SINARJAMBI.COM – Batik Jambi telah dikenal luas di pasar domestik sampai internasional. Namun begitu, jumlah perajin batik, khususnya batik tulis masih sangat sedikit di kota Jambi. Salah satu upaya yang dilakukan pemkot Jambi yakni dengan mengadakan pelatihan batik tulis kepada perajin pemula.
Pelatihan angkatan ke-6 ini diikuti 60 perajin pemula dan diadakan di Dekranasda kota Jambi jalan Jend Sudirman, Thehok. Wakil Wali Kota (Wawako) Jambi Maulana saat membuka pelatihan meminta kepada para peserta pelatihan untuk dengan serius dan sungguh-sungguh.
Pasalnya latihan ini nantinya akan diberikan sertifikat yang sangat berguna dalam bekerja, maupun membuka usaha kerajinan batik nantinya.
“Mungkin di luar sana ada yang pintar tetapi tidak memiliki sertifikat. Dan pelatihan ini adik-adik semua akan mendapat sertifikasi dan sertifikasi ini nilainya sangat tinggi.”
“Karena sekarang beberapa sektor pekerjaan harus memiliki kompetensi. Tadi disampaikan bahwa ini melalui proses seleksi yang sangat panjang dari ratusan yang mendaftar. Pemerintah kota Jambi ingin mencetak ssahawan dan itu dimulai dari saat ini agar sungguh-sungguh mengikuti pelatihan ini.”
“Kita mendapat banyak pesanan batik dari luar daerah dan kita tidak bisa memenuhi semua permintaan tersebut. Saya berpesan dari 60 ini harus ada yang jadi pengusaha batik untuk satu dan lima tahun kedepan,” harap Maulana.
Sebelumnya, ketua Dekranasda kota Jambi Nadiyah Maulana mengingatkan pentingnya mengasah kemampuan membatik, agar produk yang dihasilkan berkualitas dan mempu bersaing dengan batik asal daerah lainnya.
Selain itu, Nadiyah juga menyinggung soal kualitas batik Jambi yang memiliki salah satu kelemahan yakni dalam hal teknik perwarnaan.
“Kami mohon agar pelatihnya dapat diikuti dengan sungguh-sungguh, karena ini adalah kesempatan yang sangat baik, yang sangat besar manfaatnya bagi pengembangan kemampuan.”
“Mudah-mudahan nantinya batik Jambi bisa semakin baik kualitasnya. Alhamdulillah untuk batik Jambi sendiri jika dibandingkan dengan batik-batik yang sesama batik luar Jawa sudah memiliki kelas yang cukup di papan atas.”
“Namun kita harus terus mengejar ketinggalan untuk bisa bersaing dengan batik Jawa, terutama misalnya dari segi pewarnaan,” ujar Nadiyah.
Sementara, Kadis Perindag kota Jambi Komari meminta peserta pelatihan dapat menerapkan ilmu yang didapat untuk memajukan kerajinan batik tulis Jambi.
“Peserta sebanyak 60 orang semuanya ini berasal dari wilayah kota Jambi yaitu dari 11 kecamatan yang ada di kota Jambi. Harapan kami ke depan jangan cuma sampai pada pelatihan, tapi setelah di sini harus berkesinambungan.”
“Kota Jambi ini kota besar dan kita ingin membangun semua tempat-tempat wisata yang ada di kota Jambi. Jadi ini untuk mendukung kota Jambi ke depan yang lebih baik lagi. Ikutilah kegiatannya dengan baik dan disiplin waktu, sehingga ilmu yang diperoleh dapat berguna untuk peserta sendiri dan kemajuan kerajinan batik di kota Jambi,” harap Komari.
Sri Mulyati dari Balai diklat industri Padang bersama 2 orang instruktur lainnya akan memberikan pelatihan. “Diklat diberikan untuk memberikan pengetahuan dan wawasan, sehingga menjadi perajin batik yang berkompetensi di kerajinan batik tulis agar siap bekerja di industri batik tulis,” ujar Sri dalam sambutannya.
Kepada wartawan usai acara Maulana menyinggung bertambahnya angka pengangguran di kota Jambi. Dengan pelatihan ini, diharapkan Maulana akan dapat menciptakan lapangan pekerjan baru. Ini bisa dicapai jika peserta pelatihan ini nantinya menjadi pengusaha perajin batik.
“Pelatihan batik tulis angkatan ke-6 ini 3 in 1. Itu maksudnya pelatihan Ini paket lengkap, dimulai dari teori, latihan praktek dan sertifikasi. Selama lebih dari 18 hari nanti 60 orang ini memiliki sertifikat.”
“Yang daftar ribuan, banyak dari luar kota tapi kita prioritaskan untuk adik-adik para pemuda di dalam kota Jambi. Kami mengharapkan dari 60 ini nanti setelah lulus menjadi pengrajin batik, pengusaha di bidang batik.”
“Dengan cara apa, kita akan kolaborasikan dengan bank Jambi dalam mendapatkan akses permodalannya, dengan suku bunga bagi hasil yang sangat rendah, tanpa agunan. Kita dorong mereka menjadi pengusaha-pengusaha di kota Jambi,” ujar Maulana usai acara. (Rolan)
Discussion about this post