SINARJAMBI.COM – Komitmen Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Jambi memajukan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) tak diragukan lagi. Telah banyak yang dibina, seperti pendampingan dan pelatihan kepada UMKM.
Dikatakan Lesy Sianipar selaku Analis Junior Kantor Perwakilan BI Provinsi Jambi, pihaknya berkepentingan mendukung UMKM karena sangat berpengaruh bagi inflasi.
“Karena kita punya tugas menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah. Stabilitas nilai tukar Rupiah itu salah satunya dilihat dari pengendalian inflasi.”
“Pengembangan UMKM ini sebenarnya tujuannya untuk mendukung sektor-sektor yang mengendalikan inflasi. Seperti pertanian kita menunggu pengembangan poktan (kelompok tani) di provinsi Jambi.”
“Karena poktan juga kita bina, Kita dukung sampai akhirnya nanti menghasilkan produk jadi dari hulu ke hilir,” ujarnya saat ditemui di pengukuhan UMKM oleh Wali Kota Jambi Maulana di aula Griya Mayang rumah dinas Wali Kota Jambi Rabu, (23/4/2025) pagi.
Ditambahkan Lesy, pihaknya memiliki tugas yang diamanatkan oleh Undang Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (P2SK) terkait mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Selain pertanian, pihaknya juga konsen di sektor wastra (kain atau tekstil) dan pariwisata untuk dikembangkan yang pada akhirnya dapat mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.
“Kami berharap dengan adanya pengembangan UMKM ini, kembali lagi kepada tugas kami, UMKM ini bisa tumbuh berkembang. Bisa memiliki daya saing global yang pada akhirnya bisa mendukung pertumbuhan ekonomi daerah di Jambi,” pungkas Lesy Sianipar.
Sebelumnya, Wali Kota Jambi Maulana mengukuhkan sebanyak 801 pelaku UMKM di kota Jambi. Acara turut dihadiri Wakil Wali Kota Kota Jambi Diza Hazra Aljosha, Plt Kadis Tenaga Kerja, Koperasi dan UMKM Kota Jambi Moncar Widaryanto dan pejabat terkait lainnya.
Maulana menegaskan peran penting UMKM menjaga stabilitas perekonomian. Pasalnya, jumlah UMKM sangat masif dan terbukti mampu bertahan dari krisis moneter beberapa waktu lalu.
“UMKM ini adalah soko guru ekonomi. Mencegah inflasi, (adalah) UMKM. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi, UMKM. Karena walaupun kecil, jumlahnya banyak. Oleh karena itu Bapak Ibu sekalian, Kami sekarang sedang giat-giatnya mendorong program-program, 11 program unggulan.”
“Diantaranya adalah Balai Latihan Kerja Tematik, yang nanti ibu-ibu ini adalah salah satu dari sekian banyak program. Nanti dari kelompok-kelompok akan diberi pelatihan sesuai keinginan ibu-ibu. Misal bergeraknya di bidang usaha apa, ada yang di kuliner itu akan nanti di fasilitasi,” jelas Maulana.
Di kesempatan ini, Maulana juga menyampaikan bahwa pelaku UMKM kota Jambi akan diberi pelatihan terpadu dari pihak BI dan OJK Jambi. Tak sampai disitu, pelaku UMKM akan dikucurkan dana yang cukup besar yakni Rp 42 miliar lewat Program Bank Harkat yaitu Bantuan Kelompok Usaha Masyarakat dengan bagi hasil yang sangat kecil dalam setahun.
“Prinsipnya kita harus meningkatkan kompetensi, kemampuan dari para pelaku ekonomi kreatif dan UMKM kita. Jadi ibu-ibu nanti kalau diundang pelatihan harus datang. Ini yang penting, nanti ibu-ibu akan diundang kembali semua dan kami akan mendatangkan Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan dan seluruh pimpinan perbankan yang ada di Jambi.”
“Sekarang sedang di data program bantuan untuk pengusaha mikro kecil dan menengah. Syaratnya harus berkelompok dan ada penanggung jawabnya, karena nanti ada sekitar 42 miliar dana yang akan kita gunakan untuk seluruh UMKM di kota Jambi ini. Tidak perlu agunan. Bagi hasilnya hanya 3% satu tahun. Kecil banget Bu. KUR saja 5%, kalau pinjaman normal 12%, kalau rentenir 25%,” tegas Maulana. (Rolan)
Discussion about this post