SINARJAMBI.COM – Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) menggandeng BNN RI menyelenggarakan webinar kebangsaan, Rabu (18/8). Webinar yang mengangkat tema Millenials dan Gen Z di Masa Pandemi: Tetap Santuy dan Bebas Narkoba tersebut menghadirkan Kepala BNN RI, Dr. Petrus Reinhard Golose sebagai keynote speaker dan Direktur PLRKM BNN RI dr. Amrita Devi, SpKJ., M.Si. sebagai narasumber.
Dr. Petrus Reinhard Golose di hadapan 800 peserta webinar menjelaskan terkait kondisi terkini peredaran gelap dan penyalahgunaan narkotika yang menjadi ancaman nyata bangsa Indonesia. Selain itu, ia juga menyampaikan pentingnya peran masyarakat dalam menjaga anggota keluarga serta lingkungannya dari intaian bahaya narkoba.
“Pak Presiden sudah mengatakan bahwa kejahatan narkotika adalah kejahatan extraordinary,” ujar Kepala BNN.
Kejahatan extraordinary merupakan ancaman serius yang dilakukan secara teroganisir dan berakibat merusak sendi-sendi kehidupan suatu negara. Dr. Petrus Reinhard Golose juga mengatakan bahwa narkoba memiliki jangkauan daya rusak yang melebihi kejahatan korupsi dan terorisme karena merusak otak manusia dan tidak ada jaminan untuk sembuh.
Menurutnya, saat ini peredaran gelap dan penyalahgunaan narkoba memiliki wilayah sebaran di seluruh daerah di Indonesia tanpa memandang gender, usia, profesi, maupun status sosial. Sebanyak 2884 daerah berdasarkan kajian BNN masuk dalam kategori bahaya dan waspada terkait kerawanan terhadap narkoba.
“Saat ini ada 3,4 juta penyalahguna yang merupakan potensi pasar jaringan narkotika,” ungkap Jenderal Bintang Tiga tersebut.
Ia pun menyebutkan bahwa sampai dengan sekarang BNN telah menyita sebanyak 2 ton barang bukti narkotika.
“Bayangkan kalau jumlah tersebut beredar di Indonesia, kalau satu orang menggunakan satu gram saja bayangkan berapa yang akan terpapar,” lanjutnya.
Senada dengan penjelasan Kepala BNN, Direktur PLRKM BNN, dr. Amrita Devi, SpKJ., M.Si. menyampaikan bahwa berdasarkan pengalamannya di lapangan terkait dengan rehabilitasi jumlah penyalahguna narkoba terlihat jauh lebih banyak dibandingkan dengan hasil penelitian.
Oleh sebab itu, baik Kepala BNN maupun Direktur PLRKM pada kesempatan tersebut mengajak seluruh Tim Penggerak PKK yang bergabung dalam webinar untuk turut berperan sebagai relawan anti narkoba. Para kader PKK diharapkan dapat memperkuat ketahanan keluarga dari ancaman peredaran gelap dan penyalahgunaan narkoba. Bengkat dari keluarga bersih narkoba (Bersinar) menuju Desa Bersinar, Kecamatan Bersinar, Kabupaten/Kota Bersinar, Provinsi Bersinar, dan akan terwujud Indonesia Bersinar. (ARM)
Discussion about this post