SINARJAMBI.COM – Inarno Djajadi selaku Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK) secara resmi membuka acara Capital Market Summit and Expo 2024 di main Hall Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (7/11/2024) siang. Tampak hadir Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman.
Peresmian CMSE 2024 ditandai dengan pemukulan tabuh oleh Inarno Djajadi. CMSE 2024 mengangkat tema ‘Aku Investor Saham’ diselenggarakan dalam rangka peringatan 47 tahun diaktifkannya kembali pasar modal Indonesia.
“Dalam momentum peringatan 47 pasar modal Indonesia tentunya ini, merupakan hampir setengah abad perjalanan yang telah kita lewati menciptakan berbagai capaian dalam pengembangan pasar modal kita,” ujar Inarno Djajadi.
Momen ini, tambah Inarno, saatnya untuk memperkuat ketahanan dan juga inovasi, memastikan bahwa pasar modal tetap eksis, inklusif dan juga selalu siap menghadapi segala perubahan yang ada.
“Saya optimis bahwa dengan dukungan penuh dari seluruh pemangku kepentingan, khususnya para investor yang saat ini telah mencapai 14 juta, dapat menghadapi berbagai tantangan, tetap tumbuh menjadi lebih baik.”
“Tema Aku Investor Saham dalam Capital Market Summit and Expo 2024 sangat relevan, karena investor telah menjadi tulang punggung yang penting dalam membangun ketahanan dan keberlanjutan pasar modal Indonesia,” jelas Inarno.
Sedikit menyinggung potensi dan tantangan dunia, tambah Inarno, Indonesia baru saja memasuki masa transisi kepemimpinan nasional dengan dilantiknya presiden yang baru Prabowo tanggal 20 Oktober 2004 yang lalu.
Dikatakan Inarno, bahwasanya dalam pidato pengangkatannya Prabowo sebagai presiden juga menegaskan bahwa pentingnya memperkuat ketahanan ekonomi.
“Kami yakin dengan dukungan seluruh pemangku kepentingan, termasuk para investor di pasar modal kita yang menjadi tulang punggung ekonomi, kita dapat memanfaatkan momentum pada hari ini untuk memperkuat ketahanan ekonomi dan mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.”
“Komitmen pemerintah untuk mendorong investasi strategis memberikan peluang besar bagi pasar modal kita sebagai sumber pembiayaan dan juga investasi. Menarik pembangunan ekonomi domestik dan tema Aku Investor Saham menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat luas dalam pasar modal investasi di pasar modal, kini menjadi cara yang lebih mudah dan lebih terjangkau untuk berpartisipasi dalam perekonomian Indonesia.”
“Tidak hanya bagi kalangan tertentu tetapi juga untuk seluruh lapisan masyarakat Indonesia, termasuk generasi muda yang ingin memulai investasi secara dini,” papar Inarno.
Di tahun 2024, tren pertumbuhan jumlah investor juga menunjukkan harapan yang menggembirakan. Hingga 4 November 2024 jumlah pertambahan investor sudah mencapai 2,21 juta. Sehingga total SID saat ini, kata Inarno, telah mencapai lebih dari 14 juta SID yang merupakan dari pertambahan tersebut.
“55% diantaranya merupakan investor muda dengan usia di bawah 30 tahun. Tentunya ini mencerminkan masih tingginya minat dan juga kepercayaan dari masyarakat terhadap pasar modal kita. Sebagai informasi bahwasanya kinerja pasar modal Indonesia mencatatkan pertumbuhan positif yang cukup signifikan.”
“Per 6 November 2024 index harga saham gabungan itu mencatatkan peningkatan sebesar 1,53% sehingga year to date itu sudah mencapai angka 7.383 indeks kia dan apabila kita melihat dari nilai kapitalisasi pasar kita bahwasanya juga mengalami pertumbuhan yang signifikan. Per 6 November 2024 kapitalisasi kita sudah mencapai 12.356 triliun rupiah.”
“Ini menunjukkan kenaikan yang mencerminkan minat dan kepercayaan investor, baik domestik maupun asing terhadap potensi ekonomi Indonesia. Di sisi lain aktivitas fund rise atau penghimpunan dana di pasar modal juga masih cukup baik, masih terjaga dengan baik. Hingga 6 November 2024 dalam catatan kami itu telah menerbitkan pernyataan efektif dalam rangka penawaran baik saham sebanyak 156 emisi dengan total penghimpunan dana mencapai 162 triliun,” ujarnya.
Seiring dengan tren yang terus bertumbuh tersebut, kata Inarno, OJK terus berupaya menjaga stabilitas pasar modal dengan menjalin sinergi dan juga kerjasama yang kuat dengan pemerintah dan juga stakeholder terkait dalam rangka meningkatkan literasi yang dan inklusi keuangan.
Yang kedua adalah meningkatkan pengawasan atau penegakan hukum yang ketiga adalah meningkatkan kerjasama dengan pemangku kepentingan yaitu untuk memperkuat pertumbuhan dan juga keberlanjutan pasar modal. Terakhir keempat adalah mengeluarkan berbagai kebijakan yang berorientasi pada penguatan kewenangan untuk menjaga peningkatan variasi produk dan juga perlindungan investor.
“Tentunya jangan lupa yang telah dilakukan diharapkan pasar modal Indonesia dapat tetap tumbuh secara stabil dan berkelanjutan di tengah tantangan global,” ujar Inarno.
Pada kesempatan ini, Inarno juga menghimbau kepada para investor untuk tetap berhati-hati dalam melakukan investasi untuk menghindari kerugian. Investor juga perlu memperkuat pemahaman dengan memantau perkembangan ekonomi global yang dapat berdampak terhadap kinerja fundamental bagi perusahaan dan juga tentunya akan mempengaruhi harga saham dari masing-masing saham tersebut.
“Kegiatan CMSE 2024 selama 3 hari ini bagus sekali untuk para investor, untuk melihat dari berbagai narasumber yang dihadirkan dan juga mempelajari pengalaman atau pengetahuan yang akan di delivered oleh narasumber,” pungkas Inarno.
Diketahui setelah pembukaan acara secara resmi oleh Inarno Djajadi, acara dilanjutkan dengan seminar utama dengan tema ‘Kabinet Bau, Peluang Investasi Baru’. Seminar menghadirkan nara sumber yakni Dian Masyita (Dekan FE UIII), Lukas Setia Atmaja (Analis), Lo Kheng Hong (Investor) dan dipandu moderator yakni Primus Dorimulu (Pimred Investor Trust).
Acara seminar dilanjutkan sesi kedua yakni CEO Talk yang menghadirkan narasumber Oki Ramadhana (CEO PT Mandiri Sekuritas), Juliana (CEO PT Ajaib Sekuritas), Shin Changkun (CEO PT Kiwoom Sekuritas Indonesia) dan dimoderatori Mercy Widjaja. (Rolan)
Discussion about this post