda yang rawan menyasar anak seusia pelaku penipuan. Ia pun menyinggung aksi pamer kemewahan oleh oknum penipuan tersebut.
“Sering menampilkan kemewahan-kemewahan dan kemudian banyak ditiru. Jadi anak-anak muda meng-inspired mereka (korban) in wrong way. Jadi ada pepatah instant success is scam gitu ya. All greetings need process and time. Jadi itu sebenarnya perlu kita educated juga ke generasi muda bahwa segala sesuatu itu pasti membutuhkan proses dan ada waktu yang diperlukan untuk mencapai sesuatu yang benar-benar bagus, sukses.”
“Jadi kalau instan itu tidak semuanya bagus dan banyak hal terutama yang kita lihat beberapa waktu terakhir ini berapa skema penipuan yang nama-nama beken itu sudah divonis. Dan kemudian asetnya tidak kembali ke mereka, tetapi disita oleh negara.”
“Jadi merupakan pembelajaran yang sangat baik, tapi juga sangat mahal buat masyarakat kita. Semoga ke depan semakin well literate masyarakat Kita dan well educated masyarakat Kita tentang keuangan,” harap Frederica Widyasari Dewi. (Rolan)
Discussion about this post