SINARJAMBI.COM – Sejak menjabat Panglima TNI hingga sekarang menjadi Menteri ATR/Kepala BPN, Hadi Tjahjanto telah enam kali menginjakkan kakinya ke provinsi Jambi. Istimewanya, kedatangannya yang keenam ini menjadi kebanggan tersendiri baginya. Pasalnya, Ia diangkat menjadi anggota kehormatan Lembaga Adat Melayu (LAM) Provinsi Jambi. Dengan demikian, di depan namanya bertambah menjadi Datuk Hadi Tjahjanto. Tampak hadir Ketua Ikawati Kementerian ATR/Kepala BPN Nanny Hadi Tjahjanto didampingi Ketua TP PKK provinsi Jambi Hesnidar Al Haris. Kehadiran Hadi Tjahjanto juga memenuhi undangan peringatan HUT ke-67 Provinsi Jambi esok hari, Sabtu (6/1/2024).
Pemberian anggota kehormatan itu ditandai dengan penyematan penutup kepala khas Jambi yakni Lacak yang dilakukan oleh Ketua LAM Jambi, Hasan Basri Agus bergelar Datuk Temenggung Jayo Diningrat. Dilanjutkan dengan penyematan keris Jambi oleh Wakil Gubernur Jambi Abdullah Sani bergelar Paduko Agungmulyo Agamo. Acara dipusatkan di gedung LAM Jambi di kawasan Kecamatan Telanai Pura, Kota Jambi, Jumat (5/1/2024) malam.
“Malam ini saya sangat berbahagia sekali, di momen istimewa ini saya dapat bertamu dan bersilaturahmi dengan bapak-bapak dan ibu-ibu sekalian pengurus lembaga adat melayu Jambi, yang secara turun menurun telah menjaga keseluruhan adat istiadat Melayu di provinsi Jambi. Kehadiran saya di Jambi mungkin sudah yang ke-6.”
“Sejak saya menjabat Panglima TNI, pertama kedatangan saya ke Jambi adalah dalam rangka pemadaman kebakaran hutan. Kemudian saya datang kembali untuk melaksanakan vaksinasi covid-19. Saat menjadi menteri adalah menyelesaikan konflik suku anak dalam 113, datang lagi yang keempat menyerahkan sertipikat untuk suku anak dalam 113, Alhamdulillah semuanya selesai. Dan yang kelima menyerahkan sertipikat untuk Muaro Jambi. Dan saat ini saya hadir Insya Allah dalam rangka ulang tahun ke 67 Provinsi Jambi,” jelas Hadi Tjahjanto dalam sambutannya.
Dirinya pun menyampaikan terima kasih dan apresiasi sebesar-besarnya kepada jajaran pemerintah Provinsi Jambi, ketua dan pengurus lembaga adat melayu Jambi yang telah memberikan kesempatan kepadanya untuk ditetapkan sebagai anggota kehormatan lembaga adat melayu Jambi.
“Sekali lagi terima kasih tentunya dengan penuh rasa syukur, Bapak Ibu, para pemuka adat dan pemuka agama, saya menerima gelar ini dengan penuh kehormatan dan kebanggaan. Insya Allah anugerah gelar ini akan lebih mendorong, memotivasi, memberikan semangat dan bermanfaat kepada masyarakat, bangsa dan negara tercinta, khususnya Provinsi Jambi,” ujarnya.
Keberadaan lembaga adat melayu Jambi, tambah Hadi Tjahjanto, memiliki peranan yang penting dalam mempertahankan eksistensi nilai lokal budaya melayu. Selain itu, lembaga adat melayu Jambi juga diharapkannya dapat menjadi mitra pemerintah dalam membangun dan merumuskan kebijakan-kebijakan yang terkait dengan masyarakat Jambi.
Ditambahkannya, Kementerian ATR/BPN melalui Kantor Wilayah BPN dan Pertanahan di seluruh Provinsi Jambi mengajak para pengurus dan anggota lembaga adat melayu Jambi untuk bersinergi dan berkolaborasi mempercepat pendaftaran tanah di provinsi Jambi.
“Dengan cara jika terdapat tanah bapak-bapak dan ibu-ibu, saudara, kemenakan ataupun tanah adat yang belum memiliki sertipikat agar segera dilaporkan kepada Kantor Pertanahan terdekat dan didaftarkan. Beberapa bulan yang lalu saya datang ke Sumatera Barat untuk menyerahkan sertipikat tanah di Lima Puluh Kota, Tanah datar. Dan saya juga menyerahkan sertipikat tanah adat di Jayapura Papua.”
“Kalau kita tidak serahkan sertipikat tanah adat, maka ada tanah adat yang hilang. Oleh karena itu tanah adat harus sertipikatkan, apalagi di Jambi ini ada lembaga adat yang bertanggung jawab, berkoordinasi dengan pemerintah daerah. Pemerintah daerah mengeluarkan SK, maka segera kita lakukan pengukuran dan memberikan sertipikat kepada lembaga adat,” jelas Hadi Tjahjanto.
Dipaparkannya, untuk Provinsi Jambi sudah terdaftar sebanyak 82% bidang tanah. Dengan partisipasi masyarakat maka sisanya yang 18% di tahun 2025 nanti ditargetkan seluruh bidang tanah provinsi Jambi sudah terdaftar. Tak terkecuali tanah-tanah adat. Kunci mewujudkan itu, jelas Hadi Tjahjanto, tak lain adalah sinergi dan kolaborasi semua pihak.
“Ini sangat penting untuk bisa menjaga tanah-tanah adat, termasuk tanah-tanah masyarakat di provinsi Jambi. Gelar ini akan saya amanahkan, saya benar-benar pegang untuk bisa memberikan kesejahteraan kepada masyarakat provinsi Jambi,” pungkas Hadi Tjahjanto.
Sementara Wagub Jambi Abdullah Sani mengucapkan selamat kepada Hadi Tjahjanto menjadi anggota kehormatan LAM Jambi. Diharapkan Abdullah Sani, dengan Hadi Tjahjanto menjadi anggota kehormatan LAM Jambi, akan memberikan semangat dalam menjalan tugas negara sebagai Menteri ATR/Kepala BPN RI.
“Selamat datang dan selamat atas diberikannya anggota kehormatan pengurus lembaga adat Melayu Provinsi Jambi. Dan Kami yakin, namanya anggota kehormatan, adanya bapak sebagai anggota kehormatan, semakin terhormat, semakin eksis, semakin dapat menjalankan tugas. Dan ujungnya tidak ada kata masyarakat Jambi yang tidak sejahtera, dan jadi aman, damai Insya Allah mantap di tahun 2024,” tutup Abdullah Sani.
Ucapan serupa disampaikan Hasan Basri Agus (HBA). Pemberian anggota kehormatan LAM Jambi kepada Hadi Tjahjanto, tambah HBA, bentuk ucapan terima kepada atas sumbangsih Hadi Tjahjanto selama ini.
“Sebagai wujud terima kasih lembaga adat atas perhatian kepedulian Bapak menteri Agraria dan Tata Ruang Republik Indonesia, maka masyarakat adat melayu Jambi pada malam ini izinkan kami memberikan anggota kehormatan, tanda anggota kehormatan lembaga adat melayu Provinsi Jambi kepada bapak Datuk marsekal Hadi Tjahjanto,” ujar HBA. (Rolan)
Discussion about this post