HUBUNGI KAMI
  • BERITA
  • BISNIS
  • KRIMINAL
  • POLITIK
  • JAMBI KITA
    • BATANGHARI
    • BUNGO
    • KERINCI
    • KOTA JAMBI
    • MERANGIN
    • MUAROJAMBI
    • SAROLANGUN
    • SUNGAIPENUH
    • TANJAB BARAT
    • TANJAB TIMUR
    • TEBO
  • OLAHRAGA
  • OPINI
  • RAGAM
Cahaya Baru Masyarakat Jambi
No Result
View All Result
PARTNER
  • BERITA
  • BISNIS
  • KRIMINAL
  • POLITIK
  • JAMBI KITA
    • BATANGHARI
    • BUNGO
    • KERINCI
    • KOTA JAMBI
    • MERANGIN
    • MUAROJAMBI
    • SAROLANGUN
    • SUNGAIPENUH
    • TANJAB BARAT
    • TANJAB TIMUR
    • TEBO
  • OLAHRAGA
  • OPINI
  • RAGAM
Cahaya Baru Masyarakat Jambi
  • BERITA
  • BISNIS
  • KRIMINAL
  • POLITIK
  • JAMBI KITA
  • OLAHRAGA
  • OPINI
  • RAGAM

Datuk Mangku Bumi Setio Alam

Rabu, 29 Juni 2022
in OPINI
A A
ShareTweetSendCode

Al Haris sebagai Gubernur Jambi kemudian diberikan gelar Datuk Mangku Bumi Setio Alam oleh Lembaga Adat Melayu Jambi. Gelar adat diberikan kepada orang yang dianggap berjasa terhadap perkembangan Adat Melayu Jambi sekaligus juga menempatkan agar orang diberi gelar adat mampu meneladani sikap hidupnya sehari-hari bagi kepentingan orang banyak. Terutama bagi masyarakat yang membutuhkan keteladanan dari sang Pemimpin.

Ditengah masyarakat Melayu Jambi, setiap kata sekaligus makna yang tersirat didalam pemberian gelar adat terkandung cerminan dari gelar yang diberikan.

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, kata “datuk” ditujukan kepada bapak dari orang tua. Dapat juga orang tua dalam kehidupan sehari-hari. Mirip dengan kata Kakek dalam Bahasa Indonesia pada umumnya.

Namun apabila kata “datuk” kemudian menggunakan huruf pertama kapital menjadi “Datuk” dapat diartikan sebagai gelar kehormatan bagi orang yang dituakan. Atau juga orang yang berpangkat tinggi atau mempunyai kedudukan tinggi.

SekilasBerita

Perlindungan Anak vs Pendidikan Anak: Urgensi Undang-Undang dan Teori Pendidikan

Menyiapkan Tuan di Negeri Sendiri : Suara Hati Samsul Riduan,.S.T, dari Bumi Sarolangun untuk Jambi

Tantangan Inflasi Jambi: Antara Harga, Harapan dan Kecepatan Bertindak

Batik Jambi: Mampukah Menjadi Kompetitor Estetik Dunia di Era Digital?

Berbagai jabatan di Desa sering juga dilekatkan dengan panggilan datuk untuk Kepala Desa. Biasa ditemukan di Desa-desa di Provinsi Jambi.

Datuk juga dapat diartikan sebagai penghulu adat. Orang yang terpandang didalam struktur sosial ditengah masyarakat.

Sehingga penggunaan Datuk tidak boleh sembarangan diberikan. Hanya orang yang mempunyai kedudukan tinggi baik didalam relasi sosial maupun penghulu adat yang tepat diberikan gelar adat Datuk.

Namun kata datuk sering juga dilekatkan untuk panggilan hewan seperti Harimau dan Gajah. Panggilan Harimau sangat ditabukan. Sehingga harimau lebih sering dipanggil dengan “Datuk belang”. Dan untuk Gajah sering disebutkan “datuk Gedang”.

Kata mangku berasal dari kata “pemangku”. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata pemangku adalah orang yang memangku. Dapat diartikan sebagai “orang yang memangku” jabatan tertentu. Dalam artian lain juga dapat diartikan sebagai orang “Pengelola” atau “penyelenggara”.

Makna lain dapat juga diartikan sebagai “orang yang mewakili” kepentingan Raja.

Kata Bumi dapat diartikan sebagai tempat manusia hidup, dunia, jagat. Tempat permukaan tanah yang dihidupi oleh manusia.

Kata setio berasal dari kata “Setia’. Kata Setia dapat diartikan sebagai orang yang “berpegang Teguh” pada janji, pendirian, patuh dan taat. Dapat juga diartikan sebagai orang yang Tetap Teguh dan Kuat Teguh hati.

Sementara alam dapat diartikan sebagai segala yang ada di Langit dan di Bumi. Segala sesuatu termasuk dalam satu Lingkungan, segala daya yang tentu saja bukan ciptaan manusia. Dapat juga diartikan sebagai dunia.

Dengan demikian secara umum makna tersirat dari gelar adat Orang yang dihormati sebagai Pemangku yang bertugas menjaga tempat manusia yang berada, berpegang Teguh, pendirian kuat dan taat untuk Tetap menjaga alam.

Gelar adat ini adalah kepercayaan dari Lembaga Adat Melayu Jambi sekaligus memberikan harapan, doa dan tugas dari Lembaga Adat agar Al Haris Tetap berpegang Teguh menjadi negeri Jambi yang kaya raya dengan sumber daya Alamnya, dapat dinikmati generasi Anak cucu.

Gelar ini juga sesuai dengan seloko yang sering dituturkan oleh pemangku adat seperti “Alam sekato Rajo. Negeri Sekato Batin.

Sehingga negeri Jambi dapat terwujud yang sering diungkapkan “Padi menjadi. Rumput Hijau. Kebo gepok. Aeknyo Tenang. Ke Aek cemeti keno. Ke darat durian gugur”.

Penulis: Musri Nauli

Advokat – Tinggal di Jambi

Previous Post

Wakapolda Tabur Bunga di Sungai Batanghari

Next Post

Kenang Jasa Pahlawan, Kapolres Tanjabtim Pimpin Tabur Bunga

Next Post

Kenang Jasa Pahlawan, Kapolres Tanjabtim Pimpin Tabur Bunga

SKK Migas - Pertamina Hulu Rokan Regional 1 Zona 4 Field Ramba dan Pendopo Utamakan Kelancaran Operasi Hulu Migas

Al Haris Harap JTTS Jambi-Sumsel Segera Terealisasi

Kapolda Jambi Beri Pembekalan Kepada 309 Siswa Diktuk Bintara Polri

Seleksi dan TC Skuat Garuda Pertiwi Berjalan Kompetitif

Discussion about this post

Pencarian

No Result
View All Result

Indeks

Oktober 2025
MSSRKJS
 1234
567891011
12131415161718
19202122232425
262728293031 
« Sep    

KOLOM IKLAN

Cahaya Baru Masyarakat Jambi

© 2023 Sinar Jambi - Jalan Lingkar Selatan II, RT 28, Blok B-8, Kelurahan Lingkar Selatan, Kecamatan Paal Merah, Kota Jambi. Developed by Ara.

  • BERANDA
  • KODE ETIK
  • PEDOMAN
  • REDAKSI
  • PERLINDUNGAN
  • DISCLAIMER

Media Sosial

No Result
View All Result
  • BERITA
  • BISNIS
  • KRIMINAL
  • POLITIK
  • JAMBI KITA
    • BATANGHARI
    • BUNGO
    • KERINCI
    • KOTA JAMBI
    • MERANGIN
    • MUAROJAMBI
    • SAROLANGUN
    • SUNGAIPENUH
    • TANJAB BARAT
    • TANJAB TIMUR
    • TEBO
  • OLAHRAGA
  • OPINI
  • RAGAM