SINARJAMBI.COM – Keberhasilan rencana pembangunan yang dilakukan pemerintah kota Jambi di bawah komando Walikota Jambi Sy Fasha dan Wakil Walikota Jambi Maulana banyak diapresiasi oleh masyarakat. Salah satu tolak ukur keberhasilan tersebut bisa dilihat dari RPJMD kota Jambi tahun 2018-2023 yang berhasil dijalankan. Dinilai mampu menyelesaikan seluruh rencana sebelum tahun 2023, maka dilakukan perubahan RPJMD.
Dikatakan Fasha, RPJMD tahun 2018-2023 merupakan penajaman dan penyelesaian masalah pada RPJMD 2013-2018 lalu. Hal ini disampaikannya pada rapat rancangan perubahan RPJMD kota Jambi tahun 2018-2023 di aula kantor Bappeda Kota Jambi, Kamis (20/1/2022). Hadir Wakil Walikota Jambi Maulana dan kepala Bappeda kota Jambi.
“RPJMD ini adalah seperti kitab sucinya kepala daerah dan kerja kepala daerah itu adalah RPJMD. Seorang kepala daerah tidak bisa keluar dari RPJMD yang telah ditetapkan, disepakati oleh semua. RPJMD ini terkait semua program yang tercantum di dalam visi dan misi walikota dan wakil walikota Jambi. Visi dan misi ini dijabarkan melalui RPJMD, maka untuk itu dibagilah bertahun-tahun.”
“Tahun pertama OPD mana yang akan diprioritaskan atau ditonjolkan terkait dengan RPJMD. Tahun pertama apa yang kita laksanakan, apa yang menjadi skala prioritas kita untuk melaksanakan dan OPD lain mendukung terhadap program-program ini maka ditetapkan beberapa objek yang kita kedepankan. Tahun kedua akan ada pergeseran, karena OPD diprioritaskan pertama tadi sudah berhasil, maka di tahun keduanya OPD lainnya apa yang akan kita kerjakan. Maka akan dimajukan ke depan yang sudah kita laksanakan akan menjadi tahun kedua. Dan OPD yang berhasil di awal tadi harus mendukung.”
“Dan ketiga, setelah kita evaluasi dan berjalan masa jabatan kami 3 tahun dan juga karena adanya Permendagri nomor 90 tahun 2019, maka harus ada penyesuaian RPJMD yaitu bagi program yang sedang dilaksanakan dalam 5 tahun tapi bisa diselesaikan dalam waktu 3 tahun ke atas dan ada program yang perlu ditambahkan, dipanjangkan lagi maka RPJMD-nya direvisi atau ditambahkan.”
“Alhamdulillah kota Jambi melaksanakan perubahan. Kenapa dilakukan perubahan, karena yang pertama payung hukumnya Permendagri nomor 90 tahun 2019, yang kedua banyak program yang harus dilaksanakan 5 tahun, bisa kita laksanakan selama 3 tahun. Berarti ada akselerasi pembangunan mencapai prestasi kita. Maka yang sudah kita laksanakan, kita tambahkan program yang lain yang memang dibutuhkan masyarakat kota Jambi,” urai Fasha panjang lebar.
Perubahan RPJMD, kata Fasha tidak bisa dilakukan oleh OPD semata. Namun melibatkan semua pihak. Seperti DPRD yang akan menggodoknya, ada masyarakat melalui perwakilan komunitas-komunitas dan mitra daripada pemerintah kota Jambi. Sehingga semua permasalahan dan kebutuhan terangkum dalam perubahan RPJMD.
Fasha pun berharap, di akhir masa jabatannya, perubahan RPJMD ini bisa menyelesaikan permasalahan yang substansial bagi masyarakat kota Jambi. Pelibatan semua stakeholder untuk kembali mengingatkan pemerintah untuk mengawal RPJMD ke depan, sehingga pemerintah yang akan datang tidak lari dari RPJMD yang saat ini dan tidak bertolak belakang.
Ditemui usai acara, Fasha kembali menyampaikan alasan perubahan RPJMD tersebut, yakni berdasarkan amanat peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 90 tahun 2019 yang semua RPJMD kabupaten/kota dan provinsi harus selaras dengan RPJM nasional.
“Semenjak dilantiknya Presiden Joko Widodo dan wakil presiden sudah mengeluarkan RPJMN, maka RPJMN ini harus diikuti oleh semua provinsi dan kabupaten kota. Kemudian yang kedua adalah banyak target-target RPJMD yang harus disesuaikan 5 tahun yang mampu Kami selesaikan selama 3 tahun kebelakang. Berarti ada akselerasi. Untuk itu kami harus mengisi target-target tersebut dengan program-program baru sesuai dengan RPJMD kami, jadi dilaksanakan perubahan,” ujar Fasha didampingi Maulana.
Ditanya sisa 2 tahun kepemimpinannya bersama Maulana, bidang kesehatan tetap menjadi perhatiannya. Di masa pandemi sampai pasca pandemi, Fasha akan menyesuaikan RPJMD untuk pemulihan ekonomi nasional yaitu bagaimana memperbanyak belanja pemerintah terhadap masyarakat, untuk menghidupkan ekonomi di masyarakat.
Pemkot Jambi, tambah Fasha juga akan tetap meningkatkan dan membuka peluang investasi. Namun demikian, pihaknya akan mengatur beberapa sektor usaha tertentu yang dinilai sudah terlalu banyak.
“Rencana investasi yang pasti target kita harus bertambah karena investasi juga di masa saat ini sudah mulai membaik, meskipun belum pulih seperti tahun-tahun sebelumnya. Dan kami harapkan, kami membuka peluang investasi. Tetapi kami saat ini juga banyak mengeluarkan moratorium terhadap kegiatan-kegiatan usaha yang memang kami rasakan sudah banyak di kota Jambi.”
“Maka Kami moratorium lebih dahulu. Kemudian kami akan lihat kembali, analisa kembali apakah di tahun yang akan datang dibuka kembali atau tetap moratorium kembali. Jadi kami melihat pangsa pasar jangan sampai pelaku usaha sudah berusaha, tapi tidak mendapatkan hasil karena terlalu banyak. Seperti hotel dan banyak usaha-usaha lainnya,” tutup Fasha. (Rolan)
Discussion about this post