SINARJAMBI.COM – Upaya pengendalian inflasi di Kota Jambi terus dilakukan jajaran Pemerintah Kota Jambi, di bawah kepemimpinan Wali Kota Jambi, Syarif Fasha beserta Wakil Wali Kota Jambi, Maulana. 12 langkah kongkrit upaya pengendalian inflasi di Kota Jambi telah dimantapkan sebagai panduan kebijakan, agar inflasi Kota Jambi terkendali dengan baik dan tentunya tidak memberi dampak yang buruk bagi perekonomian masyarakat Kota Jambi.
Wali Kota Jambi Dr. H. Syarif Fasha, M.E. bersama Kepala Bank Indonesia Perwakilan Jambi, serta jajaran Forkompimda Kota Jambi melaksanakan Panen Serentak Gerakan Payo Menanam Cabai Kota Jambi dalam rangka upaya penanganan inflasi di Kota Jambi, bertempat di RT 29 Kelurahan Kenali Asam Kecamatan Kotabaru (11/4). Ini sebagai tindaklanjut program “Gerakan Payo Menaman Cabai” yang telah dicanangkan Fasha tahun 2022 lalu.
Selain dilaksanakan di Kelurahan Kenali Asam Kecamatan Kotabaru, panen serentak juga dilaksanakan di Kelurahan Mayang Mangurai Kecamatan Alam Barajo, Kelurahan Buluran Kenali Kecamatan Telanaipura dan Kelurahan Pasir Panjang Kecamatan Danau Teluk.
Gerakan Payo Menanam Cabai Kota Jambi merupakan 1 dari 12 langkah kongkrit yang disiapkan oleh Pemerintah Kota Jambi sebagai upaya penanganan dan menjaga laju inflasi di Kota Jambi. Kegiatan ini mengajak masyarakat untuk bersama menanam di perkarangan rumah, lahan kosong dan lahan perkebunan milik masyarakat, untuk menjaga ketersediaan pasokan bahan pangan, terutama cabai dan bawang, sebagai salah satu komoditas penyumbang inflasi terbesar di Kota Jambi.
Dijelaskan Fasha, cabai yang ditanam ini, sama seperti cabai yang dijual di pasaran dan sama seperti di Pulau Jawa. Panen ini juga dilakukan serentak di tiga kecamatan lainnya dalam Kota Jambi.
“Ini panen serentak di empat kecamatan. Seperti di Kotabaru, Telanaipura, Alam Barajo dan Danau Teluk. Di Kotabaru ada 7 hektare, yang dipanen ada sekitar setengah hektare,” kata Fasha
Jika diakumulasikan, sebut Fasha total cabai yang dipanen bisa mencapai 4 ton. Fasha berharap, Kota Jambi kedepan tidak lagi terindikasi untuk inflasi tinggi.
Pemkot Jambi kata dia, telah memonitor beberapa komoditas volatile food yang diprediksi akan meningkat dalam waktu kedepan dan menyumbang inflasi. Pemkot Jambi juga sudah menyiapkan sartegi operasi pasar apabila terjadi kenaikan saat akhir tahun ini.
“Kami menginventaris jika ada lahan kosong akan ditanam cabai menggunakan peralatan dari pertanian dan juga meminta bantuan Bhabinsa dan Bhabinkamtibmas untuk bersama-sama membantu petani menanam cabai. Bibit dan pupuk disiapkan,” tuturnya.
Untuk pengendalian inflasi, Pemkot Jambi juga memberikan bantuan kepada UMKM . Sudah lebih dari 300 UMKM semenjak awal inflasi di Kota Jambi tinggi.
Selain itu, Pemkot Jambi juga telah menyalurkan subsidi BBM kepada angkutan kota agar tidak menaikkan tarif angkutan.
“Sembako juga akan dilaksanakan operasi pasar,” pungkasnya.
Sebelumnya, inflasi Kota Jambi Bulan Maret alami penurunan. Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi dalam rilis perkembangan Indeks Harga Konsumen bulan Maret, mencatat Kota Jambi mengalami deflasi “month to month” (mtm) yaitu Kota Jambi sebesar 0,16 persen.
Deflasi terjadi disebabkan oleh penurunan indeks harga pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau. Kelompok pengeluaran ini menyumbang andil terbesar dalam pembentukan deflasi Kota Jambi, dengan kontribusi sebesar 0,36 persen atau 0,11 persen dari total deflasi sebesar 0,16 persen.
Disusul oleh kelompok Perumahan, Air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,21 persen, kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,08 persen dan kelompok transportasi sebesar 0,35 persen. Meskipun angkanya kecil, kenaikan pada kelompok-kelompok ini tetap memiliki dampak yang penting. (*)
Discussion about this post