SINARJAMBI.COM – Dunia perfilman Jambi membuat gebrakan di manca negara. Lewat Komunitas Film Roemah Tumbuh, kota Jambi mencatatkan prestasinya dikancah international dengan tampil di ajang pesta Filem Kota Bharu – Sinema Sinimo Tahun 2024 di Negeri Jiran Malaysia.
Pada ajang yang diselenggarakan oleh Dewan Persatuan Hokkien Kelantan, Kota Bharu Malaysia, dari tanggal 13 hingga 16 September 2024 itu, Komunitas Film Roemah Tumbuh Kota Jambi tampil mengesankan dengan berhasil meraih prestasi gemilang dengan masuk pada putaran final Pesta Filem Kota Bharu 2024. Dalam ajang itu Komunitas Film Roemah Tumbuh kota Jambi diberikan sesi spesial bertajuk “Fokus Jambi” untuk memperkenalkan karyanya di kancah global itu.
Dengan di produseri Husni Turion dan di sutradarai Yusril Mahendra, pada sesi bertajuk Fokus Jambi itu menghadirkan tiga film Jambi, dengan judul Mendayung Harapan (2021), Batanghari Tak Pernah Ingkar Janji (2020), dan Langit Tak Berujung (2023).
Dari ajang itu, tidak hanya menjadi kebanggaan tersendiri bagi Jambi, khususnya kota Jambi namun juga menjadi bukti bahwa sinema Indonesia, khususnya dari daerah-daerah semakin berprestasi hingga mendapatkan pengakuan internasional.
Untuk diketahui, sebelumnya prestasi perfilman Jambi lewat film Mendayung Harapan yang di sutradarai oleh Yusril Mahendra pada tahun 2023 lalu juga pernah meraih penghargaan di Hongkong melalui ajang Asia Pasific Youth Micro Movie Film Festival.
Adanya prestasi itu, Husni Turion selaku produser yang hadir langsung pada ajang itu, mengatakan momentum tersebut merupakan alat pemacu semangat untuk terus berkarya.
“Semoga ini menjadi semangat buat kawan-kawan di Jambi khususnya, agar terus berkarya dan memperkenalkan Jambi di dunia internasional,” singkatnya.
Hal senada juga disampaikan Yusril Mahendra yang berkesempatan hadir langsung di ajang tersebut.
“Semoga dengan adanya momentum ini, film Jambi bisa lebih berani untuk ikut festival di ajang Internasional,” timpal Yusril.
Sesi Fokus Jambi akan ditampilkan pada 14 September 2024 (hari ini-red), dengan membawa nuansa lokal dan cerita khas Jambi ke hadapan penonton Internasional.
Atas capaian itu, Pemerintah Kota Jambi melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Jambi turut pula menyampaikan apresiasinya.
“Kami, Pemkot Jambi tentunya bersyukur dan menyampaikan apresiasi atas raihan ini, kami sangat bangga atas prestasi tersebut, ini menunjukkan bahwa film-film karya anak lokal Jambi bisa bersaing di kancah internasional,” ujar Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Kota Jambi Maryani Yanti.
Maryani Yanti juga mengatakan, Pemkot Jambi melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan memfasilitasi pengembangan salah satu sub sektor ekonomi kreatif, termasuk mendorong perkembangan sub sektor perfilman. Dia berharap tim Jambi dalam ajang tersebut dapat meraih prestasi yang lebih tinggi lagi dan menjadi motivasi bagi penggiat perfilman di Jambi.
“Semoga tim kita yang sudah masuk final pada ajang “Pesta Filem Kota Bharu – Sinema Sinimo 2024″ di Malaysia itu dapat mencapai prestasi yang lebih tinggi lagi dalam ajang tersebut, dan semoga pula capaian ini juga akan menjadi motivasi bagi kebangkitan perfilman di Jambi,” pungkasnya.
Sebagai informasi, berikut ini sedikit ulasan tiga film yang akan ditampilkan pada sesi Fokus Jambi itu :
1. Mendayung Harapan ; film dokumenter berdurasi 26 menit ini disutradarai oleh Yusril Mahendra, yang mengangkat kisah nyata seorang mantan atlet dayung Indonesia bernama Lenni Haeni. Setelah pensiun, Lenni mendirikan taman kanak-kanak dan sekolah dayung di desanya sebagai wujud kontribusinya untuk pendidikan generasi muda. Film ini telah memenangkan penghargaan di Asia Pacific Youth Micro Movie Film Festival di Hongkong pada 2023, serta diputar di berbagai festival lainnya di Indonesia dan Asia.
2. Batanghari Tak Pernah Ingkar Janji ; karya fiksi ini disutradarai oleh Dimas Raditya Arisandi dan menceritakan kisah dua sahabat karib, Soleh dan Toni, yang berasal dari latar belakang berbeda. Soleh berusaha menjaga persahabatan mereka dengan memberikan air dari Sungai Batanghari sebagai tanda perpisahan. Film ini menggali makna mendalam tentang persahabatan, mitos lokal, dan kepercayaan, semuanya diwarnai dengan latar budaya Jambi yang kental.
3. Langit Tak Berujung ; disutradarai oleh Vivi Helmalia Putri, film ini menyoroti kisah Sulaiman, seorang musisi Melayu yang harus memilih antara karier musiknya atau keluarga kecilnya. Konflik batin yang dialami Sulaiman ini membawa penonton pada refleksi tentang pilihan hidup, impian, dan tanggung jawab. Film ini menghadirkan suasana kehidupan di Tanjung Jabung Timur dengan sentuhan emosi yang mendalam. (*)
Discussion about this post