SINARJAMBI.COM – Bank Indonesia berkomitmen untuk mendukung integrasi Ekonomi Keuangan Digital nasional, serta memperkuat sinergi kebijakan Bank Indonesia dengan kebijakan Pemerintah dan stakeholders terkait untuk mengembangkan Ekonomi Keuangan Digital.
Dalam rangka mengakselerasi transformasi Ekonomi Keuangan Digital di Provinsi Jambi, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi menyelenggarakan Gebyar Ekonomi Digital dan Literasi Jambi (Gentala Arasi) 2024, yang merupakan Strategic Flagship Event (SFE) dalam rangka kegiatan Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI), Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (GBBI), serta Gerakan Bangga Berwisata di Indonesia (GBWI).
Gentala Arasi 2024 dibuka oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia, Filianingsih Hendarta; Gubernur Jambi, Dr. H. Al Haris, S.sos, M.H; dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi, Warsono pada tanggal 11 September 2024.
Deputi Gubernur Bank Indonesia, Filianingsih Hendarta menyatakan bahwa transformasi digitalisasi nasional dan sistem pembayaran telah memberikan hasil positif bagi perekonomian secara nasional dan menjadi salah satu faktor yang menopang ketahanan ekonomi selama dan pasca pandemi COVID-19.
Beberapa indikator menunjukkan bahwa Implementasi Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025 terbukti telah menjadi game changer bagi transformasi digital nasional, serta peningkatan inklusi ekonomi dan keuangan dalam lima tahun terakhir. Namun demikian, kita tidak boleh merasa puas karena tantangan di masa depan akan semakin kompleks.
Keberlanjutan akselerasi Ekonomi Keuangan Digital nasional perlu terus didukung dengan ekosistem sistem pembayaran yang berdaya tahan, agar mampu memenuhi kebutuhan publik dan menjawab tuntutan perkembangan zaman.
Diluncurkannya BSPI 2030 merupakan upaya Bank Indonesia untuk terus menjaga keberlanjutan digitalisasi sistem pembayaran sekaligus sebagai wujud komitmen Bank Indonesia dalam memenuhi amanat Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK) untuk memelihara stabilitas sistem pembayaran dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Pergelaran Opening Ceremony Gentala Arasi 2024 merupakan wujud nyata upaya Bank Indonesia dalam mengakselerasi ekonomi keuangan digital, khususnya di Provinsi Jambi.
Serangkaian kegiatan Gentala Arasi 2024 menyinergikan beberapa program KPw BI Provinsi Jambi, yaitu (i) Perluasan digitalisasi Sistem Pembayaran di Daerah; (ii) Akselerasi ekonomi & keuangan hijau dan inklusif yang terintegrasi (termasuk syariah); serta (iii) Pengendalian Inflasi Daerah.
Selain itu penguatan sinergi dan kolaborasi juga dilakukan bersama stakeholders, yaitu Pemerintah Provinsi Jambi, Pemerintah Kota Jambi, Dekranasda Provinsi Jambi, PJP Bank dan Non Bank, lembaga sosial dan keagamaan, serta komunitas-komunitas di Provinsi Jambi. Sinergi ini dilakukan sebagai upaya bersama dalam memperkuat stabilitas sistem pembayaran dan akselerasi lebih lanjut ekonomi keuangan digital Provinsi Jambi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Gentala Arasi 2024 dilaksanakan pada 11-13 September 2024 di Lapangan Kantor Gubernur Jambi dengan rangkaian kegiatan terdiri dari talkshow/edukasi, Showcase UMKM, Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) dan Stakeholder Terkait, layanan penukaran uang; kompetisi untuk masyarakat umum/perbankan/SMA-SMK sederajat/SD/TK; QRIS Glow Night Run; senam zumba dan donor darah, penampilan band nasional ARMADA, serta Tabligh Akbar dalam rangka menyambut Hari Maulid Nabi yang dihadiri oleh Ustadz Hilman Fauzi.
Dalam rangkaian Gentala Arasi 2024 juga dilakukan Peresmian Digitalisasi Kawasan Candi Muaro Jambi oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia, Ibu Filianingsih Hendarta sebagai bentuk elektronifikasi pendukung destinasi wisata, dimana telah dilakukan on boarding QRIS pada UMKM dan penyewaan sepeda listrik di kawasan Candi Muaro Jambi.
Melalui Gentala Arasi 2024, Bank Indonesia senantiasa mengajak seluruh masyarakat untuk berpartisipasi dalam transformasi digital untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia secara berkelanjutan. Diharapkan seluruh lapisan masyarakat dapat meningkat awareness nya mengenai ekonomi dan keuangan digital, serta dapat mengimplementasikan transaksi ekonomi keuangan dimana saja. (*)
Discussion about this post