SINARJAMBI.COM – PT HDF Energy Indonesia, Hydrogène de France SA (“HDF Energy”) group – Euronext Paris: HDF, pelopor global dalam pembangkit listrik tenaga hidrogen dan produsen sel tunam (fuel cell) berdaya tinggi, telah resmi bermitra dengan US International Development Finance Corporation (DFC) untuk mendukung pengembangan pembangkit listrik multi-megawatt Renewstable® di Indonesia.
Pengumuman kerja sama disampaikan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden usai menggelar pertemuan dengan Presiden Indonesia Joko Widodo pada 14 November 2022 di KTT G20 Bali. Kerja sama yang diresmikan di sela-sela pelaksanaan KTT G20 di Bali tersebut merupakan bagian dari kemitraan strategis, yang meliputi 13 inisiatif antara Amerika Serikat dan Indonesia untuk mengatasi krisis iklim dan mendorong akses pangan dan energi yang terjangkau.
Sebagai negara kepulauan, Indonesia sangat rentan terhadap dampak perubahan iklim. Mayoritas energi Indonesia saat ini berasal dari bahan bakar fosil, dengan batu bara, minyak, dan gas menyumbang lebih dari 90 persen sumber energi negara. Banyak wilayah di Indonesia bergantung pada jaringan terisolasi yang yang mengandalkan bahan bakar diesel, terutama di Indonesia Timur (wilayah Nusa Tenggara Timur, Papua dan Maluku) di mana HDF Energy hadir.
Pembangkit listrik multi-megawatt Renewstable® yang diciptakan dan dikembangkan oleh HDF Energy dapat memberikan solusi untuk masalah ketergantungan energi fosil Indonesia. Pembangkit Renewstable® menghasilkan listrik yang sepenuhnya tidak terputus (non-intermittent), terbarukan (renewable), dan listrik yang siap dikirim setiap saat.
Dalam rilis yang diterima sinarjambi.com, Jumat (25/11/2022) dijelaskan teknologi ini menggabungkan sumber energi terbarukan bersifat intemiten dan penyimpanan energi jangka panjang yang memanfaatkan hidrogen, sehingga Renewstable® dapat menjadi alternatif yang lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan pembangkit listrik tenaga diesel, karena pembangkit ini hanya diperlukan energi surya dan air untuk menghasilkan listrik yang stabil sehingga tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca dan kebisingan.
DFC berkomitmen untuk menyediakan dana hibah bantuan teknis kepada HDF Energy untuk mendukung pengembangan portofolio proyek Renewstable® di Indonesia. Bantuan teknis DFC akan digunakan untuk berbagai studi teknis dan studi kelayakan untuk 22 rencana proyek Renewstable® di Indonesia, dengan nilai total investasi mencapai USD 1,5 miliar yang juga didukung oleh beberapa lembaga pembangunan. Proyek pertama Renewstable® akan dibangun di pulau Sumba, yaitu pembangkit listrik 10 MW Renewstable®.
Proyek ini merupakan salah satu proyek utama guna mendukung pembangunan berkelanjutan Pemerintah Indonesia di Pulau Sumba melalui Program Pulau Ikonik Sumba. Dalam melaksanakan studi, HDF dan DFC akan melibatkan konsultan teknis lokal guna meningkatkan pemahaman lebih tentang peran hidrogen dalam menjawab kebutuhan sektor listrik di wilayah tersebut. Proyek-proyek ini akan menciptakan lapangan kerja hijau (green jobs) di daerah, sehingga juga berkontribusi pada perekonomian daerah dan nasional Indonesia.
Bulan sebelumnya, HDF Energy juga telah menandatangani Nota Kesepahaman dengan PT PLN Nusantara Power, anak perusahaan PT PLN Persero untuk menyinergikan kegiatan, sumber daya dan keahlian dalam mendukung studi serta pengembangan proyek hidrogen hijau. Kerja sama ini mencakup 22 proyek Renewstable® dari HDF Energy yang akan menerima bantuan teknis dari DFC. Selain itu, kedua perusahaan juga akan mempertimbangkan penerapan peaker plant bertenaga hidrogen untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil pada pembangkit listrik yang ada. Kolaborasi antara HDF Energy dan PT PLN Nusantara Power akan mendorong percepatan pengembangan proyek hidrogen tersebut.
Mathieu Geze, Presiden Direktur, PT HDF Energy Indonesia, menyatakan, “Indonesia menghadapi tantangan yang unik sebagai negara kepulauan. Kemitraan kami dengan DFC, dikombinasikan dengan kerja sama kami dengan PT PLN Nusantara Power (ex PJB), merupakan langkah penting dalam pengembangan pembangkit listrik Renewstable® di Indonesia. Pembangkit ini dapat membantu Indonesia dalam upaya dekarbonisasi jaringan listrik dengan mengurangi konsumsi solar, sekaligus mendukung agenda Pemerintah Indonesia terkait pembangunan ekonomi Indonesia Timur.
“Proyek-proyek kami menekankan posisi kepemimpinan HDF di pasar hidrogen hijau global, dan akan membuat Indonesia menjadi pemimpin proyek hidrogen hijau di Asia”.
Chief Climate Officer DFC Jake Levine mengatakan, “Bantuan teknis DFC akan mendukung HDF Energy dalam menjalani fase pertama pengembangan proyek energi bersih dan penyimpanan energi yang inovatif di Indonesia. Renewstable® dari HDF adalah jenis inovasi yang akan sangat penting untuk mendukung transisi energi bersih global, dan DFC sangat senang untuk mendukung tahap awal proyek yang berpotensi menjadi terobosan solusi iklim.”
Muhamad Reza, Direktur Pengembangan Bisnis dan Niaga, PT PLN Nusantara Power, menambahkan: “Solusi HDF Renewstable® yang menggabungkan Variable Renewable Energy (VRE), baterai, dan penyimpanan hidrogen menawarkan alternatif ramah lingkungan untuk mengurangi konsumsi solar di Indonesia Timur. Kami ingin memahami kelayakan proyek dan menjajaki potensi kolaborasi dengan HDF Energy,” ujarnya. (*)
Discussion about this post