SINARJAMBI.COM – Leni Haini (44), mantan atlet dayung berprestasi 90-an Provinsi Jambi yang tengah viral di media sosial soal kehidupannya yang sulit dan tidak mempunyai pekerjaan, Selasa (16/2) siang mendapat kunjungan dari Plt Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Kadiskepora) Provinsi Jambi, Ronaldi, dan Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Jambi, Budi Setiawan.
Kedatangan Kadiskepora dan Ketum KONI Provinsi Jambi disambut langsung oleh Leni di kediamannya di RT 25, Kelurahan Legok, Kecamatan Danau Sipin, Kota Jambi. Turut hadir dalam kunjungan ini Wakil Ketua Umum III KONI Provinsi Jambi, Ahmad Syukri Baraqbah, Ketua Bidang Pengumpulan dan Pengolahan Data, KONI Provinsi Jambi, Eriyadi, Kabid Humas KONI Provinsi Jambi, Maskun Sopwan, dan Sekretaris Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI), Yus Amrullah.
Kedatangan Kadiskepora dan KONI Provinsi Jambi beserta rombongan di kediaman Leni, untuk memastikan keadaan Leni dan keluarganya. Dimana sebelumnya, dalam sebuah akun media sosial dan media massa, nama Leni viral. Ia dikabarkan terhimpit ekonomi, menjadi buruh cuci, bahkan terpaksa harus menjual medali emasnya.
Namun saat tiba di lokasi, rombongan dikejutkan dengan bangunan rumah Leni yang tampak berdiri kokoh dua lantai, berbahan dasar batu permanen. Di ruang utama, Leni berdialog dengan Kadiskepora dan Ketum KONI Provinsi Jambi. Ibu dari tiga anak ini membantah kesulitan ekonomi dan menjual medalinya untuk mencukupi kebutuhan dan pengobatan anaknya. Leni bahkan mengaku kaget dengan fotonya yang tengah viral di media sosial.
“Anak saya yang pertama ngasih tau, ada foto saya di Instagram, Itu foto lama, saya kaget siapa yang posting dan apa motifnya, padahal hingga saat ini saya sudah dibantu oleh pemerintah, suami saya honor di DLH Kota Jambi, saya juga petugas kebersihan area wisata danau sipin bersama komunitas, itu juga di bawah DLH,” tuturnya.
Leni juga menegaskan, bahwa terkait isu jual medali emas adalah tidak benar, “soal jual medali emas itu hoax, bisa dicek masih ada medali saya,” sebutnya.
Leni bahkan meminta kepada oknum yang telah memviralkan fotonya agar dapat bertemu dan menjelaskan perihal tersebut.
“Seharusnya kasi tau dulu, saya jadi tidak enak, seolah mengemis bantuan, padahal perhatian pemerintah sudah cukup bagi saya, mending viralkan kegiatan kami bagaimana membersihkan danau sipin, kegiatan sekolah dayung, kegiatan ibu-ibu, dan hal positif lainnya,” pinta Leni.
Sementara terkait pengobatan sang anak yang tengah sakit, Leni mengatakan, bahwa sudah ada kemudahan dari pemerintah dengan diaktifkannya kembali BPJS Kesehatan keluarganya.
“Itu sempat mati satu tahun, tapi berkat dari bantuan Diskepora, Kemenpora, BPJS nya diaktifkan kembali, saya sangat mengucapkan termkasih,” sebutnya.
Sementara Plt Kadiskepora Provinsi Jambi, Ronaldi menyampaikan rasa prihatin atas kabar hoax yang menimpa Leni. Ia berharap agar tidak ada lagi oknum yang memanfaatkan sosok leni sebagai bahan konten medsos tanpa informasi yang valid alias hoax.
“Semoga tidak ada lagi kabar hoax seperti ini, kasian, karena pada kenyataanya beliau tidak seperti itu, malah banyak kegiatan positif yang dikerjakan ibu Leni ini,” kata Ronaldi.
Hal senada juga disampaikan oleh Ketum KONI Provinsi Jambi, Budi Setiawan. Ia memastikan, bahwa KONI bersama pemerintah siap memperhatikan nasib-nasib atlet-atlet berprestasi.
“Kita sangat peduli dengan olahraga Jambi, apalagi atlet-atlet yang beprestasi, dan itu juga sudah janji pemerintah, kita mengupayakan agar tidak ada atlet berpresti itu susah hidupnya,” tutur Budi.
Bahkan terkait lapangan pekerjaan, Budi menyebutkan, bahwa KONI siap mendorong agar atlet-atlet Jambi berprestasi diprioritaskan. (*)
Discussion about this post