SINARJAMBI.COM – Komitmen PT Kliring Berjangka Indonesia (persero) kepada pelaku usaha kecil kembali ditunjukkan dengan pemberian bantuan. Kali ini, PT KBI menyerahkan bantuan 8 mesin pengolahan hasil pertanian kepada kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Nawungan, di Bukit Dermo, Kabupaten Bantul, Yogyakarta.
Warga yang tergabung dalam kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Nawungan menerima bantuan mesin pengiris tempe, mesin pengupas kedelai, mesin spinner, mesin pengering, mesin penepung dan juga mesin iris pisang dan timbangan. Terakhir adalah Thermogun sebagai pencegahan covid-19.
Pemberian bantuan ini kata Dirut PT KBI Fajar Wibhiyadi, merupakan salah satu visi pihaknya dalam memberdayakan masyarakat yang melakukan usaha kecil.
“Kami sebagai Badan Usaha Milik Negara tentunya juga tidak hanya melihat sebagai suatu hal tentang profit oriented, tapi bagaimana juga kami bisa ikut berkontribusi untuk negeri dan untuk masyarakat,” ujar Fajar di Mini Cafe Gubuk Dermo, Bukit Dermo, Bantul, Yogyakarta, Rabu (17/3/2021) siang.
“Kami sampaikan bahwa salah satu kegiatan yang kami lakukan dengan konsep 3P yaitu planet, people dan juga profit. Yang kami lakukan saat ini di Selopamioro itu adalah bagaimana kami juga ingin berkontribusi dalam hal people, yaitu kepada masyarakat yang ada di negara kita tercinta Indonesia.”
“Selain juga terkait dengan planet, karena kita bicara tentang ekosistem tumbuhan dan sebagainya yang kami lakukan dalam pelaksanaan kegiatan adalah bagaimana kita, Kami ingin melakukan sesuatu yang kita sebut sebagai kreatif. Harapan apabila ini berjalan dengan baik Insyaallah hal ini bisa juga membawakan konsep sistem resi gudang yang memang sangat baik untuk masyarakat petani dan sebagainya,” ujar Fajar.
Fajar mengucapkan terima kasih kepada Departemen Pertanian UGM yang dalam beberapa tahun telah melakukan kerjasama dengan PT KBI.
Kerjasama dengan UGM dipandang Fajar sangat penting, sembari berharap tetap terjalin untuk kemajuan perekonomian masyarakat sekitar.
“Kami ingin adanya suatu kesinambungan, adanya pendampingan, adanya monitoring sehingga pemberdayaan ekonomi masyarakat meningkat. Sistem inilah yang sekarang salah satu kita adakan kegiatan di sini terkait dengan hal tersebut. Banyak teman-teman media dari daerah lain ada yang dari Pangkal Pinang, Medan, Jambi, Surabaya pastinya, terima kasih banyak.”
“Hal-hal seperti ini yang Insya Allah kalau bapak ibu teman-teman media ada yang menarik di daerah untuk kita lakukan yang sama. Terima kasih banyak atas dukungannya. Apabila ada suatu informasi masukan saran atau apapun kami dengan senang hati,” tutup Fajar.
Ketua Departemen Teknik dan Biosistem UGM Prof Lilik Sitianso optimis kawasan wisata Bukit Dermo melejit sebagai tujuan wisata di Indonesia.
Ini tak lepas dukungan PT KBI membina Pokdarwis Nawungan. Imbasnya, perekonomian masyarakat meningkat. Terlebih di masa pandemi covid-19 yang mengganggu semua segi kehidupan.
“Tentunya rasa terima kasih kami mewakili UGM kepada PT KBI Persero dengan kerjasama ini, sebetulnya sudah berlangsung sejak 2018 dan kita memang berpindah lokasinya. Di tahun pertama kita lebih fokus pada integrated farming system, dari program pengembangan kandang ternak terpadu. Dan Alhamdulillah saya kira PT KBI mendapatkan penghargaan di tingkat nasional dengan program-program kerja sama produktif ini,” ujar Prof Lilik.
“Kemudian kita tingkatkan kerjasama ini di Selopamioro yang lebih fokus pendampingan UMKM pangan lokal. Jadi ini sudah dua periode berlangsung. Dan harapan kami sekali lagi bahwa program ini bisa berlanjut.”
“Kami tadi sudah matur ke pak Fajar bahwa setelah pemberian ataupun pendampingan kami ke UMKM yang diwakili oleh Bapak Ibu warga Selopamioro, kita ingin ke depan bahwa masyarakat lebih peduli pada penanganan atau pengolahan pangan sehat.”
“Jadi ini salah satu target kami untuk memberdayakan masyarakat atau UMKM di Selopamioro. Mungkin kami juga sampaikan informasi bahwa Bukit Darmo ini akan menjadi program premium kabupaten Bantul. Dan kami ini diminta nanti untuk mendesain, mengisi kontennya. Dan harapan kami bahwa ini nanti akan menjadi salah satu destinasi wisata di Kabupaten Bantul.”
“Oleh karena itu saya kira kontribusi KBI dalam hal ini dan UGM ini tentunya harapannya nanti akan berlanjut. Dan kami mendapatkan posisi atau peran untuk mendampingi masyarakat ini. Tadi juga sudah sesuai dengan visi misinya PT KBI untuk pendampingan pemberdayaan masyarakat,” tutup Prof Lilik.
Rasa syukur disampaikan ketua Pokdarwis Nawungan, Dayat. Dengan bantuan KBI dan UGM, warga sekitar kata Dayat menjadi bergairah kembali dalam menggerakkan roda perekonomiannya.
Dengan keberadaan Mini Cafe Gubuk Dermo menjadi magnet baru bagi dusun dan sekitarnya. Sehingga masyarakat di sekitar bisa melepas lelah setelah bekerja. Kemudian mereka bisa membeli produk-produk lokal di daerah dengan harga yang relatif terjangkau.
“Adanya Bukit Dermo ini bisa memberikan lapangan pekerjaan kepada masyarakat di Dusun Nawungan. Selama ini masih tidak mempunyai pekerjaan karena terdampak oleh pandemi covid 19, Alhamdulillah dengan adanya Cafe Bukit Dermo ini bisa menjadi destinasi wisata kuliner yang sebelumnya mungkin hanya sebagai wisata untuk melihat-lihat saja.”
“Sekarang sudah ada tujuan baru sebagai destinasi wisata kuliner, sebagai rest area bagi teman-teman yang berwisata di wilayah pantai Gunung Kidul bisa beristirahat. Dan lain-lainnya aneka kopi dari berbagai daerah, aneka jus dan makanan yang siap saji ada di sini.”
“Kemudian adanya pendampingan dari fakultas Teknologi Pertanian bisa memberikan ilmu-ilmu pengolahan makanan yang bagus. Sehingga kita bisa meningkatkan kualitas yang bisa diberikan kepada konsumen,” tutup Dayat.
Acara diisi dengan penanaman bibit pohon durian yang turut dihadiri Ketua Departemen Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian UGM, DR Tyas Utami, Kapenawon Imogiri diwakili Haryadi, Lurah Selopamiro Sugeng. (Rolan)
Discussion about this post