SINARJAMBI.COM – Kantor perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Jambi tak henti mengedukasi masyarakat yang berminat terjun ke dunia pasar modal untuk bermain saham.
Keseriusan BEI Jambi dalam pendampingan ke masyarakat dibalut dalam program teranyar 3P yakni Paham, Punya, Pantau.
Dikatakan kepala perwakilan BEI Jambi Fasha Fauziah, gencarnya BEI Jambi melakukan edukasi karena tingginya lonjakkan jumlah calon investor baru pada kurun waktu tahun 2020-2021.
“Jadi kalau biasanya kita punya tagline menabung saham, sekarang kita punya branding baru yaitu 3P. Paham, punya, pantau. Jadi paham dulu karena mengingat kemarin lonjakan investor di tahun 2020- 2021 itu tinggi sekali. Jadi kita fokus ke edukasi investor, calon investor dengan tegline 3P Paham, Punya, Pantau.”
“Paham, tahu dulu saham yang dibeli apa, baru buka rekening. Setelah buka rekening, baru melakukan yang namanya evaluasi. Pantau transaksinya, naik atau turun disesuaikan dengan tipe investornya masing-masing,” ujar kepala BEI perwakilan Jambi Fasha Fauziah di media gathering wartawan pasar modal di hotel Yello, jalan jenderal Sudirman, Thehok, Kamis (23/6/2022) sore.
Selain itu, BEI Jambi memiliki program terbaru yakni gerakan masyarakat cerdas berinvestasi (Gemarinves) saham.
Untuk menarik minat calon investor dan memberikan kemudahan, BEI melakukan pendampingan lewat IDX Incubator yang memberikan fasilitas ruang kerja, ruang rapat, ruang training, area Breakout dan didukung High-speed Internet serta loker penyimpanan.
“Dan untuk Jambi sendiri kita ada gerakan baru. Jadi nama gerakannya adalah gemarinves, gerakan masyarakat cerdas investasi saham. Mudah-mudahan nanti kita akan terus berkolaborasi dengan stakeholder kita,” ujarnya
“Jadi untuk program-program dari Bursa Efek Indonesia yang selama ini tahunya hanya terkait dengan cara investasi, tapi tidak itu saja. Kita memberi fasilitas buat perusahaan yang memperoleh pendanaan mulai dari UMKM itu lewat IDX Incubator tegline kita we accelerate high growth startups to be more sustainable by helping them IPO.”
“Jadi sebelum mereka masuk go public, kita bantu mereka untuk lebih sustain, lebih stabil lewat IDX Incubitor. Ini programnya gratis dari BEI untuk UMKM ini terutama memang kita bantu adalah startup. IDX Incubator baru ada di tiga kota besar di Jakarta, Surabaya dan Bandung,” ujar Fasha Fauziah.
Fasha Fauziah juga menyampaikan data jumlah galeri investasi di provinsi Jambi. Dimana, saat ini terdapat 15 galeri investasi yang didominasi berada di kampus-kampus. Secara nasional, saat ini ada 676 galeri investasi dan 380 komunitas investasi.
Terkait kontribusi transaksi dari galeri investasi di provinsi Jambi, tahun 2020 sebesar Rp 23 miliar dan melonjak cukup tinggi di tahun 2021 yakni Rp 39 miliar.
“Namun untuk pertumbuhan jumlah investor dari galeri investasi itu tidak sebesar di tahun 2020 yakni 366, yang mana di tahun 2021 itu 291 SID. Ini aktivitas selama pandemi mengalami penurunan.”
“Tetapi mudah-mudahan di tahun 2022 ini kembali mengalami peningkatan, karena beberapa kebijakan terkait dengan PPKM yang diterapkan juga di beberapa kampus. Karena kita bekerjasama dengan rata-rata dominasinya adalah galeri investasi di kampus-kampus,” ujar Fasha Fauziah. (Rolan)
Discussion about this post