SINARJAMBI.COM – Setelah menempuh perjalanan darat sekitar empat jam dari Kota Palu, Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi III DPR RI dipimpin Wakil Ketua Komisi III Pangeran Khairul Saleh menggelar dialog dengan warga yang berasal dari Kecamatan Toribulu, Kecamatan Kasimbar, dan Kecamatan Tinombo Selatan terkait unjuk rasa yang berakhir bentrok perihal lahan pertambangan di Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah, Kamis (17/2/2022).
“Kunjungan Komisi III DPR RI ke wilayah hukum Kecamatan Toribulu, Kecamatan Kasimbar, dan Kecamatan Tinombo Selatan, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah ini bermaksud untuk melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan penegakan hukum di wilayah tersebut. Tindakan aparat terkait dengan pengamanan unjuk rasa warga dan pelaksanaan pengadaan tanah untuk Proyek Strategis Nasional yang seharusnya dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan,” ungkap Pangeran saat membuka dialog dengan warga.
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini menegaskan kedatangan Komisi III DPR RI bertujuan untuk mendapatkan informasi dan data seluas-luasnya berdasarkan fungsi dan kewenangannya, agar dapat menjadi bahan Komisi III DPR RI dalam melakukan analisa secara transparan dan obyektif dalam rangka memberikan rekomendasi untuk perbaikan sistem penegakan hukum dan pengambilan keputusan.
“Kami juga ingin mengetahui dan mendengar langsung kesaksian para pelaku terkait aksi unjuk rasa tanggal 13 Februari 2022 dengan pemblokiran jalan yang dilakukan oleh warga tetapi warga melawan dan bentrok tidak terhindarkan. Berdasarkan informasi, aparat kepolisian pada awalnya melakukan tindak penertiban pembukaan jalan dengan menembakkan gas air mata kepada warga dan kericuhan tersebut menyebabkan sekitar 60 orang ditangkap dan 1 orang meninggal dunia atas nama Rifaldi usia 21 tahun,” tandas legislator dapil Kalsel ini.
Dalam kesempatan tersebut, segenap Anggota Komisi III DPR RI menyampaikan turut berdukacita atas jatuhnya korban jiwa dalam peristiwa unjuk rasa. Komisi III juga menyerahkan bantuan uang duka kepada perwakilan keluarga (Alm) Rifaldi yang hadir dalam pertemuan tersebut. DPR menghimbau semua pihak menahan diri dan menjaga kondusifitas serta mengedepankan dialog dalam menyelesaikan permasalahan.
Usai berdialog dengan warga, tim Komisi III DPR RI menyempatkan diri meninjau langsung Titik Nol Tugu Khatulistiwa, lokasi dimana aksi unjuk rasa dan pemblokiran jalan trans Sulawesi dilakukan. Komisi III DPR juga melihat langsung Tempat Kejadian Perkara (TKP) tertembaknya (Alm) Rifaldi. Kunspek diikuti oleh sejumlah Anggota Komisi III DPR RI, antara lain Safaruddin, Arteria Dahlan, Supriansa, Andi Rio Idris Padjalangi, Romo H.R Muhammad Syafi’i, Obon Tobroni, Heru Widodo, Santoso dan Sarifuddin Suding. (oji/sf)
Discussion about this post