SINARJAMBI.COM – Jumlah mitra binaan Pertamina terus bertambah dari tahun ke tahun. Sejak tahun 1993 hingga saat ini, Program Kemitraan Pertamina telah membina lebih dari 65 ribu usaha mikro kecil (UMK) dari berbagai sektor di seluruh penjuru Indonesia. Di mana sektor industri padat karya menjadi salah satu sektor strategis yang saat ini dibina oleh Pertamina.
Senior Vice President Corporate Communications & Investor Relations Pertamina, Agus Suprijanto mengatakan, sektor industri padat karya memegang peranan penting dalam penyerapan tenaga kerja. Sehingga butuh perhatian khusus agar industri ini tetap mampu berjalan dan terus berkembang. “Pertamina terus mengupayakan agar pemilik UMK sektor ini tidak melakukan PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) dan dapat mengurangi angka pengangguran,” tutur Agus.
Caranya yakni dengan melaksanakan pendampingan dan pembinaan secara intensif. Pembinaan ini diwujudkan dalam berbagai program untuk mendukung UMK tersebut naik kelas. Sehingga roda bisnis dapat terus berjalan dan mampu membiayai upah para karyawannya. “Tentunya juga dapat meningkatkan omzet usaha tersebut,” imbuhnya.
Agus menjabarkan, pada tahun 2020, terdapat penambahan sekitar 3 ribu mitra binaan dari seluruh sektor. Sedangkan untuk sektor industri padat karya terdapat penambahan sebanyak 497 mitra binaan. Jumlah ini menjadi yang terbanyak kedua setelah sektor perdagangan, disusul sektor peternakan dan sektor lainnya. Untuk bisa menjadi bagian dari mitra binaan Pertamina, masyarakat cukup mengisi dan melengkapi formulir mitra binaan pada website pertamina di https://pertamina.com/id/cara-menjadi-mitra-binaan-program-kemitraan. selanjutnya akan ada tahapan-tahapan proses yang akan dilewati seperti verifikasi, survey, dan lain-lain.
Terdapat banyak macam sektor industri yang dibina Pertamina. Mulai dari industri makanan minuman, batik, pakaian jadi, alas kaki, mainan anak dan banyak jenis industri lainnya. Di mana industri tersebut memberdayakan banyak pekerja dari warga sekitar. Sesuai dengan implementasi ESG dibidang sosial dan SDGs poin ke-8 yakni menyediakan pekerjaan yang layak dan mendukung pertumbuhan ekonomi.
Salah satu binaan Pertamina di industri padat karya yakni Kgs. Bahsen Fikri. Pemilik usaha Fikri Koleksi ini memiliki sekitar 50 orang pengrajin songket yang ia berdayakan. Untuk memaksimalkan kinerja, Fikri juga membuat mess bagi karyawan yang tempat tinggalnya jauh dari pusat produksinya dan toko di Jalan Kiranggo Wiro Sentiko No 500 30 Ilir Palembang. Tidak hanya itu, ia juga membantu para perajin yang menitipkan produknya di toko tersebut. “Kami juga memiliki sekitar 20 perajin tenun binaan di Desa Tanjung Lago, Kab. Musi Banyuasin,” katanya.
Mitra binaan lain di sektor industri furnitur yakni Taufiq El Rahman. Pemilik UMKM Mebel Anugrah Jepara Exclusive di Dusun Tulungrejo, Kec. Pare, Kab. Kediri ini memberdayakan 24 karyawan untuk membantu produksi mebel-mebel kayu miliknya. Ia bersyukur di tengah pandemi, usahanya masih mampu mempertahankan jumlah pekerjanya. “Berkat pendampingan dari Pertamina, saya bisa terus menjalankan bisnis hingga saat ini,” tuturnya.
“Sesuai dengan spirit Energizing You Pertamina membantu seluruh mitra binaannya menjadi mitra binaan yang berkembang dan mandiri,” tutup Agus. (*)
Discussion about this post