SINARJAMBI.COM – Kepala SKK Migas Djoko Siswanto menyampaikan sambutannya pada Public Lecture dengan tema Energy Transition Towards A Low – Carbon Economy yang diselenggarakan hari ini di Auditorium PLN. Kegiatan Public Lecture tersebut merupakan hasil kolaborasi SKK Migas – PLN dan Universitas Dundee Skotlandia dalam rangka mendukung transisi energy, melalui dialog dan kolaborasi, memanfaatkan kebijakan, keuangan dan keahlian teknologi untuk mempercepat transisi energi menuju masa depan yang berkelanjutan. Kegiatan ini dihadiri pula oleh Duta Besar Negara Inggris untuk Indonesia His Excellency Dominic Jeremy
Pada kesempatan tersebut Djoko menyampaikan pula sharing dan pengalamannya mengenang kisah perjuangannya selama kuliah di Dundee. Kemudian, ia mengapresiasi perjalanannya yang setelah kuliah, hingga ia mendapat promosi jabatan di kantornya.
Migas masih menjadi tumpuan dalam penyediaan energi di Indonesia. Djoko menyampaikan upaya-upaya yang dilakukan SKK Migas dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dalam rangka meningkatkan produksi dan lifting minyak dan gas bumi. Untuk tahun 2025, berbagai aktivitas yang berdampak langsung pada upaya peningkatan produksi dan lifting terus ditingkatkan. Tahun 2025 target pemboran sumur eksplorasi meningkat menjadi 46 sumur atau naik 18% dibandingkan realiasasi tahun lalu, begitupula target pemboran sumur eksploitasi meningkat menjadi 993 sumur atau naik 11% dibandingkan realisasi tahun lalu
Djoko juga menyampaikan paparannya mengenai proyek besar yang masuk dalam proyek strategis nasional yang berdampak signifikan bagi upaya peningkatan produksi minyak dan gas bumi. Beberapa proyek Migas besar sedang berlangsung termasuk BP Tangguh yang menjadi prioritas bagi Inggris dan Indonesia. Proyek BP Tangguh UCC yang mendukung transisi energi transisi adalah proyek carbon capture storage yang akan menghasilkan gas pada puncak produksi sebesar 476 MMSCFD dan potensi kapasitas CCS sebesar 1,8 Giga Ton dengan investasi sebesar US$ 4,5 miliar atau setara Rp 67,5 triliun dengan estimasi onstream di tahun 2029
Dia juga menyampaikan refleksinya dari studinya, yaitu bagaimana kebijakan dan bisnis harus selaras untuk menciptakan lingkungan yang kompetitif dan ramah investasi, serta posisi Indonesia merupakan pelopor Kontrak Bagi Hasil. (*)
Discussion about this post