SINARJAMBI.COM – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengapresiasi Halimah, petugas cleaning service Bandara Soekarno-Hatta yang mengembalikan dompet dan cek Rp 35,9 miliar milik penumpang yang tercecer. Kapolri menyebut sosok Halimah menginspirasi.
Pernyataan itu disampaikan Kapolri lewat akun Instagram resmi Kapolri @kepalakepolisian_ri, Jumat (5/11/2021). Kapolir mengatakan, apa yang dilakukan Halimah mengingatkan akan pentingnya integritas dan kejujuran dalam melaksanakan pekerjaan.
“Ada yang kenal ibu Halimah ini? Ya, ibu Halimah sedang ramai diperbicangkan setelah kisahnya menemukan dan mengembalikan dompet berisi cek Rp 35,9 miliar viral di media sosial,” kata Kapolri.
“Kali ini, dari seorang petugas cleaning service Bandara Soetta bernama Halimah, kita diingatkan betapa berharganya kejujuran & integritas dalam melaksanakan sebuah pekerjaan,” sambung Kapolri.
Kapolri mengatakan, Polri sendiri memiliki sosok Jenderal Hoegeng Imam Santoso, Kapolri ke-5 yang bertugas dari tahun 1968-1971. Nama Hoegeng terkenal dengan kejujuran dan integritasnya dalam bertugas.
Namun, lanjut Sigit, munculnya humor tentang ‘cuma ada 3 polisi jujur di Indonesia yakni patung polisi, polisi tidur dan Jenderal Hoegeng’ seakan telah melegitimasi bahwa saat ini sangat sulit mencari polisi jujur dan berintegritas di Indonesia.
Menurut Kapolri, hal ini menjadi tantangan untuk mengubah citra Polri dimata publik. Kapolri yakin masih banyak personel Polri yang memiliki intergritas sekaligus menjadi teladan bagi masyarakat.
“Ini menjadi tantangan bagi saya untuk dapat mengubah citra Polri di masyarakat. Saya optimis dapat mewujudkan hal tersebut karena saat ini masih banyak personel Polri yang memiliki sikap teladan dan benar-benar menjalankan tugasnya sebagai pengayom rakyat,” ujar mantan Kapolda Banten ini.
Kapolri kemudian menyebut beberapa dari sekian banyak personel Polri yang memiliki kejujuran dan integritas serta memberikan pengabdian terbaik kepada masyarakat melebihi panggilan tugasnya.
Ada Aipda Muji di Balikpapan yang menemukan dan mengembalikan tas berisi uang Rp 48 juta ke pemiliknya tanpa mau menerima imbalan. Ada juga Aiptu Jailani di Gresik yang dikenal tegas dan anti suap terhadap pelanggar lalu lintas. (*)
Discussion about this post