SINARJAMBI.COM – Berdasarkan data BPS Provinsi Jambi, pada Oktober 2021 Provinsi Jambi mengalami inflasi bulanan sebesar 0,66% (mtm). Dengan angka tersebut, maka secara tahunan Jambi mengalami inflasi sebesar 1,95% (yoy) dan secara tahun berjalan tercatat inflasi Jambi sebesar 0,67% (ytd).
Demikian keterangan tertulis kepala perwakilan Bank Indonesia (BI) provinsi Jambi, Suti Masniari Nasution, Jumat (5/11/2021) sore.
Ditambahkan Suti Masniari Nasution, secara keseluruhan jenis barang dan jasa yang menyumbang inflasi adalah komoditas pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau, yaitu cabai merah sebesar 46,84% (mtm), minyak goreng 6,03% (mtm), daging ayam ras 4,86% (mtm), ikan nila 4,07% (mtm), dan rokok putih 1,96% (mtm).
“Secara umum, kenaikan harga cabai merah disebabkan karena berkurangnya pasokan serta kendala distribusi selama musim penghujan. Rendahnya kualitas cabai lokal juga sebagai faktor pendorong sepinya peminat.”
“Sementara itu, kenaikan harga daging ayam ras dipicu Oleh meningkatnya permintaan masyarakat, sejalan dengan pelonggaran mobilitas yang menyebabkan masyarakat mulai menggelar kegiatan tatap muka. Lebih Ianjut, kenaikan harga bahan baku CPO juga mengakibatkan naiknya harga minyak goreng di pasaran,” tulis Suti Masniari Nasution.
Adapun rincian perkembangan inflasi di Jambi adalah sebagai berikut:
Kota Jambi:
Bulanan : Inflasi 0,65% (mtm)
Tahun Berjalan : Inflasi 0,65% (ytd)
Tahunan : Inflasi 1,99% (yoy)
Inflasi utamanya didorong Oleh kenaikan harga yang terjadi pada cabai merah (andil 0,64%), minyak goreng (andil 0,1 1 daging ayam ras (andil 0,05%), ikan nilai (andil 0,05%) dan rokok putih (andil 0,02%).
Sementara itu, inflasi lebih tinggi tertahan oleh beberapa komoditas yang mengalami deflasi antara Iain ikan dencis (andil -0,03%), tomat (andil -0,03%), bawang merah (andil -0,02%), kentang (andil -0,02%) dan emas perhiasan (-0,01 %).
Kabupaten Bungo:
Bulanan : inflasi 0,78% (mtm)
Tahun Berjalan : inflasi 0,65% (ytd)
Tahunan : Inflasi 1,99% (yoy)
Inflasi utamanya didorong oleh peningkatan harga pada komoditas cabai merah (andil 0,94%), rokok kretek (andil 0,05%), minyak goreng (andil 0,05%), upah pembantu RT (andil 0,05%) dan kopi bubuk (andil 0,03%).
Sementara itu, inflasi lebih tinggi tertahan oleh beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga seperti bawang merah (andil -0,06%), bayam (andil -0,02%), kentang (andil 0,02%), petai (andil -0,02%) dan daging ayam ras (andil -0,01 %).
Mempertimbangkan kondisi terkini serta kebijakan pemerintah maupun pelaku usaha, tekanan inflasi pada November 2021 di Provinsi Jambi diprakirakan tetap stabil dan terkendali. Sumber tekanan inflasi terutama masih berasal dari komoditas bahan pangan yang disebabkan oleh normalisasi pasokan setelah melewati masa panen.
Selain itu, adanya potensi kenaikan permintaan di masyarakat pasca pelonggaran implementasi PPKM di beberapa daerah dan menjelang HBKN dan tahun baru.
“Dalam rangka menjaga inflasi tetap berada pada sasaran yang ditetapkan, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi akan terus memperkuat koordinasi dan sinergi dengan pemerintah daerah melalui TPID dan Tim Satgas Pangan untuk menjaga keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan komunikasi yang efektif terkait perkembangan inflasi,” pungkas Suti Masniari Nasution. (*/Lan)
Discussion about this post