SINARJAMBI.COM – Provinsi Jambi merupakan salah satu daerah rawan kebakaran hutan dan lahan.
Sebagaimana diketahui bahwa provinsi Jambi pernah terjadi kebakaran hutan dan lahan yang besar, pada tahun 2015 menghanguskan sekitar 115.634,34 Hektar dan pada tahun 2019 menghanguskan sekitar 56.593,00 hektar.
Hal ini berdampak luas terhadap sendi kehidupan warga masyarakat, sekolah-sekolah diliburkan, aktifitas perekonomian turun drastis, tranportasi darat terganggu bahkan tranportasi air dan udara terhenti, belum lagi penyakit saluran pernapasan akut (Ispa) dan stunting meningkat.
Selama ini berbagai pemangku kebijakan telah berupaya untuk mengatasi Karhutla di provinsi jambi, namun sampai saat ini belum ada kebijakan strategis yang menghasilkan solusi permanen terhadap pencegahan Karhutla.
Danrem 042/Gapu selaku Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Karhutla Provinsi Jambi mengucapkan terima kasih, atas dukungan dan bantuan dari pihak Pemprov Jambi, Polri, BPBD dan Pemkab Muaro Jambi, yang mana lahan bekas terbakar tahun 2015 dan 2019 seluas lebih kurang 35.000 hektar an. PT. Putra Duta Indah Wood di Kumpeh Ulu telah berhasil diambil alih oleh TNI AD.
Konsep penggunaan lahan untuk mendukung daerah latihan TNI AD dan mengadakan kerjasama pengolahan sebagian lahan dengan perusahaan yang mampu dan profesional.
“Kita tidak pernah berharap akan melakukan pemadaman, yang kita harapkan tak ada lagi Karhutla di Jambi khususnya dan Indonesia pada umumnya,” ujarn Danrem, Kamis (21/10/2021). (*)
Discussion about this post