SINARJAMBI.COM – OJK berkomitmen mendorong pengembangan UMKM melalui berbagai kebijakan, antara lain melalui digitalisasi penyaluran pembiayaan.
Selain itu, OJK juga mendukung perluasan ekosistem digital UMKM terintegrasi dari hulu sampai hilir, meliputi digitalisasi pengadaan bahan baku, proses produksi, pemasaran di dalam dan luar negeri sampai dukungan pembiayaan.
“OJK dan Industri Jasa Keuangan juga melakukan berbagai aktivitas pembinaan dan pendampingan kepada UMKM,” dikutip dalam rilis infografis “OJK dorong pengembangan UMKM untuk percepatan pemulihan ekonomi nasional” yang disampaikan humas OJK Jambi, Selasa (5/10/2021).
Masih dari infografis OJK dijelaskan bahwa kontribusi UMKM pada perekonomian Indonesia menyumbang sebesar 60,51% dari total PDB Indonesia. Bahkan, mampu menyerap 117 juta tenaga kerja atau 97% total tenaga kerja Indonesia.
Sementara untuk jumlah sebanyak 64 juta pelaku UMKM atau 99,99% dari total pelaku usaha di Indonesia.
Dukungan OJK terhadap pengembangan UMKM terdiri dari sisi pembiayaan, pemasaran sampai melakukan pembinaan atau pendampingan UMKM.
Pembiayaan
1. Meluncurkan kredit/pembiayaan melawan rentenir (K/PMR) dengan 64 skema program, jumlah debitur 104,7 ribu debitur serta nilai penyaluran kredit Rp966,58 miliar.
2. Mendorong digitalisasi pembiayaan melalui fintech lending (P2P lending) sebanyak 107 P2P Lending dengan nilai pembiayaan Rp 26,9 triliun.
3. Membentuk KUR klaster dalam satu ekosistem digital yakni KUR klaster pertanian di Lampung (Kartu Petani Berjaya), KUR klaster Ogan Komering Ulu (OKU) Timur dan KUR klaster Jaring di Malang.
4. Membangun ekosistem digital bank wakaf mikro (BWM) sebanyak 61 BWM dengan 47,9 ribu nasabah. Jumlah pembiayaan Rp72,6 miliar (per 27 September 2021).
5. Mendorong alternatif pendanaan UMKM melalui securities crowdfunding sebanyak 7 penyelengggara, 176 penerbit dari pelaku UMKM, sebesar Rp 362,07 miliar dana yang dihimpun serta investor sebanyak 34.675 (per 30 September 2021).
6. Mendukung program digital kredit UMKM (DigiKU) untuk membantu UMKM memperoleh akses pembiayaan.
Pemasaran
1. Membangun platform pemasaran UMKM digital melalui UMKMMU sebanyak 1.125 UMKM dan 1.412 kurasi produk unggulan di platform UMKM.
2. Digitalisasi pemasaran BWM melalui aplikasi BWM – Bumdes.
Pembinaan/Pendampingan UMKM
1. Bekerjasama dengan tim percepatan akses keuangan daerah (TPAKD) perluas inklusi keuangan dan pembinaan UMKM.
2. Gerakan nasional bangga buatan Indonesia (Gernas BBI) meliputi fasilitasi pengembangan ekosistem UMKM berbasis digital, perluasan akses pembiayaan UMKM, pendampingan dan pembinaan UMKM, peningkatan literasi dan inklusi keuangan UMKM.
3. Business matching UMKM dengan lembaga jasa keuangan.
4. Fasilitasi pendirian kampus UMKM dengan fokus program yakni program edukasi yang berkesinambungan, penyaluran pendanaan, pemasaran online, sistem pembayaran dan logistik serta penyaluran program unggulan berbasis ekspor.
“Dengan dukungan tersebut diharapkan UMKM segera bangkit dan menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia,” jelas OJK. (Rolan)
Discussion about this post