SINARJAMBI.COM – Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Muda TNI Henri Alfiandi meminta kepala Basarnas di seluruh Indonesia agar mempersiapkan personelnya dalam menghadapi resiko bencana pada libur Natal 2022 dan tahun baru 2023 (Nataru).
Untuk itu, Basarnas Jambi pun menggelar apel kesiapan Siaga SAR Khusus menghadapi libur Nataru di kantor Basarnas Jambi, Senin (19/12/2022) pagi.
Dikatakan Henri Alfiandi dalam amanatnya yang dibacakan Kepala Basarnas Jambi Kornelis bahwa, berdasarkan survei Kementerian Perhubungan pada libur Nataru tahun ini diperkirakan akan ada pergerakan atau mobilitas masyarakat sebesar 16 persen dari jumlah penduduk Indonesia atau sekitar 44 juta orang. Baik yang menggunakan moda transportasi darat, laut maupun udara.
“Peningkatan jumlah masyarakat libur tahun ini akibat bersamaan waktu libur sekolah dan tidak adanya pembatasan mobilitas warga. Meskipun pemerintah masih memperpanjang perlakuan PPKM, akibat masih adanya kasus Covid-19,” jelas Henri Alfiandi.
Pelaksanaan siaga khusus Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 akan dilaksanakan selama 16 hari yaitu pada tanggal 19 Desember 2022 sampai dengan 3 Januari 2023. Di mana puncak harus mudik Natal diberikan pada tanggal 23-24 Desember 2022 dan puncak arus balik tanggal 25-26 Desember 2022.
Sedangkan puncak arus mudik Tahun Baru diperkiran pada tanggal 30-31 Desember 2022 dan puncak arus balik pada tanggal 1 dan 2 Januari 2023.
“Adapun potensi ancaman yang perlu diwaspadai dalam pelaksanaan Siaga SAR khusus tahun ini adalah diantaranya bencana hidrometeorologi yaitu longsor, banjir bandang dan angin puting beliung. Bencana geologi atau gempa bumi, tsunami, erupsi gunung merapi, kecelakaan transportasi yaitu kapal, pesawat dan jalan raya atau jalan tol.”
“Kondisi membahayakan manusia diantaranya tempat-tempat wisata. Menghadapi potensi bencana di atas, agar Kepala Kantor menyiapkan personil dan peralatan yang digunakan pemantauan jalur mudik atau bencana. Seperti di pelabuhan, bandara pelabuhan, penyeberangan.”
“Untuk memberikan rasa aman dan nyaman pada masyarakat saya perintahkan agar pelaksanaan siaga khusus kita laksanakan quick respon dengan profesional. Sinergi ditingkatkan, pelihara dan tingkatkan kesiapan personil untuk kecepatan tanggap responsif ataupun jarak tempuh agar dapat maksimal.”
“Sehingga semakin banyak korban yang bisa diselamatkan apabila dibutuhkan operasi SAR. Perhatikan performa petugas jaga dan alut, menggunakan seragam dan gunakan peralatan yang sesuai dengan medan tugas,” pinta Henri Alfiandi.
Usai membacakan amanat Kepala Basarnas, Kornelis selanjutnya menyematkan tanda peserta Siaga SAR Khusus ke personel Basarnas Jambi dan melepas secara simbolis personel dan peralatan pendukung. (Rolan)
Discussion about this post